Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Republika
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-03-05
Halaman: 14

Konten


14 KABAR REPUBLIKA AHAD, 5 MARET 2017 Bilik Redaksi Hayyakumullah.. ndia kaya dengan sejarah. Keter- kaitan negeri Hindustan ini de- ngan Islam juga sangat kuat. Islam selama berabad-abad, pernah sukses membangun kejayaan per- adabannya di negara yang mayoritas penduduknya menganut Hindu tersebut. Sejumlah teori mengatakan sejak abad ke-1 Hijriyah, Islam telah masuk India ketika Umar bin Khat- tab memerintahkan suatu ekpedisi. Pada 643 M, setelah Umar wafat, orang-orang Arab menaklukan Makran di Baluchistan. Namun, akankah sejarah itu terulang? Sebuah studi terbaru dari Pew Research menemukan bahwa pada 2050 mendatang, India diprediksi "mengalahkan" Indonesia terkait populasi Muslim sedunia. Pada 2050, India ditengarai akan memiliki lebih dari 300 juta penduduk Mus- lim. Di tahun yang sama, total popu- KALAM Oleh Hasanul Rizqa hasanul.rizqa@mail.ugm.ac.id lasi Indonesia diprediksi tak menca- pai angka tersebut, yakni terpaut pada 297,26 juta jiwa. Pembahasan Islam dan sumbangsih peradaban Islam untuk India akan menjadi tema utama kali ini. Pada awal sajian, redaksi men- gangkat tiga masjid bersejarah di pulau Sumatra. Sumatra adalah gerbang Islam menuju nusantara. Sejarah Islam dikepulauan ini bisa dilacak dari berbagai literatur. Seba- gian sumber menyebut Islam datang di kawasan ini sejak abad ke-13 M. Bukti keberadaan makam Sultan Malik as-Shalih di Aceh Utara menyebutkan tahun wafatnya yaitu Ramadhan 696 H/1297 M. Namun, teori lainnya berpandangan Islam hadir di wilayah Sumatra sejak abad ke-7 M. Sedangkan pada rubrik "Mujad- did", redaksi mengangkat ketokohan Syekh al-Maraghi. Ia adalah pem- baru dan sosok yang pernah menja- bat sebagai rektor Universitas Da'an Yahya/Republika "Hampir tiba masanya kalian akan saling diperebutkan bagaikan makanan di hadapan sekumpulan pemangsa." Salah seorang sahabat bertanya, "Apakah lantaran sedikitnya jumlah kita? Rasulullah menjawab, "Bukan. Bahkan jumlah kalian lebih banyak tetapi kalian bagaikan buih mengapung di lautan. Allah telah mencabut rasa gentar dari dalam dada musuh-musuh kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit al- Wahn." Seorang sahabat pun bertanya, "Ya Rasu- lullah, apakah al-Wahan itu?" Rasulullah menjawab, "Cinta dunia dan takut terhadap ke- matian." (HR Abu Dawud) Sejarah mencatat, pada 3 Maret 1924 kekhi- lafahan terakhir dari Dunia Islam menemui ajal- nya. Itu lebih dari 93 tahun silam. Sejak saat itu, umat Islam mengalami kondisi yang kurang- lebih sama seperti prediksi Nabi Muhammad. Betapa lemahnya kita di hadapan sistem keuangan global, yang sirkulasinya didasarkan pada sistem ribawi. Umat terkotak-kotak dalam batas negara-bangsa warisan kolonialisme. Umat Islam hari ini masih disudutkan oleh stigma-stigma yang diembuskan para orientalis. Di sini, kami tidak bernostalgia untuk mendirikan kembali sistem khilafah. Yang dirindukan umat ini adalah meningkatnya kuali- tas keilmuan dan kepemimpinan, sehingga mampu meliputi kembali dunia dengan perada- ban yang gemilang. Dalam konteks inilah kita mesti pertama- tama mawas diri. Salah satu lembaga riset pent- ing global, Pew Research Center (PRC) baru-baru ini mengumumkan bahwa Islam akan menjadi agama yang paling populer menjelang akhir abad ke-21. است Secara global, menurut PRC pekan ini, umat Islam adalah satu-satunya komunitas agama yang mengalami laju pertumbuhan paling pesat dibandingkan laju pertambahan penduduk dunia. Hal itu terutama disebabkan bahwa umat Islam memiliki rata-rata usia penduduk paling muda, yakni 30 tahun, bila dibandingkan umat dari agama-agama lainnya. "Dalam abad mendatang, kaum Muslim dan Islam akan menjadi yang terdepan dalam kon- stelasi perdebatan dunia. Sebab, pertumbuhan populasi dan arus migrasi regional Muslim men- al-Azhar, Mesir. la aktif mendorong reformasi hukum dan