Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Republika
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-03-03
Halaman: 04

Konten


4 Opini tajuk Kecurangan Impor Daging alam beberapa tahun terakhir, harga daging sapi terus mengalami kenaikan. Bahkan, tradisi melonjaknya harga daging sepi semakin menjadi-jadi saat memasuki bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran Idul Fitri. Kenaikan harga daging di setiap Lebaran seperti sebuah tradisi mudik yang terjadi setiap tahun dan tidak bisa dihindari. Masyarakat sempat merasakan tertahannya harga daging sapi menjelang Lebaran pada 2009. Tahun itu kebetulan merupakan tahun pemilu presiden. Pemerintah yang saat itu berkuasa melakukan impor daging beku besar-besaran dan menjualnya seharga Rp 35 ribu per kilogram di pasar-pasar modern beberapa hari menjelang Idul Fitri. Tahun-tahun selanjutnya, harga daging seperti tidak terkendali. Tahun 2016, misalnya, harga daging juga naik signifikan dan ber- ada di kisaran Rp 120 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya, Presiden Joko Widodo bertekad akan mempertahankan harga daging Rp 90 ribuan per kilogram. Kita tentu bertanya, mengapa bertahun-tahun pemerintah tidak mampu mengendalikan harga daging sapi. Padahal, peme- rintah berkuasa atas segalanya. Pemerintah yang menentukan bo- leh tidaknya seorang pengusaha peternakan menjalankan usaha- nya. Izin usaha peternakan pun ada di pemerintah. Jika produksi dalam negeri tidak mencukupi, pemerintah juga yang berkuasa untuk menghitung berapa kebutuhan impor daging. Setelah itu, pemerintahlah yang berkuasa memilih perusahaan mana yang boleh mengimpor daging. Karena itu, menjadi sebuah keanehan bila pemerintah justru seakan tidak berdaya mengurus masalah daging sapi. Dan, yang lebih parah lagi muncul kesan bahwa para mafia impor daging sapi bisa mengatur harga daging di pasaran. Ini tentu tidak masuk akal sebab para importir daging sapi itu hanya dapat mengimpor setelah mengantongi izin dari pemerintah. Pemerintah pula dapat mencabut izin impor dan memberikan kepada pengusaha lain. Untuk itu, muara permasalahan daging sapi ini sesungguhnya ada di pemerintah. Ketika ingin mengeluarkan izin impor daging, pemerintah mempunyai data angka daging sapi hasil peternakan dalam negeri dan angka kebutuhan daging nasional dalam seta- hunnya. Dari situ, izin impor daging pun akan ketahuan jumlah- nya. Pemerintah harus memiliki data yang valid soal produksi daging dalam negeri. Karena dari data yang benar ini, akan didapat jumlah daging yang harus diimpor. Jangan sampai data pasokan daging dalam negeri jauh lebih kecil dari angka yang dimiliki pemerintah, sehingga jumlah daging impor yang didatangkan masih belum memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bila hal ini yang terjadi, harga daging di pasar akan tetap tinggi akibat kebutuhan jauh lebih besar dari persediaan. Kita mengapresiasi temuan yang diungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kamis (2/3), yang menyebutkan ada berbagai kecu- rangan dalam impor daging sapi. Kementerian Keuangan men- catat, 81 persen Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) yang digunakan untuk melakukan impor daging sapi menunjukkan ketidakcocokan data. Bahkan, ada KLU yang seharusnya untuk impor barang elek- tronik, tetapi malah digunakan untuk impor daging sapi. Tidak itu saja, penerimaan dari pajak dari impor daging sapi ternyata relatif stagnan, Padahal, volume impor mereka meng- alami kenaikan cukup signifikan. Bila diperinci, kenaikan realisasi impor daging beku dari 2015 ke 2016 mencapai 247 persen. Se- mentara kenaikan impor daging sapi segar menyentuh 983 persen dan lonjakan