Tipe: Koran
Tanggal: 2017-03-05
Halaman: 20
Konten
20
ARSITEKTUR
REPUBLIKA AHAD, 5 MARET 2017
Oleh Hasanul Rizqa
Untuk meningkatkan daya tarik
pariwisata, otoritas Turki menyebut
masjid ini sebagai masjid kelima
terpenting di dunia Islam.
Masjid Agung Bursa
Si Saudara Kembar
uncak kejayaan peradaban Islam
meninggalkan banyak jejak di
Turki. Salah satunya adalah
Bursa yang terletak di antara Laut
Marmara di utara dan Pegunungan
Uludag di selatan. Jaraknya hanya satu jam
perjalanan dari Istanbul.
Pada 2014 lalu, UNESCO mendeklarasikan
Bursa sebagai "tempat lahirnya kebudayaan
Kesultanan Ottoman." Sejak saat itu, Bursa
termasuk ke dalam daftar warisan sejarah
dunia versi PBB.
Masjid Agung Bursa merupakan salah satu
situs bersejarah di sana. Bangunan utamanya
bercorak arsitektur dari masa Kesultanan
Seljuk. Akan tetapi, masjid ini dibina atas
perintah penguasa Ottoman saat itu, Sultan
Bayezid I.
Pembangunannya berlangsung selama
tiga tahun, yakni 1396 sampai 1399. Arsitek
yang merancang masjid ini adalah Ali Neccar,
figur yang terus mengabdi pada Ottoman
hingga era Sultan Mehmed Sang Penakluk
Konstantinopel.
Bila dilihat dari udara, kompleks Masjid
Agung Bursa berbentuk persegi panjang.
Masjid yang sampai kini terbesar di Bursa
ini memiliki 20 kubah dan dua menara. Kedua
puluh kubah itu membentuk formasi kolom
5x4. Jumlah tersebut dilatari kisah dari masa
lalu.
Sebelum pecah Perang Nicopolis pada
1396, Sultan Bayezid I telah berjanji kepada
rakyat bahwa bila pasukannya menang, ia
akan membangun 20 masjid di seantero Bursa.
Pada akhirnya, kemenangan diperoleh.
Masjid Kelima
Terpenting
di Dunia Islam
Oleh Hasanul Rizqa
ntuk meningkatkan daya tarik pariwisata,
otoritas Turki menyebut Masjid Agung
ESTLER
U
di Dunia Islam.
Itu setelah Masjid al-Haram (Makkah), Masjid
Nabawi (Madinah), Masjid al-Aqsha (Palestina),
dan Masjid Umayyah di Damaskus (Suriah).
Tampaknya hal itu cukup efektif.
Masjid ini setiap hari ramai dikunjungi para
turis, baik dari dalam negeri Turki maupun
mancanegara.
Mereka terpesona pada warisan sejarah
Kesultanan Ottoman ini. Masjid Agung Bursa
telah menjadi ikon yang tak boleh terlewatkan
bagi siapa pun yang menikmati keindahan Kota
Bursa, edi nashih nashrullah
Fototaul
A
Namun, bukannya mendirikan 20 masjid
terpisah, Sang Sultan membangun satu masjid
besar, Masjid Agung Bursa, dengan 20 kubah
di atasnya.
Evliya Çelebi, penulis dari abad ke-17,
memuji masjid ini sebagai "Hagia Sophianya
Bursa. Memang, keindahannya tak kalah
dengan bangunan yang terletak di Istanbul
itu.
Seperti dilansir dari laman resmi Masjid
Agung Bursa, Bursa Ulu Camii.com, kompleks
ini memiliki luas 2.215 meter persegi. Dalam
bentuk aslinya, ke-20 kubah ini juga berfungsi
untuk menadah air, yakni bila hujan turun
dan mengalir dari pucuk kubah ke tepiannya.
Air hujan disalurkan ke kolam tempat
wudhu (sadrvan). Namun, kini fungsi itu
diubah dan diganti dengan bahan kaca bening
yang tebal. Sehingga, fungsinya bukan lagi
menadah air hujan, melainkan meneruskan
cahaya matahari untuk menembus sisi dalam
masjid ini.
Kolam sadrvan berbentuk segi-18 dengan
diameter kira-kira enam meter. Letaknya di
dalam masjid, persis di tengah-tengah. Air
pancur terletak di tengah kolam ini dan terdiri
atas tiga tingkat dengan tinggi 2,5 meter.
Dinding kolam sadrvan setinggi satu meter
dengan belasan kran pada tiap-tiap sisi. Air
bersih melalui lubang tersebut sehingga ja-
maah dapat berwudhu sambil duduk.
Mengapa bisa ada kolam berdinding
marmer putih di dalam masjid, di tengah-
tengahnya pula? Dirawikan bahwa tanah
lokasi kolam ini dahulunya kepunyaan
seorang perempuan paruh baya.
Ia menolak melepaskan lahan miliknya
seluas 65 meter persegi itu kepada penguasa.
Akhirnya, penguasa Ottoman merebutnya
dengan paksa, tetapi tidak lantas menjadikan
lahan itu sebagai tempat ibadah. Namun,
banyak yang meragukan kebenaran cerita
ini sebagai fakta sejarah.
Kaligrafi
Interior masjid ini kaya akan lukisan-
lukisan kaligrafi yang indah. Totalnya, ada
45 pajangan dan 87 dinding keramik yang
dihiasi kaligrafi karya 21 orang seniman terke-
muka Ottoman.
Kaligrafi ini tersebar di dinding pilar,
mimbar, ataupun dekat pintu-pintu masuk
masjid. Beberapa lampu gantung meman-
carkan cahaya krem, selaras dengan warna
dinding interior masjid.
Hamparan permadani merah berkualitas
60
F
Hagia Sophia'
bursa-tour.com
33
Interior masjid ini kaya akan
lukisan-lukisan kaligrafi yang
indah. Totalnya, ada 45 pajangan
dan 87 dinding keramik
yang dihiasi kaligrafi
karya 21 orang seniman
terkemuka Ottoman.
tinggi menimbulkan kesan anggun, tetapi
damai dan kontemplatif. Langit-langit yang
terletak di atas kolam sadrvan dibiarkan
terbuka sehingga cahaya matahari masuk
dan berpencar ke seluruh ruangan. Puluhan
pilar tersebar di sana untuk menopang 20
kubah di atasnya.
Islam
Digëst
Pintu-pintu dan mimbar masjid ini terbuat
dari bahan kayu. Mimbar Masjid Agung Bursa
menampilkan gambar konstelasi tata surya
66226326
com.
pinterets.com
MI
LAN
111
sophiasociety org
yang menandakan pesatnya perkembangan
sains di zaman Ottoman awal.
Di sisi timur mihrab, ada daun pintu
yang berusia satu abad dan berasal dari
Ka'bah. Namun, kini pintu istimewa tersebut
diletakkan dalam kotak kaca sebagai pajangan
atau artefak historis.
Dalam laman pariwisata Bursa, The Best-
Of Bursa.com
