Tipe: Koran
Tanggal: 2017-02-09
Halaman: 24
Konten
Gen:I Musik Indonesia Kian tanpa Sekat Teknologi media berperan besar membuat industri musik di Indonesia kian demokratis. FREEPIK.COM GITA AMANDA/REPUBLIKA AVA VICTORIA GITA AMANDA eberapa tahun lalu, penikmat musik Indonesia mungkin masih didikte media arus utama dalam urusan selera. Para musisi pun berupaya menyesuaikan karya mereka dengan selera pasar yang ada. B Tapi, kini semua tak lagi terjadi. Jika pun masih, mungkin dengan skala yang tak lagi sebesar dahulu kala. Semua berkat perkembangan media so- sial dan dunia maya yang kian pesat. Per- kembangan media digital ini membuat se- kat-sekat di dunia musik kian buram. Siapa saja menikmati musik, dari mana saja, melalui genggaman tangan mereka. Era digital inilah yang disambut de- ngan tangan terbuka oleh para musisi Tanah Air. Violinist dan komposer Ava Victoria misalnya, pemusik muda ini mengatakan, dunia saat ini sudah semakin terbuka. Era digital me- nurutnya membuat masyarakat lebih melek akan apa yang terjadi di belahan bumi mana pun. "Jadi, sekarang sudah nggak terkotak lagi, semua musisi punya kesempatan karyanya didengar para fansnya," ujar Ava. Bayangkan, kata Ava, musikus seperti Barasaura yang membawakan jenis musik yang jarang di Indonesia pun kini bisa diterima penikmat mu- sik Tanah Air. Tak hanya itu, media untuk menyalurkan karya pun kini semakin beragam. Kalau dulu orang hanya terpatok dengan CD dan kaset, kini media un- tuk mendengarkan karya para musisi lebih beragam. Mulai jejaring sosial hingga situs resmi penyedia layanan streaming mu- sik bertebaran. Selain itu era digital ini juga membuat pengaruh musik kian beragam. Kalau dulu musik Indonesia mungkin banyak dipenga- ruhi musik dari Amerika atau Inggris, kata Ava, kini semakin meluas. "Musik-musik dari Eropa Timur bah- kan, kini banyak juga memengaruhi musik Indonesia, meski musik Korea juga masih banyak peminatnya ke depan," ujar pemain biola muda ini. Penyanyi muda Yura Yunita juga merasakan keseruan yang sama dengan dunia musik Ta- nah Air. Menurut Yura, kini musik Indonesia semakin ber- variatif. Hubungan antarmusisi pun, kata Yura, semakin cair. "Se- karang ini serunya masuk industri musik, Split Kalahkan Rings di Box Office Amerika Utara SPLIT MOVIE.COM GITA AMANDA/REPUBLIKA YURA YUNITA GITA AMANDA aat ini perkembangan musik memang tak bisa dilepaskan dari teknologi media. Kalau band YANG memilih hijrah ke Jakarta, agar bisa sukses di industri musik, tapi tidak dengan sekarang. Pengamat musik Idhar Resmadi mengatakan, dulu mungkin musisi atau band melalukan promo hanya melalui televisi dan radio. Ditambah lagi berkembangnya pemikiran, untuk menjadi musisi sukses harus lewat "pusat" (Jakarta). "Nah, saat ini dengan perkembangan teknologi media yang kian berkembang membuat situasi lebih demokratis," kata dia. Diuntungkan Kemajuan Teknologi akan menentukan. Meski tak dimungkiri, teknologi media berperan besar membuat industri musik di Indonesia kian demokratis. Beragam peranti, seperti Soundcloud dan Reverbnation memberikan akses agar karya musik band dari mana pun bisa didengar, bahkan, hingga ke pelosok luar negeri. Banyak contoh menurut Idhar, seperti White Shoes and The Couples Company, Bottlesmoker, hingga Senyawa yang memanfaatkan kanal teknologi media untuk membangun jaringan dan menyebarkan karya musik mereka. Tapi, teknologi media hanya memberikan akses, selebihnya karya musik itu sendiri yang antarmusisi saling dukung. Kita seperti membiarkan setiap keindahan di setiap de- tik dan setiap sisi, setiap musisi berhak in- dah di mana pun," kata pelantun lagu "Cinta dan Rahasia" ini. Meski begitu, Yura menilik pada sifat lemah lembut masyarakat Indonesia. Yura percaya musik bernuansa mellow menurut- nya masih memiliki banyak peminat. Sebab, menurutnya masih banyak gene- rasi muda di Indonesia yang mengalami sua- sana hati "melankolis" membutuhkan musik dan lirik yang menyuarakan hal itu. Maka- nya, kata Yura, meski musik alternatif, in- dependen, dan lainnya berkembang, musik dengan nuansa mellow masih akan terus memiliki peminat. Bias tren Nino, salah satu vokalis RAN juga mera- sakan keberagaman musik Indonesia saat ini. Kata Nino, jika dulu musisi sangat tergantung dengan media arus utama, kini tak lagi. "Sekarang setiap musisi sudah punya medianya masing-masing. Salah satunya dengan hadirnya