impor jeroan beku bahkan mencapai 1.284 persen. Namun, kenaikan penerimaan dari PPh importir daging sapi hanya 11,8 persen, bahkan untuk PPN-nya anjlok 26 persen. Upaya tegas Kemenkeu ini merupakan langkah awal mem- perbaiki impor daging sapi. Jika upaya pembenahan ini benar- benar dilakukan, berbagai persoalan daging sapi nasional akan semakin berkurang. Walaupun begitu, pemerintah harus mem- benahi dirinya sendiri sebelum mengarah ke para importir. Jangan sampai munculnya kecurangan para importir selama ini ternyata hasil kerja sama dengan aparat di pemerintahan yang korup. Para aparat korup ini harus diberantas. Setelah itu, baru membereskan para importir daging yang curang. suarapublika Illegal Towing Kemenhub Pada Kamis yang lalu, 23 Februari 2017, kami mengalami pengalaman yang mengagetkan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Petugas derek Kemenhub telah melakukan illegal towing (penderekan sepihak yang tidak melanggar hukum). Pénderekan ini dilakukan terhadap mobil kami yang diparkir di depan rumah kami di Jalan Tanah Abang 4, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat. Kami menyebut hal di atas illegal towing karena jalan di daerah kami tersebut sama sekali tidak ada tanda larangan parkir, dan tidak ada pemberitahuan resmi sama sekali sebelum dan setelah penderekan terjadi, terkait apa kesalahan yang kami lakukan. Orang kami yang mendatangi Kemenhub dan menanyakan hal tersebut hanya dimintakan pembayaran sekitar Rp 500 ribu, untuk mengambil kembali mobil kami dan untuk melakukan komplain perlu mendatangi lokasi lain dari tempat yang diarahkan untuk melakukan pembayaran. Karena kebutuhan kami atas kendaraan tersebut dan urusan lain yang telah menunggu dan perlu diselesaikan segera, orang kami hanya membayarkan saja dan tidak sempat melakukan komplain. Sehubungan dengan hal di atas, kami meminta pimpinan di Kementerian Perhubungan, termasuk menteri yang ada sekarang agar menindak para pihak yang telah melakukan illegal towing tersebut. Apa yang dilakukan di atas menunjukkan sikap terbelakang dan sangat tidak profesional dari para aparat sipil negara (ASN) yang ada Dalam kerangka upaya kita bersama untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan beretika, Kementerian Perhubungan perlu membuat sebuah mekanisme pendisiplinan kepada segenap ASN-nya agar tidak terjadi lagi hal-hal yang serupa ke depannya. Farouk Abdullah Alwyni Jalan Tanah Abang 4 Nomor 21, Jakarta REPUBLIKA Terbit sejak 4 Januari 1993, Republika hadir sebagai pelopor pembaruan media massa Indonesia. Harian ini memberi warna baru pada desain, gaya pengutaraan, dan sudut pandang surat kabar negeri ini. Sebagai koran, kemudian. portal berita pertama di Tanah Air, media ini melahirkan keseimbangan baru dalam tata informasi. Republika terbit demi kemaslahatan bangsa, penebar manfaat untuk semesta. Semua naskah yang dikirim ke Redaksi dan diterbitkan menjadi milik Harian Republika. Semua wartawan Harian Republika dibekali tanda pengenal dan tidak menerima maupun meminta imbalan dari siapa pun. Semua isi artikel/tulisan yang berasal dari luar, sepenuhnya tanggung jawab penulis yang bersangkutan. Semua isi artikel/tulisan yang terdapat di suplemen daerah, menjadi tanggung jawab Kepala Perwakilan Daerah bersangkutan. MAHAKA GROUP Isu TKI Ironi Besar Bangsa Di sepanjang Jalan Orchard, setiap sore rata-rata mereka berkumpul untuk bertemu kawan-kawannya dan bertukar pikiran sam- bil bersantai. Mereka juga mencari makan malam di Lucky Plaza, tempat Gayus 'janjian' bertemu dengan satgas antimafia korupsi itu. EFFNU SUBIYANTO Senior Advisor CikalAFA Umbrella, Doktor Ekonomi Universitas Airlangga. S Jong-nam