sosial serta dalam bidang pendidikan. la selalu menyerukan reformasi kurikulum dan transformasi ilmu modern di perguruan tinggi Islam tertua itu. Reformasi di bidang bahasa Arab dan ilmu-ilmu syariah ia lakukan melalui pendekatan baru yakni pem- belajaran Alquran dan hadis. la juga mendorong ijtihad tanpa taklid dan menjauh dari dusta dan bid'ah dalam pembelajaran fikih. Ia juga menekan- kan ijtihad dan menghindari sikap obsesif terhadap mazhab tertentu. Kualitas Bukan Kuantitas D alam sebuah hadis, Rasulullah SAW mewanti-wanti para sahabat agar tidak jumawa dengan soal kuantitas. Sebab, akan tiba masanya di akhir zaman, umat Islam begitu besar dari segi jumlah, tetapi justru men- jadi mangsa yang lemah di hadapan musuh- musuh Allah SWT. Selengkapnya, berikut perkataan Nabi Muhammad: Karya agung dan paling tersohor dari sosok yang pernah belajar ke Syekh Muhammad Abduh itu adalah tafsir al-Maraghi, sebuah tafsir Alquran kontemporer yang cukup melegenda. Sedangkan pada rubrik "Dunia Islam", redaksi membahas Islam dil Aljazair. Aljazair dikenal dengan is- tilah negeri seribu syahid. Ini dikare- nakan, ribuan orang tewas saat galami peningkatan," demikian laporan PRC tersebut seperti dikutip Times of India, Jumat (3/3). Di satu sisi, prediksi ini bisa menjadi kabar gembira. Islam juga diperkirakan akan menjadi agama yang kian penting di Amerika Serikat (AS), salah satu negara adidaya. Pada 2016, ada 3,3 juta Muslim di AS atau satu persen dari total populasi negara tersebut. Pada 2050, angka ini akan melonjak menjadi 2,1 persen dari total penduduk Negeri Paman Sam. Bukan mustahil bila suatu saat dunia akan menyaksikan Amerika Serikat memiliki presiden yang mengucapkan sumpah jabatan dengan kitab suci Alquran. Mengutip pendapat tokoh Muslim AS, Imam Shamsi Ali, popularitas Islam dalam tahun- tahun mendatang memang tak terbendung. Arus migrasi ke Eropa dan Amerika membuktikan hal ini. Di dalam dirinya, Islam memiliki visi rahmat bagi semesta alam. Apakah kaum Muslim yang berpindah tempat ke lokasi yang baru, sebagai minoritas, terus memegang teguh visi profetik ini? Namun, akan lebih adil bila pertanyaan yang sama ditujukan pertama-tama terhadap komunitas dengan jum- lah Muslim mayoritas. Nilai-nilai keislaman mana yang sudah membudaya di sana. Tentunya kita tidak lupa dengan hasil studi tahun 2010 yang dilakukan Hossein Askari dan Scheherazade S Rehman, yang menanyakan: "Seberapa islami negara-ne- gara Islam?" Hasilnya cukup mengejutkan. Dari 208 negara yang terliputi survei, negara- negara yang paling islami justru diisi oleh ne- gara mayoritas non-Muslim. Misalnya, Irlandia, Denmark, Luksemburg, dan Selandia Baru serta Inggris. Negara mayoritas Muslim yang men- duduki peringkat paling atas (peringkat ke-33) adalah Malaysia yang disusul Kuwait (peringkat ke-48). Bagaimana dengan Indonesia? Negara berpenduduk mayoritas Muslim sedunia itu menempati peringkat ke-140. Islam menghadapi begitu banyak tantangan, baik secara internal maupun eksternal. Dalam pada itu, persoalan jumlah bisa menjadi peluang sekaligus hambatan. Itu tergantung pada dari mana perspektif dimulakan. Untuk menjadi umat yang memimpin peradaban dunia, tentu saja harus dengan bekal pendidikan. Alquran "hanyalah" tulisan bila tidak diwu- judkan dan diperjuangkan dalam bentuk peri- laku. Itulah sebabnya Nabi Muhammad, teladan seluruh bangsa manusia dan bangsa jin, disebut sebagai "Alquran berjalan." Pada poin ini, kita mesti kembali belajar meniru sosok Rasulullah SAW. Tidak ada cara lain. VEIMUMOM berusaha mempertahankan agama dan identitas mereka pada masa penjajahan Prancis. Pada 1246 H/1830 M, Prancis berhasil menduduki Aljazair. Prancis ingin menjadikan Aljazair sebagai titik tolak perluasan wilayahnya di Benua Afrika setelah gagal mem- pertahankan koloni-koloninya di India dan Benua Amerika. Sementara kita mengajak pem- baca sekalian menelusuri keindahan Masjid Agung Bursa di Turki dalam rubrik "Arsitektur". Pada 