Youtube dan media sosial SHELBI ASRIANTI Sox plit menempati urutan pertama jajaran film box office Amerika Utara sejak tiga pekan dirilis di sana. Film thriller psikologi arahan sutradara M Night Shyamalan memimpin dengan pendapatan domestik mencapai 14,6 juta dolar AS selama periode akhir pekan di awal Februari (3/2- 5/2). Film tentang sosok yang memiliki puluhan kepribadian itu mengungguli film horor Amerika Rings. Di posisi kedua, Rings yang merupakan sekuel The Ring (2002) dan The Ring Two (2005) baru mencapai pendapatan domestik 13 juta dolar AS. Capaian itu membuktikan Split sebagai film yang cukup banyak meraup keuntungan, dengan total pendapatan domestik sekitar 98,7 juta dolar AS dan tambahan 44 juta dolar AS di kancah internasional. Padahal, film yang rilis di Amerika pada 20 Januari 2017 itu dibuat dengan biaya yang cukup rendah, yakni sembilan juta dolar AS. oreka Sementara, Rings dianggap mengambil waktu rilis yang kurang tepat, yakni 3 Februari 2017 silam. Mayoritas warga Amerika pada tanggal tersebut sedang teralihkan fokusnya jelang pertandingan klub American football New England Patriots melawan Atlanta Falcons di gelaran Super Bowl LI. Pada urutan ketiga, ada film A Dog's Purpose dengan pendapatan domestik 10,8 juta dolar AS. Meski dibayangi bocoran video kontroversi FREEPIK.COM REPUBLIKA KAMIS, 9 FEBRUARI 2017 NINO GITA AMANDA/REPUBLIKA Hip Hop kian viral Kalau secara tren memang tak ada yamg dominan menguasai pasar saat ini. Idhar menambahkan, beberapa tahun lalu memang Musik Melayu sempat merajai karena didukung oleh faktor teknologi RBT. Beberapa waktu lalu juga musik balada atau folk sempat menjadi tren dan digilai oleh anak muda, terutama dari komunitas indie. Namun, ke depan kemungkinan musik hiphop yang akan menjadi tren karena terbantu oleh viralnya sosok seperti Rich Chigga atau Young Lex. Atau boleh jadi, mungkin musik-musik alternative rock yang mungkin kembali menggeliat jika melihat banyak band-band beraliran itu saat ini. "Jadi, kalau ngomongin tren, mungkin, agak susah memprediksinya. Tapi, kalau melihat dari viralnya di media sosial boleh jadi hip hop lebih banyak diperbincangkan," kata penulis buku biografi grup musik Pure Saturday ini. lainnya," kata Nino. Ini, menurutnya, membuat para musisi generasi sekarang memiliki kemampuan un- tuk menyiarkan karyanya dengan caranya sendiri. Tak perlu lagi terpatok untuk tampil di media arus utama demi menyiarkan karya mereka. mengenai penyiksaan hewan selama pembuatannya, film bertema anjing ini masih digemari para pecinta binatang. Namun, Idhar menegaskan, agak sulit saat ini memprediksi tren musik ke depan. Tapi, setidaknya teknologi media bisa jadi landasan untuk melihat perkembangan musik ke depan. ed: ichsan emrald alamsyah Tapi, dengan begitu tren bermusik akan semakin bias. Tak ada lagi kecenderungan warna-warna musik tertentu menguasai pasar. "Karena semua musisi sekarang sudah punya pendengarnya sendiri-sendiri," kata Nino. Hal ini disambut baik pencipta lagu yang juga gitaris Maliq & D'Essentials, Lale. Me- nurut Lale, kini media untuk musik Indo- nesia semakin beragam. R Pemilik nama lengkap Arya Aditya Ra- madhya ini berharap, dengan semakin ba- nyaknya wadah untuk para musisi ini bisa membuat musisi semakin banyak meng- hasilkan karya. Keterbukaan ini menurutnya harus dimanfaatkan untuk menciptakan banyak karya bagi musisi. ed: ichsan emrald alamsyah 24 Hidden Figures, drama tentang tiga perempuan keturunan Afrika- Amerika pakar matematika, turun ke posisi keempat. Selama akhir pekan, film ini hanya meraup pendapatan 10,1 juta dolar AS. Film tersebut disusul La La Land di posisi kelima dengan pendapatan akhir pekan 7,5 juta dolar AS. Sejak dirilis, La La Land sudah meraup pendapatan global sebanyak 268,3 juta dolar AS, menempatkannya sebagai urutan kedelapan film musikal dengan pendapatan kotor tertinggi sepanjang masa. IN THEATRES TONIGHT Lima judul film lain dalam peringkat 10 besar box office Amerika Utara akhir pekan lalu termasuk judul-judul bersaing yang juga mendunia. Film tersebut antara lain Resident Evil: The Final Chapter (4,5 juta dolar AS), Sing (empat juta dolar AS), Lion (empat juta dolar AS), The Space Between Us (3,8 juta dolar AS), dan XXX: Return of Xander Cage (3,7 juta dolar AS), dilansir dari laman Aceshowbiz.ed: ichsan emrald alamsyah TWITTER 4cm Color Rendition Chart