pada 13 Feb- ruari lalu di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2. Satu pihak menyebut Siti sebagai agen terlatih internasional, di pihak lain menga- takan Siti merupakan korban dan dimanfaat- kan karena ketidakpahaman khas orang desa yang polos. Temuan otoritas Malaysia, Kim Jong- nam dibunuh dengan racun superkuat VX Nerve Agent, bahan senjata pemusnah mas- sal yang paling ditakuti. Persoalannya, profil Siti Aisyah tidak tampak sekali bersikap sebagai intelijen ofesional. Rekaman visual urutan kejadian tampak jelas menunjukkan wajah Siti, dan Siti tidak menyadarinya sama sekali. Ini sangat ber- beda dengan sikap intelijen internasional terlatih yang pasti tidak akan meninggalkan jejak secuil pun. Karena kasus pembunuhan Kim Jong- nam ini, Siti Aisyah terancam hukuman gan- tung di Malaysia. Kasus Siti Aisyah yang 'dibajak' intelijen internasional ini menjadi yang pertama menimpa TKI asal Indonesia. Kejadian sering terjadi, banyak TKI dan TKW yang terperangkap dan dituduh sebagai kurir narkoba internasional. Dalam perjalan- an internasionalnya, TKI dan TKW tersebut karena ketidakpahaman sering menerima titipan paket yang ternyata narkotika. pekulasi betebaran atas kasus Siti Aisyah, TKW di Malaysia yang di- tuduh membunuh to- koh Korea Utara Kim Alasannya praktis, karena tergiur meneri- ma upah cukup mahal padahal dalam tujuan perjalanan yang sama, tetapi akibatnya fatal dan ditangkap pihak berwenang. Rita Kris- dianti, TKW asal Ponorogo, yang ditangkap di Malaysia 2016 adalah salah satu contohnya. Konon Siti Aisyah juga menerima upah cukup besar, yaitu RM400 (Rp 1,2 juta) dan dijanjikan menjadi artis TV prank (TV untuk tujuan humor seperti just for laughs gags). Bagi Siti tentu saja seolah mendapat rezeki, hanya kenal beberapa saat di bandara, tapi ditawari menjadi terkenal dan uang. Siti mungkin berpikir inilah jawaban atas doa yang selama ini diucapkan. Tawaran itu pun diterima dengan senang. Nasib TKI dan TKW, kendati sebagian menceritakan kesuksesan dan keberhasilan, sebagian besar malah memiriskan. Tidak seluruh TKI dan TKW kita seperti Eni Lestari, CHEFIK CHEHAB Mantan Staf Lokal Kedubes Arab Saudi di Jakarta pada 1966-2007 K lidik Udaha Persiapan Kemerde- kaan) pada 1 Juni 1945, di situ beliau menye- but nama Ibn Saud. Nama Ibn Saud atau Abdul Aziz bin Ab- dul Rahman Al-Saud disebut 11 kali dalam pidato yang dikenal sebagai hari lahirnya Pancasila itu. Total ada 13 kali nama terkait Arab Saudi yang disinggung Bung Karno dalam enam alinea berbeda pada pidatonya. Jumlah itu melebihi nama tokoh-tokoh lain dunia yang Sukarno sebut dalam pidato lahirnya Pancasila. Tampaknya, Sukarno amat terkesan oleh kebijakan dan keberanian Ibn Saud mendirikan negara Saudi yang berdaulat dan merdeka. Kendati pada saat itu 80 persen dari rak- yat Saudi terdiri atas kaum Badui yang masih terbelakang. Ya, Ibn Saud mendirikan ne- garanya dalam satu malam. "In one night only," kata HC Armstrong dalam bukunya The Lord of Arabia yang terbit 1938. Dalam sebuah kesempatan, penulis men- jelaskan kepada seorang asing mengenai inti dari Pancasila yang dicetuskan Bung Karno pada 1 Juni 1945. Penulis menyimpulkan Pancasila dalam lima frasa, yakni mono- theism, internationalism, nationalism, democratism, social justice. etika Sukarno menyampaikan pi- datonya di muka Sidang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai (Badan Penye- Terus terang, kelima rumusan itu penulis rasa masih kurang menggambarkan kebesar- an Pancasila. Sebab, belum menjiwai falsafah yang tersirat dalam Pancasila yang diutara- kan Sukarno pada 1 Juni 1945. Namun, masalah yang hendak dikemu- kakan bukanlah perdebatan soal sari Panca- sila ini, melainkan ingin mengukur kaitan Saudi dengan Pancasila. Negeri yang pendiri- nya telah memberi inspirasi kepada bapak bangsa Indonesia, Sukarno, untuk melahir- kan lima dasar negara. Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab Wakil Pemimpin Redaks Nur Hasan Murtaj Redaktur Pelaksana Koran Subroto Subroto Redaktur Pelaksana Newsroom Perwakilan DIY Jateng & jatim Yusuf Asidi (Kepala Redaksi Penulis pun mengukur kaitan kelima sila Pancasila dengan Saudi. Pertama adalah soal monoteisme. Sudah jelas bahwa Saudi, ne- gerinya berdasarkan ajaran Islam. Mereka melaksanakan hukum sesuai syariat Islam. the Da Elba Damhuri Redaktur Pelaksana Online Maman Sudaman Redaktur Khusus khwanul Kiram Mashur, Nasihin Masha Redaktur Senior Agung P Vazza Sh Wakil Redaktur Pelaksana Frkah Fansur Hent Ruslan Kumara Dewatasar Joko Sadewo Asisten Redaktur Pelaksana ryantona Demar, Stevy Maradona Ferry Khand Mansyur Fagh Did Purwad Muhammad Subarkah Budi Raharjo Sekretaris Redaksi Perwakilan jawa Barat TKW asal Kediri yang mampu berbicara da- lam podium PBB pada tahun lalu. TKW kita juga tidak seluruhnya seperti Anisa Hanifa, TKW Wonosobo, atau Mega Vristian, TKI di Hong Kong, yang pandai menulis buku. Banyak sekali TKI dan TKW bernasib sebaliknya. Dua tahun lalu pada April 2015, TKW asal Bangkalan, Siti Zaenab dihukum pancung Saudi. Berikutnya tidak lama berselang, TKW Karni binti Medi Tarsim juga dipancung. Sebelumnya, TKW Ruyati binti Satubi asal Desa Sukatani, Bekasi, Jawa Barat, itu di- eksekusi mati pada18 Juni 2011 oleh Peme- rintah Arab Saudi. Pemerintah tentu saja gusar, Presiden Joko Widodo tentu gusar, LSM Migrant Care meradang dan menuduh pemerintah tidak becus bekerja. Kepala BNP2TKI Nusron Wa- hid tidak bisa berbuat banyak, kecuali mem- berikan rasa belasungkawa kepada keluarga TKI nahas itu. Pemerintah gagal dalam melakukan ad- vokasi kepada TKI dan TKW. Senang dengan devisa yang dikirimkan, tapi tidak all out memberikan perlindu gan hukum ketika ada masalah. Saat ini ada 279 TKI terancam dihukum mati, 60 orang sudah divonis mati. Malaysia sudah memvonis mati 45 orang, Arab Saudi (5), Cina (9) dan Qatar (1). Pentingnya organisasi Agar terhindar dari jebakan ketidakpa- haman seperti dialami Siti Aisyah atau Rita Krisdianti, pendidikan tentu hal utama. Ketika TKI dan TKW kita menjadi lebih pintar dan terdidik, daya upaya bujuk rayu tidak akan mempan. Namun, jika TKI dan TKW menjadi pin- tar, bukankah mereka tidak akan bermigrasi ke luar negeri menjadi TKI atau TKW? Maka tetap saja yang menjadi TKI dan TKW karena mereka tidak mendapatkan lapangan peker- jaan dan tidak mampu berkompetisi di Tanah Air. Ada kasus menarik ketika penulis mene- mukan secara langsung di negeri jiran Singa- pura. Langkah yang diambil para TKW di Si- ngapura dalam menyiasati keterbatasan pen- didikan ini adalah dengan membentuk orga- nisasi TKI. Mengukur Saudi dengan Pancasila Paham yang menentang eksistensi ketu- hanan yang Maha Esa tidak mendapat tem- pat di Saudi. Hal ini pun tecermin dalam hu- kum negara Saudi yang memegang teguh ajaran ketuhanan yang esa. Kedua, soal in- ternasionalisme atau perikemanusiaan. Mereka membentuk organisasi Maid Asia untuk meningkatkan posisi tawar kepada majikan. Berbagai informasi atau kebijakan baru yang dikeluarkan pemerintah oleh me- reka di-share dan di-broadcast melalui WhatsApp, SMS, BBM, hingga email. Jangan kaget, para TKW ini ternyata me- ngetahui cara menggunakan email. Kebanyak- an mereka memang tentu saja tidak bersekolah tinggi, engalaman ke luar negeri juga baru sekali, tapi karena rajin mengikuti kegiatan organisasi, kini mereka cukup pandai. Mengkaji Saudi dari sisi perikemanusiaan