2014 lalu, UNESCO mendeklarasikan Bursa sebagai tempat lahirnya kebudaya- an Kesultanan Ottoman." Sejak saat itu, Bursa termasuk ke dalam daftar warisan sejarah dunia versi PBB. Masjid Agung Bursa merupakan salah satu situs bersejarah di sana. Bangunan utamanya bercorak ar- sitektur dari masa Kesultanan Seljuk. Akan tetapi, masjid ini dibina atas perintah penguasa Ottoman saat itu, Sultan Bayezid I. Pemban- Para penguasa berebut takhta, berhi- askan janji yang penuh cita-cita, tak sadar bahwa yang mereka perebutkan bukanlah takhta sejatinya, melainkan lilitan utang ne- gara dan rakyat yang menjadi korbannya. Penguasa-penguasa mampu membeli hukum-hukum negara dan merajai segala keadilan, menjadi milik pribadi saja, rakyat kecil tak lagi jadi fokus utama dan selalu menerima hak-hak yang tidak pernah datang sepenuhnya. Adapun yang jelas-jelas terlihat korupsi dan berbuat semena-mena seakan sangat sulit untuk ditindak dan diselesaikan proses hukumnya, padahal sudah jelas bukti dan saksi dalam segala laporannya. Namun, bak hujan tanpa angin kasus-kasus yang men- gorbankan rakyat itu mulai hilang tak berje- jak, sedang rakyat selalu terinjak-injak. Adapun yang lebih lucu lagi, kasus-kasus yang masih terombang-ambing dalam kepastiannya dan lebih terlihat jelas sisi positifnya malah sangat cepat dijalankan proses hukumnya. Tanpa saksi yang jelas tanpa laporan dan bukti yang nyata. Miris, logika macam, apalagi yang digunakan pada zaman modern ini. Ulama-ulama diberikan batas-batas dalam bergerak menyebarkan kebaikan, sedangkan para tersangka koruptor, ter- Betulkah Ujian? pembaca menulis Logika Terbalik Zaman Modern M engelus hati, memutar otak, dan menggeleng-gelengkan kepala mungkin telah menjadi hal yang biasa terjadi dalam kehidupan zaman sekarang ini. Beberapa kesalahan berpikir menjadi salah satu penyakit yang mera- jarela, banyak orang tak mengetahui apa filosofi dalam sebuah kejadian, banyak manusia seakan tak peduli dengan kehidu- pan sosial di kalangan mereka. Tak peduli orang salah, tak peduli orang lain menderita, dan tak peduli akan kepentingan bersama. Dokph A da satu kepastian di dunia ini selain datangnya kematian. Bahwa Allah yang Maharahman dan Maharahim tidak akan pernah menyiksa hamba-Nya, melainkan hamba tersebutlah yang menye- babkan dirinya terperosok dalam kubangan penderitaan yang ia buat sendiri. Tetapi, se- bagai insan lemah, kerap kita mencari-cari alasan di luar itu. Intinya, meminjam istilah Yusuf Mansur, ada rumus bahwa perbuatan baik mendapat balasan baik, sebaliknya perbuatan buruk mendapat balasan buruk. Sebagaimana fir- man Allah: Islam Digëst "Maka barang siapa mengerjakan ke- baikan seberat zarrah, niscaya dia akan me- lihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, nis- caya dia akan melihat (balasan)-nya." (QS al- gunannya berlangsung selama tiga tahun, yakni 1396 sampai 1399. Ar- sitek yang merancang masjid ini adalah Ali Neccar, figur yang terus mengabdi pada Ottoman hingga era Sultan Mehmed Sang Penakluk Kon- stantinopel. Pada penutup edisi kali ini, mari- lah kita simak bersama penuturan R Zakaria Subiantoro memeluk Islam. Baginya, Islam bukanlah sesuatu yang begitu asing. Sejak bersekolah SD hingga SMA di Tulungagung, pria kelahiran 1960, ini banyak bergaul dengan kawan-kawan Muslim. Kendati demikian, masa kecilnya dihabiskan bersama dengan kakek dan neneknya penganut Kejawen. Adapun kedua orang tuanya men- didik Subiantoro dalam nuansa Ka- tolik. Ketika memasuki pendidikan SMP, ia bahkan memeroleh nama baptis Zakarias. Simak penuturan lengkapnya dalam rubrik "Oase". Semoga bermanfaat. Dumtum fi amanillah. Dokpri sangka kriminal seakan bebas bergerak dan menikmati hasil kerja kotornya. Ulama- ulama pembela negara, pemersatu umat di- tuduh sana-sini tanpa peduli apa maksud baik di balik tindakannya. Sedangkan, manu- sia-manusia pemecah warga negara dib- iarkan semakin merajarela. Masihkah berharap negara tercinta ini akan