Konten
a
Sophia'
n
ng
gan
etapi
yang
arkan
masuk
uhan
ng 20
Islam
Digest
rbuat
Bursa
surya
Podboldo
Cewewi
sophiasociety org
ENT
yang menandakan pesatnya perkembangan
sains di zaman Ottoman awal.
Di sisi timur mihrab, ada daun pintu
yang berusia satu abad dan berasal dari
Ka'bah. Namun, kini pintu istimewa tersebut
diletakkan dalam kotak kaca sebagai pajangan
atau artefak historis.
Dalam laman pariwisata Bursa, The Best-
OfBursa.com , disebutkan, bagian eksterior Masjid
Agung Bursa terbuat dari bahan batu
cadas. Dua menara pada sisi kanan dan kiri
masjid ini tampak kembar, tetapi sebenarnya
dibangun pada tahun yang berbeda.
Artinya, pada awalnya dimaksudkan
hanya satu menara, yakni yang terletak di
sisi barat. Menara di sisi timur baru dibangun
kemudian dalam era Sultan Mehmet I pada
abad ke-15. ed: nashih nashrullah
Islam
Digest
Oleh Hasanul Rizqa
Abbas termasuk sahabat Nabi
yang selalu menyertai dan
berjuang di jalan Allah SWT.
Y
Rasulullah SAW, Sang Paran,
dan Kesetaraan di Mata Hukum
abi Muhammad SAW
memiliki seorang paman
yang sangat disayangi-
nya. Beliau adalah Ab-
bas bin Abdul Muthalib.
Bukti rasa hormat Ra-
N
sulullah kepada pamannya itu tergambar
dalam kata-katanya, "Abbas adalah sau-
dara kandung ayahku. Barang siapa yang
menyakitinya sama dengan menyakitiku.
Seperti dirawikan dari Kisah Singkat
Sahabat Nabi Muhammad, kasih sayang-
nya Nabi terhadap sang paman semakin
erat dengan masuk Islamnya Abbas bin
Abdul Muthalib. Namun, para sejarawan
masih memperdebatkan kapan tepatnya
sahabat istimewa tersebut menerima hi-
dayah Allah SWT. Apakah setelah penak-
lukan Khaibar 629 M atau sebelum pecah
Perang Badar pada 624 M.
Abbas bin Abdul Muthalib sendiri ti-
dak kalah sayangnya terhadap kepo-
nakannya itu. Semenjak masa kanak-
kanak hingga remaja, Rasulullah kerap
diajak untuk membantu pamannya.
Abbas pun begitu bangga memiliki ke-
ponakan yang berjulukan al-Amin (yang
paling tepercaya') di tengah kaumnya.
Perbedaan usia antara Nabi dan Abbas bin
Abdul Muthalib pun tak terpaut jauh.
Dalam catatan sejarah, saudara bungsu
ayah Nabi itu lahir sekitar tiga tahun se-
belum peristiwa Pasukan Gajah yang hen-
dak menghancurkan Ka'bah.
Cahaya Islam meliputi istri Abbas ter-
lebih dahulu sebelum suaminya. Ia adalah
Lubabah binti Harits, yang juga meru-
pakan sahabat karib Khadijah binti Khu-
wailid, istri tercinta Nabi.
Karena itu, sosok Lubabah disebut.
pula perempuan kedua yang memeluk Is-
lam pertama kali setelah Khadijah. Pa-
sangan suami istri ini Abbas bin Abdul
Muthalib dan Lubabah dikaruniai empat
orang anak, yakni al-Fadhl, Abdullah,
Ubaidillah, dan Qasim.
Meski belum menerima Islam, Abbas
bin Abdul Muthalib selalu menjaga wiba-
wa Nabi Muhammad dan melindunginya.
Ia mengancam kepada siapa pun yang
berani menyakiti keponakannya itu, ter-
masuk tokoh-tokoh musyrik Quraisy.
Hal ini tampak dari peristiwa baiat al-
Aqabah pada 622 M. Walaupun belum
beragama Islam, Abbas menemani Nabi
Muhammad untuk menerima 75 utusan
dari Yastrib (Madinah).
Kepada mereka, Abbas meminta ja-
minan akan keamanan keponakannya itu
bila kelak sewaktu-waktu kaum Muslim
terpaksa menyelamatkan diri ke Yastrib.
Mereka pun menyepakatinya. Nabi kemu-
dian membacakan ayat-ayat suci Alquran
dan membaiat para utusan dari Yastrib itu.
Waktu terus bergulir. Tetap saja, sikap
penduduk musyrik Makkah kian hari kian
keras terhadap Nabi dan umat Islam. Allah
pun memerintahkan Rasulullah dan para
pengikutnya di Makkah untuk berhijrah.
Abbas bin Abdul Muthalib sebenarnya
ingin ikut menyertai keponakannya itu.
Namun, Nabi melarangnya dan
meminta pamannya tersebut
memberikan perlindungan
kepada orang-orang Is-
lam yang masih tersisa
di Makkah lantaran
belum bisa ikut ber-
hijrah.
Khususnya me-
reka yang berasal
1
Oleh Hasanul Rizqa
eski memiliki garis sedarah, Ab-
bas bin Abdul Muthalib tidak
mendapatkan kedudukan peme-
rintahan di Madinah yang dipimpin Ra-
sulullah.
M
Sebab, Nabi menghendaki asas mu-
syawarah dan terutama demokratis. Di sisi
lain, Nabi Muhammad juga tidak ingin mem-
bebani pamannya itu dengan tugas-tugas
21
KISAH
Tampil Sebagai Panglimal
Perang Ketimbang Birokrat
dari kaum papa. Abbas menyetujuinya.