dapat dilihat dari paham yang dianut bangsa ini. Sebelum Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al Saud memproklamasikan berdirinya Ke- rajaan Arab Saudi pada 23 September 1932, dia sudah menganut pendapat bahwa kemer- dekaan adalah hak setiap bangsa dan setiap bentuk penjajahan harus dilenyapkan dari muka bumi. Ini terlihat dari sikap Saudi yang meng- akui kemerdekaan Indonesia, baik de facto maupun de jure. Tidak pula mengherankan, Semangat Bandung (Konferensi Asia-Afrika) menjiwai politik Saudi dalam menyokong perjuangan kemerdekaan negara Asia-Afrika. Sisi ketiga, nasionalisme Saudi. Meng- ukur sisi nasionalisme kerajaan Saudi bisa dilihat dalam arti luas dan sempit. Nasio- nalisme Saudi dalam artian luas yang dilihat memiliki batas-batas teritorial atau bendera kebangsaan. Namun di sisi lain, Islam lebih mengenal paham 'umat' ketimbang nasionalisme. Ka- rena itu, konsep nasionalisme Saudi mewakili dua semangat luas dan sempit. Nasionalisme yang patriotik, bukan selaras dengan definisi nasionalisme ala Barat. Keempat, demokrasi di Saudi. Jika ukur- annya adalah falsafah Barat yang dipelopori filsuf Yunani Kuno, kita bisa melihat sejum- lah syarat demokrasi. Syaratnya, adanya par- lemen serta partai sebagai sarana politis untuk mengemukakan pendapat. Ukuran versi para filsuf ini berbeda de- ngan kondisi di Saudi. Sebab, parlemen dan partai politik bukan tujuan, melainkan sa- rana. Sedangkan tujuan negara demokrasi versi Saudi, yakni menciptakan kesejahteraan dan kepuasan rakyat. Sebab, apabila timbul pergolakan di suatu negeri untuk menumbangkan pemerintahan seraya merombak struktur atau bentuk ne- gara, pada hakikatnya ini akibat rasa ketidak- puasan rakyat terhadap pemerintahnya. REPUBLIKA JUMAT, 3 MARET 2017 Sisi demokrasi Saudi juga bisa dilihat dengan kebijakan mereka yang kini meng- Organisasi ini kendati tidak powerful. tetapi cukup efektif memberikan edukasi kepada anggotanya. Tidak diperlukan slide presentasi atau mimbar seminar, mereka hanya menjalankannya secara informal atas pertimbangan sama-sama menjadi peran- tauan yang tidak mungkin negaranya mem- berikan perlindungan 24 jam. Mereka juga tidak beradu argumen se- perti rapat 'pencitraan' DPR itu, tetapi yang senior memberikan pengalamannya kepada yang junior. Perilaku pergaulan internasional seperti bagaimana bersikap di tempat-tempat publik, antara lain, bandara, dalam pesawat, dalam transportasi publik diajarkan pada kesempatan itu. Alamat Redaksi J. Warung Buncit Raya No. 37, Jakarta 12510 T 021 780 1747 (Hunting 021 791 54744 (klan) F021 780 06-49, 798 323 (Redakss 021.798 1169 (ar 021.791 98442 (Sirkulasi dan Berlangganan) Email Redaksi Republika sekretaru@republika.co.id Percetakan PT Republika Media Mandiri Rawa Ball 2 No. 1 Kawasan Industri Pulogadung jakarta Alamat Perwakilan Republika Jawa Barat Mangga No 47 Bandung 40114 T 022.87243363-87241364 F0228724 336S Republika DIY Jateng & jatim Perahu No 4 Kota Baru Yogyakarta T, 0274 544972, 566028 F 0274 541.542 Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No 283/SK/MENPENSIUPP/A7/1992 Anggota Serikat Penerbit Surat Kabar Anggota SPS No. 163/1993/11/4/2012 Informasi mengenai TKI atau TKW apa pun dengan cepat tersebar viral dalam media sosial, dan dengan cepat pula solidaritas di- bangun bahkan diadvokasi. Persatuan virtual mereka cukup intens dan kuat karena ban- tuan teknologi. Mereka kini sangat paham bahwa nasib TKI dan juga TKW begitu rentan. Melalui me- dia sosial, mereka juga update berita dan ka- bar, bahwa TKW umumnya menjadi objek kekerasan fisik sampai seksual. Sudah sangat sering berita-berita menye- dihkan mengenai nasib TKI, terutama para TKW