maju untuk masa-masa selanjutnya? Sedangkan, logika yang digunakan pun masih terlalu dangkal memahami segalanya. MOHAMMAD DJAYA AJI BIMA SAKTI Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor Kampus IV Kediri Zalzalah [99]: 7-8). Dalam hal ini, terdapat pengandaian menarik, yakni apabila telah berbuat buruk kita seperti dikejar anjing di mana terdapat dua kemungkinan: tertangkap atau anjing tersebut berhenti mengejar. Adapun bentuk pengejarannya berupa kegelisahan, hilangnya khusyuk, ataupun datangnya musibah secara berkala. Dan tidak mustahil pengejaran tersebut usai bersama dengan kehendak Allah setelah kita menyesal dan bertaubat. Saya tidak habis pikir, ketika seseorang ditimpa musibah seperti kehilangan barang atau ditimpa sakit, misalnya, dengan penuh percaya diri dan sedikit pongah ia katakan, "Saya sedang diuji,". Di sinilah terjadi salah kaprah pemak- naan terhadap ujian. Sementara, ujian diberikan Allah kepada hamba-Nya yang taat guna menguji kadar keimanannya. Azab, menurut Quraish Shihab, ialah suatu ke- murkaan Allah akibat pelanggaran yang di- lakukan manusia. Sebegitu yakinkah kita telah taat se- hingga pantas untuk diuji? Bagaimana bila ternyata azab? Tentu sangat arif ketika langkah muha- sabah kita ambil sebagai solusi. Tengok apa yang telah lalu kita perbuat untuk diperbaiki esok harinya (QS al-Hasyr [59]: 18). Maka, hemat saya, menerimanya sebagai azab tidaklah berlebihan dikatakan tepat, mengingat betapa susahnya terhindar dari dosa. Dengan demikian, tak perlu lagi alasan untuk legowo dan lekas beristighfar. Harus kita pahami bersama bahwa di balik musibah yang menyapa, Allah angkat pula kita punya dosa (QS asy-Syura [42]:30). Wallahu a'lam. HIDANUL IKHWAN Siswa Kelas XII Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta TULISKAN KOMENTAR ANDA Redaksi menanti komentar, usulan, saran, atau usulan mengenai "Islam Digest" termasuk usulan tema utama dengan mengirimkan lewat e-mail ke islamdigest@redaksi.republika.co.id jangan lupa sertakan foto diri anda Islam Digest 100 CALLATIS Color Rendition Chart India Berpopu Muslim T ● Oleh Hasanul Rizqa, Marniat Puncak kejayaan Islam di terjadi di bawah pemerint Dinasti Mogul. ndia (Bharat) merupa lik federasi di Asia S ngan ibukota New De itu terletak di antara l sebelah barat dan Telu di timur. Di sebelah utara, negeri ini dengan pegunungan Himalaya Rakyat Cina, dan Nepal. Di seb laut dengan Bangladesh, di dengan Pakistan dan Afghanis sebelah selatan dengan Samud Berdasarkan artikel bert pulation by Region in India" Islam adalah agama terbesar India. Pada 2011, sensus penduc tersebut menyebutkan jumlah India sebanyak 14,2 persen dar atau sekitar 172 juta jiwa. Agama mayoritas yakni Hine jumlah sekitar 79,62 persen penduduk. Selebihnya mengan Protestan, Katolik, Budha, Jaini dan Yahudi. I Sampai saat ini, Indonesia bangga sebagai negara dengar umat Islam terbanyak sedunia NKRI tidak mengambil bentu agama, melainkan negara Panc bersemboyan "Bhinneka Tungg Di negeri ini, nilai-nilai Isl. stream tidak berbenturan den keberagaman yang menjadi cir donesia sejak zaman dahulu kal pun mencatat, Islam sampai barkan di Nusantara dengan niagaan, alih-alih balatentara. Namun, dalam hal peta demo jarah tampaknya akan berubah lagi. Pew Research Center (PRC) studi terkemuka yang berpusat d Serikat (AS), pada pekan in umumkan hasil penelitian terb berjudul "Kaum Muslim adalah H Agama dengan pertumbuhan pal di dunia." PRC menyoal demogr agama-agama besar di seluruh d Seperti dilansir Times of Ind (3/3), PRC menemukan bahwa p mendatang, India diprediksi "m kan" Indonesia terkait populas Gerakan Sufi dan Oleh Hasanul Rizqa enurut Rachana Rao Umashankar dalam disertasinya untuk University of North M Defining Islam Asserting Islamic Identity in India", ia menjelaskan pentingnya gerakan sufistik dalam menampilkan wajah Islam di India. Di India, menurut Rao, para salik memainkan peran penting baik bagi kaum Muslim maupun 4cm