Bahkan, Abbas bin Abdul Muthalib tinggal
bersama kaum Muslim yang fakir miskin,
menyiapkan perbekalan bagi hijrahnya
mereka dan melunasi utang-utang mereka.
Abbas pun bertindak sebagai mata-mata
untuk melaporkan keadaan Makkah sepen-
inggalan Nabi ke Yastrib.
Saat Perang Badar pecah, kemenangan
ternyata berada di pihak kaum Muslim
Madinah. Abbas bin Abdul Muthalib
termasuk ke dalam para ta-
wanan perang yang digiring
menghadap Rasulullah.
Saat tiba gilirannya,
Abbas menyatakan, di
hadapan Nabi bahwa
dirinya terseret da-
lam perang ini lan-
taran posisinya di
kalangan elite mu-
syrik Quraisy, bu-
kan lantaran bah-
wa dirinya meng-
khianati rasa sa-
yangnya terhadap ke-
ponakannya itu.
Namun, Rasulullah
tak membeda-bedakan pa-
mannya tersebut di antara se-
sama tawanan perang. Abbas
tetap diborgol dan mengalami kurungan.
Sebagaimana para tawanan lain, Abbas pun
diharuskan menebus dirinya. Nabi ingin
menunjukkan kepada para pengikutnya,
bahwa Islam tak membeda-bedakan antara
kerabat pemimpin dan orang biasa.
Termasuk ketika Nabi Muhammad
menyadari rintihan Abbas pada suatu
malam di penjaranya. Ternyata, pergelan-
gan tangan pamannya itu diikat terlalu
kuat oleh buhul. Rasulullah sampai-sam-
pai tak bisa tidur pada malam itu memi-
kirkan nasib pamannya.
"Wahai Nabi Allah, sudah larut malam,
engkau belum tidur?" kata salah seorang
sahabat.
"Aku mendengar rintihan Abbas,"
jawab Rasulullah.
Maka, sahabat itu pergi hendak me-
longgarkan ikatan pada pergelangan ta-
ngan Abbas tetapi Rasulullah segera me-
REPUBLIKA AHAD, 5 MARET 2017
Rasulullah tak
membeda-bedakan
Abbas bin Abdul
Muthalib di antara
sesama tawanan
Perang Badar.
Abbas tetap dibor-
gol dan mengalami
kurungan.
Wihdan Hidayal/Republika
birokratis pemerintahan, semisal mengurus
sedekah dan sebagainya. Bagi Nabi, Abbas
bin Abdul Muthalib lebih sebagai panglima
yang terkemuka di medan jihad.
"Wahai paman Nabi, menyelamatkan
sebuah jiwa lebih baik daripada menghi-
tung-hitung jabatan pemerintahan," ujar
Rasulullah suatu kali kepada Abbas bin
Abdul Muthalib. Hal ini justru menim-
bulkan sukacita dalam diri Abbas.
ed: nashih nashrullah.
merintahkan agar hal yang sama juga
dilakukan kepada seluruh tawanan.
Saat kembali dihadapkan kepada Nabi,
Abbas mengaku dirinya sudah memeluk
Islam.
"Ya Rasulullah, saya ini seorang Mus-
lim, tetapi saya dipaksa ikut berperang
(Perang Badar) oleh mereka kaum mu-
syrik," kata Abbas.
"Allah saja Yang Maha Mengetahui ke-
islaman engkau. Bila pengakuanmu benar,
Allah akan mengganjarmu. Namun, aku
kini melihat dari segi zahirmu. Maka,
bayarlah tebusanmu," jawab Rasulullah
Abbas menjawab, ia tak memiliki uang.
Tetapi, Rasulullah menyebutkan hal itu
tidak benar. Abbas telah menitipkan se-
jumlah uang kepada istrinya bila kelak ia
tertawan. Atas keterangan ini, Abbas ter-
heran-heran, dari mana keponakannya itu
mengetahuinya. Rasulullah menjawab,
"Allah SWT yang memberi tahu tentang
rahasia itu."
Abbas bin Abdul Muthalib kemudian
mengucapkan dua kalimat syahadat di ha-
dapan Nabi, "Aku bersaksi tiada Tuhan se-
lain Allah dan engkau sungguh-sungguh
utusan-Nya, bahwa engkau sungguh orang
yang jujur."
Inilah sebab turunnya ayat Alquran
Surah al-Anfal ayat ke-70:
"Hai Nabi, katakanlah kepada tawan-
an-tawanan yang ada di tanganmu. 'Jika
Allah mengetahui ada kebaikan dalam ha-
timu, niscaya Dia akan memberikan ke-
padamu yang lebih baik dari apa yang te-
lah diambil daripadamu. Dan, Dia akan
mengampuni kamu.' Dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang."
Mendengar ini, Abbas jatuh terharu
dan mengucapkan syukur. Allah telah
meridhai keislamannya. Sejak saat itu,
Abbas termasuk sahabat Nabi yang selalu
menyertai dan berjuang di jalan Allah.
Sebagai bentuk penghormatan, sebi-
dang tanah di Madinah diperuntukan bagi
Abbas bin Abdul Muthalib dan ia pun, se-
bagaimana kaum Muhajirin lainnya, di-
persaudarakan dengan kaum Anshar. Da-
lam perjalanan hijrah dari Makkah ke
Madinah, Abbas ditemani Naufal bin
Harits.ed: nashih nashrullah
Color Rendition Chart
4cm