serta PRT dan mengandalkan peme- rintah atau BNP2TKI sudah sangat sering terlambat. Mereka sudah berpikir, TKI dan TKW adalah komoditas yang penting hanya pada saat kampanye pemilu, selanjutnya setelah hajatan politik selesai mereka akan kembali ditinggalkan seperti sediakala. Inilah ironi terbesar negeri ini. Di negeri ini banyak sekali ahli teknis dan pakar berbagai ilmu. Dalam waktu singkat, para pakar akan merilis penghakiman me- ngapa Siti Aisyah terperangkap dalam aksi spionase internasional, atau dengan mudah menyebutkan mengapa Rita Krisdianti me- nerima titipan paket yang ternyata narkoba. Solusi yang ditawarkan seolah mudah dan cepat, tetapi mengapa persoalan TKI dan TKW selalu bertubi-tubi, berganti-ganti seolah tidak pernah terselesaikan. TKI adalah wajah Indonesia di luar negeri. Keseluruhan image Indonesia akan dicerminkan dari profil perilaku TKI, TKW, atau PRT di luar negeri. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan sepenuh- nya dari pemerintah, terlepas salah atau benar karena ini menyangkut kewibawaan berbangsa. ■ usung semangat kebebasan pers. Sensor pers telah dihapus oleh (Putra Mahkota) Amir Faisal bin Abdul Azir Al-Saud sebelum ia naik takhta pada 1963. Raja Faisal pun melanjutkan tradisi al- marhum ayahnya yang menyelenggarakan Open House setiap Kamis. Di situ, beliau memberi kesempatan kepada rakyat yang diwakili kepala ulama serta tokoh masyarakat untuk mengutarakan unek-unek mereka. Memang benar kerajaan ini dinasti keluarga. Akan tetapi, berbeda dengan dinasti monarki lain di dunia, putra mahkota di- tunjuk raja pemilik hak prerogatif, di Saudi, putra mahkota dipilih Dewan Kerajaan. Terakhir, sisi keadilan sosial Saudi. Ke- adilan sosial yang dianut Saudi adalah so- sialisme Islam yang mengandung dua aspek pokok. Aspek itu adalah keadilan dan kesejahteraan sosial. Ini tecermin dari lambang Saudi yang mana dua bilah pedang menopang sebatang pohon kurma. Kedua bilah pedang itu me- lambangkan keadilan. Sedangkan batang pohon kurma perlambang kemakmuran. Kerajaan Saudi berpendapat, tidak mung- kin kemakmuran dapat merata tanpa dibarengi jaminan keadilan. Sebaliknya, tidak mungkin keadilan dinikmati apabila kemakmuran tidak merata. Jadi keduanya ini harus integral dan simultan. Terkait hal ini, Saudi juga sejak awal menempuh kebijakan pendidikan gratis untuk semua. Dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Kerajaan Saudi juga menerapkan pengobatan dan perawatan gra- tis di semua rumah sakit pemerintah. Dari kelima sila atau asas yang telah di- kemukakan di atas, menurut penulis, ada dua hal yang dapat dipetik untuk diterapkan di negeri kita ini. Pertama, menegakkan sila per- tama dengan murni dan konsekuen. Kedua, mewajibkan penyelenggara ne- gara, baik di tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota membuka kesempatan open house. Jadi, tak perlu lagi demonstrasi yang menyita waktu kerja produktif, membuat macet, dan mengundang risiko anarki. Mudah-mudahan, setelah mengukur Sau- di dengan kelima sila, kita lebih banyak me- nemui persamaan kepentingan dan kepen- tingan bersama. Semoga. ■ Wartawan Senior Harun Husein, Nurul S Hamami Selamat Ginting Swi Thi Pu Budwiyat, Rakhmat Hadi Sucipto Kepala Desain: Sarjono. Kepala Infografis: Muhamad Ali Imron Kepala Penyunting Bahasa: Ririn Liechtiana Kepala Digital Desi Purwo Wanto Staf Redaksi: Alwi Shahab, Syahruddin El-Fikri, Andi Nur Aminah, Andri Saubh Agus Yulianto EH Ismail Dewi Mardani, Endro Yuwanto, Fitriyan Zamzam, Indira Rekisar Inwan Kelana, Israr, Khoirul Azwar, Nashih Nashrullah, Natalia Endah Hapsart, Nidia Zuraya, Nina Chairani Ibrahim, Mosiron, Ratna Puspita Reiny Dwinanda, R Hiru Muhammad Teguh Firmansyah, Wachidah Handasah, Yeyen Rostlyan, Yogi Ardhi Cahyad, Edwin Dwi Putranto, Hafidz Muftisany Abdullah Sammy Agus Raharjo, Ahmad Islamy jami Amri Amrullah, Ani Nursalikah A Syalaby Ichsan, Bal Ramadhan, Bowo Pribad, Ctra Listya Rini Darmawan, Desy Susilawat Djoko Suceno, Dwi Murdaningsih Dyah Ratra Meta Novia, Eko Widiyatno, Endy Nasrul Erik Purnama Putra, Esthi Maharani, Fernan Rahad, Friska Yolandha, Ichsan Emrald Alamsyah, Indah Wulandar Us Sin Handayan Mohammad Akbar, Muhammad Fakhruddin, M Hafl, Neri Ridarinen, Nur Ain, Qommarna Rostant, Rusdy Nurdiansyah, Satya Festiani Setyanavidita Likacansera Yulian Tahta Aidila Agung Supriyanto, Wihdan Hidayat, Prayogi Rakhmawaty Lalang Yasin Habib Raisan Alfarisit Bambang Noroyono, Gita Amanda jatrikawa Angga drawan Migbal, Satria Kartika Yudha, Ricky Jaramaya, Gilang Akbar Prambad, Rr Laeny Sulistyawat Nora Ariza, Lida Puspaningtyas, Dessy Sucia Saputri, Ratna Ajeng Tejomukti, Reja Irfa Widodo Fu Pratiw Halimatus Sardiah Mas Alamil Huda, Sadly Rahman, Agung Sasongko, Hazlansyah, Yudha Manggala Priana Putra, M Amin Madank Fan Firatmaja, Karta Raharja Ucu Put Almas, Rahmat Fajar, Fauziah Mursid, Debbie Sutrisno, Al Mansur, Melisa Riska Puert, Sonia Fiert, Umi Nur Fadhilah M Fauzi Ridwan Maspril Aries (Palembang Ahmad Barsas, Mutia Ramadhani (Bal) Ahmad Fari Noor, Eric Iskandarsyah, Kk Sakinah Lintar Satria Zukar, Eko Supriyadi, Isha Haruma Mamiats M Nursyamsi Sapto Andika Candra Bind Sholkah Christyaningsih it Septyaningsih, Sri Handayani, Dadang Kurnia, Rizma Riyandi, Adysha Citra R, Andrian Saputra Aprilia Safitri Ramdhans, Dian Fath Risalah, Febrian, Fira Nunyarban, Fuji Eka Permana, Hasanul Riga Intan Pratie, Retro Wulandhart, Rossi Handayan, Umar MAhor, Wida Furtyant Anggoro Pramudya Santi Sopia Wisnu Aj Prasetyo, Frederikus Domingus Bata Wahyu Suryana, kyan Adhiyuda, Kamran Dikarma, Dian Erika Nugrahery Istiqomah Aj Nugroho, Dwina Agustin, Mabruroh, Noer Qomariah Kusumawardhan, Rahayu Subekt, Ridky Suryarandka, Shelbi Asriant Kabul Astu, idealisa Mayrafina Crystal Lestia, Muhyiddin Direktur Utama Agoosh Yoosran Wakil Direktur Utama Mira Rahardjo Djarot Direktur Operasional Arys Hilman Nugraha Komisaris Utama Erick Thohir Komisaris R Harry Zulhanty Adrian Syarkawie Rudi Seta Laksmana Rosan P Roelan Manajer Senior Keuangan, SDM, dan Umum: Ruwito Brotowidjojo GM Marketing dan Sales Yulaningsih Yamin Manajer Legal Sayo Andho Manajer Iklan: Indra Wisnu Wardhana Manajer Produks Nurrokhim Manajer Sirkulas Haryad 8 Susanto Harga Berlangganan Rp 87.000 per bulan Harga Eceran Pulau jawa Rp 3.500 per eksemplar Harga Eceran Luar Jawa: Rp 4.500 per eksemplar (tambah ongkos kirim Rekening Bank an PT Republika Media Mandiri Bank SM Cab Warung Bunct, No. Rek 003.011.3448 Bank Mandir Cab Warung Bunct, No. Rek 127.000.424.0642 Bank Lippo Cab Warung Buncit, No. Rek 727.30.028.988 Bank BCA Cab Graha In Fauz No. Rek 375.305.6668 Bank BNI Syariah Cab Fatmawati No Rek 021.159.3240 REPUBLIKA JUMAT, 3 MARET 2017 Kemendikbud Tukar Program Budaya dengan Saudi UMI NUR FADHILAH JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Ke- budayaan (Kemendikbud) RI dan Kementerian Ke- budayaan dan Informasi Arab Saudi menandata- ngani nota kesepahaman dalam bidang kebudayaan di Istana Bogor, Rabu (1/3). Kerja sama itu dimak- sudkan untuk memperkuat hubungan di antara kedua bangsa dan negara dengan berpegang pada prinsip-prinsip saling menghormati dan meng- untungkan. Mendikbud Muhadjir Effendy menerangkan, pokok kesepakatan dalam bidang kebudayaan yang disepakati, di antaranya meliputi bidang promosi kebudayaan dan festival, kesenian, sejarah dan wa- risan budaya, perpustakaan, serta kebudayaan bagi anak-anak. "Kelima bidang kerja sama tersebut dilatarbelakangi ke- inginan kedua ne- gara untuk mem- pererat kerja sama. Kami juga memberi perhatian khusus pada bidang per- museuman," kata Muhadjir dalam ke- terangan tertulis, Kamis (2/3). "J Ia berujar, kerja sama dalam bidang promosi kebudaya- an dan festival akan ditindaklanjuti de- ngan penyelengga- raan program kebudayaan masing-masing di ne- gara mitra. Selain itu, ada pertukaran pengalaman dan pelatihan sumber daya manusia dalam bidang kebudayaan, termasuk pelatihan bagi para pejabat di bidang kebudayaan. RI dan Saudi menyepakati juga penye- lenggaraan pa- meran sejarah dan warisan budaya. Sementara dalam bidang kesenian, ia menje- laskan, kerja sama akan diimplementasikan melalui pertukaran grup musik dan musik daerah dan ke- lompok-kelompok teater. Color Rendition Chart Akan ada peningkatan partisipasi seniman dari kedua negara dalam seluruh program kesenian tingkat internasional atau regional yang diseleng- garakan oleh pihak otoritas di kedua negara. Selain itu, ada kesepakatan pertukaran grup teater anak- anak dari kedua negara. Kemudian, dalam bidang sejarah dan warisan budaya, kerja sama meliputi pertukaran informasi mengenai sejarah, ilmu purbakala, antropologi, museologi, dan warisan budaya. Bahkan, pemerin- tah kedua negara menyepakati juga penyelengga- raan pameran sejarah dan warisan budaya di kedua negara, serta peningkatan partisipasi dalam kegiat- an pameran internasional atau regional. Selain itu, ada pertukaran buku, majalah, kata- log, dokumen, dan penerbitan buku dalam bidang kebudayaan di kedua negara yang merupakan salah satu pokok kerja sama di bidang perpustakaan. Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi siap me- lakukan pertukaran pengalaman dalam bidang per- pustakaan dan industri penerbitan. RIZKY SURYARANDIKA TASIKMALAYA - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tasikmalaya mengakui belum ada satu pun sekolah menengah pertama (SMP) yang mampu melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). De- ngan begitu, 13 SMP yang akan menyelenggarakan UNBK me- numpang ke SMA/SMK lain. Kadisdik Kabupaten Tasik Kundang Sodikin mengatakan, belum ada SMP yang bisa me- laksanakan UNBK mandiri se- hingga pola menumpang ke se- kolah lain mesti dilakukan. Itu pun tak semua SMP mampu me- numpang dengan sekolah lain. Ke-13 SMP itu lokasinya tersebar di berbagai Kecamatan. Ia me- nargetkan 80 persen SMP mampu menyelenggarakan UN- BK tahun depan. "Sementara ini baru bisa 13 sekolah, kenapa belum semua karena kami belum punya sa- rananya. Tapi, insya allah tahun depan lebih dari 13, sekarang LP3I 26 CP Imawan 0877 8251 1140 Benny 0856 9532 4046 ed: hafidz muftisany UNBK SMP di yang 13 itu bergabu dan SMK yang dek getnya 80 persen tal katanya pada Repub (2/3). tepat cepat kerja! I te T te R d L d S d n P K pembukaan cabang baru Untuk daerah JAKARTA BARAT JAMBI PONTIANAK MANADO KUDUS SURABAYA BARAT PROBOLINGGO y a b Ja 4cm tu k y u Guna menyedia dan prasarana UNB akan meminta bantu merintah pusat. Sela dik juga akan memin dana melalui komite k SU "Penyediaan alat dibantu pusat sarana. mentara itu jadi tang kami atau bisa juga le sekolah. Kami samp na-sarana yang kura nerimaan ajaran bar Dalam pelaksana masing-masing seko diakan setidaknya sa dari jumlah siswa. Des kian, nantinya diada shift agar setiap muri oleh kesempatan y Adapun penyelengg jenjang SMA/SMK/M dijadwalkan pada "Sehari bisa dijadwa tidak bisa sekaligus, PELUANG US. DI DUNIA PEN 28 tahun LP3I hadir di Indonesia berkontribusi m tangguh dan siap bersaing dengan tenaga asing BENG BALI PONE CIBIN AMIK Selama LP3 B LPN B