Tipe: Koran
Tanggal: 2017-03-03
Halaman: 26
Konten
2 JUMAT, 3 MARET 2017 4 JUMADIL AKHIR 1438 H LAPORAN UTAMA >> Reja Irfa Widodo Festival Istiqlal ini bukan hanya untuk Indonesia, melainkan peradaban Islam di dunia. uluhan lukisan kaligrafi tulisan Alquran terpampang di selasar utama Lantai 2 Masjid Istiqlal, Jalan Taman Wijayakusuma, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Lu- kisan ini merupakan karya santri-santri sejumlah pondok pesantren di Tanah Air. Ada pula lukisan kaligrafi dari mantan Raais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ula- ma (PBNU) dan pengasuh Pondok Pesan- tren Raudlatuh Tholibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Mustofa Bisri, atau biasa dikenal Gus Mus. Di sisi lain selasar tersebut ada pula pameran arsip-arsip kesejarahan Masjid Istiqlal. Mulai rencana pembangunan mas- jid yang diprakarsai oleh Presiden Sukar-. no, peresmian oleh Presiden Soeharto, hingga foto-foto tamu negara yang pernah mengunjungi Istiqlal. Selain itu, ada pa- meran mushaf-mushaf Alquran yang men- jadi koleksi masjid yang diresmikan pada 1978 tersebut. Pameran ini juga dilengkapi dengan adanya penjelasan tentang sejarah- sejarah kerajaan-kerajaan Islam di Indo- nesia. Pameran ini merupakan bagian dari Festival Istiqal yang dibuat untuk mem- peringati Milad ke-39 masjid yang memi- liki arti nama 'Merdeka' tersebut. Hampir selama sepekan, 22 hingga 27 Februari, Festival Istiqlal ini digelar. Festival ini dis- elenggarakan oleh Direktoran Warisan dan Diplomasi Budaya Direktorat Jenderal Ke- budayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI). Sebenarnya, rangkaian merayakan Milad Istiqlal ini sudah dilakukan sejak 10-21 Februari, yaitu dengan menggelar aksi bersih-bersih masjid yang dilakukan oleh gabungan elemen masyarakat dan ko- munitas pencinta alam. Aksi bersih-bersih diikuti dengan pembukaan Festival Istiqlal pada 22 Februari yang dihadiri oleh Men- teri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendik- bud) Muhadjir Effendy. Tokoh Muham- madiyah ini pun membuka secara resmi pameran Merayakan Milad Istiqlal. Acara puncak Merayakan Milad ke-39 yang berlangsung 22 Februari malam pun dihadiri langsung Wakil Presiden Jusuf Kalla. Acara tersebut pun diisi dengan per- tunjukan musik Islami, pembacaan puisi, dan tari rampak beduk. Pada hari terakhir, rangkaian festival Istiqlal ditutup dengan kegiatan forum diskusi dengan tema 'Mas- jid Sebagai Pusat Peradaban dan Pemer- satu Bangsa' yang dihadiri cendekiawan Muslim ternama. Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hil- mar Farid menjelaskan, insipirasi penye- lenggaraan Festival Istiqlal pada 2017 ti- dak terlepas dari kesuksesan pelaksanaan Festival Istiqlal pada 1991 dan 1995. Pada saat itu, Hilmar menilai, festival tersebut benar-benar menarik perhatian pengun- jung. Terlebih dengan banyaknya ragam benda-benda ataupun materi-materi yang ditampilkan, yakni mushaf-mushaf Alqur- an dari berbagai negara Islam. Hadir pula kaligrafi-kaligrafi yang menggambar corak dan kekhasan Indonesia. Keragaman tersebut akan semakin mendukung untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang sejarah peradaban dan kebudayaan Islam, terutama Islam di Indonesia. "Bicara secara umum, itu yang diperlukan. Kedalaman itu kan hadir karena ada keluasan. Hanya de- ngan begitu, kita baru bisa mendapatkan erdiri megah di Jalan Taman Wijayakusuma, Pasar Baru, B menjadi saksi sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Nama Istiqlal di- adaptasi dari Bahasa Arab, yang diter- jemahkan secara bebas berarti 'Ke- merdekaan'. Masjid Istiqlal pun dite- tapkan sebagai masjid nasional Nega- ra Republik Indonesia. Di masjid ini, berbagai perhelatan hari-hari besar keagamaan Islam diperingati secara nasional, dari Idul Fitri, Idul Adha, hingga Maulid Nabi Muhammad SAW. Berdiri di atas lahan seluas 9,32 hektare, Masjid Istiqlal memiliki satu bangunan utama dan bangunan pen- dukung. Bangunan utama memiliki tinggi 60 meter, panjang 100 meter, lebar 100 meter, dan tiang panjang sebanyak 2.316 buah. Bangunan utama ini pun terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Dinding dan lantai di seluruh bangunan Masjid Istiqlal pun dilapisi marmer. Selain itu, ada pula bagian selasar dan teras. Bangunan utama juga memiliki kubah besar dengan diameter menca- pai 45 meter dan ditopang 12 tiang be- sar. Pun dengan menara tunggal se- tinggi 66,66 meter. Kekokohan dan ke- megahan Masjid Istiqlal ini juga di- topang oleh material bahan baja anti- karat. Secara keseluruhan, Masjid Istiqlal dapat menampung sekitar 200 ribu jamaah. Ini menjadikan Masjid Istiqlal terbesar di Asia Tenggara. Kemegahan dan kekokohan inilah yang dibayangkan oleh Presiden RI Peradaban Islam di Festival Istiqlal kedalaman pengetahuan. Dengan kedala- man pengetahuan itu, kita bisa mendap- atkan perspektif dan dapat melihat masa sekarang dengan jauh lebih tajam," kata Hilmar kepada Republika. SS8 Hilmar mengungkapkan, saat ini me- mang ada kebutuhan untuk mengangkat kembali dimensi yang agak dilupakan dari umat Islam di Indonesia. Terutama menge- nai sejarah, peradaban, dan kebudayan Islam. Kegiatan Festival Istiqlal 2017, ujar Hilmar, sudah direncanakan sejah tahun lalu. Festival Istiqlal ini diharapkan dapat menjadi ruang bagi masyarakat luas untuk bisa mengakses informasi tentang sejarah, peradaban, dan kebudayaan Islam di In- donesia. Istiqlal Melintasi Sejarah Reja Irfa Widodo "Tradisi kita sendiri terkadang tidak terlalu diketahui. Akses terhadap perada- ban Islam di Indonesia cukup terbatas. Ka- mi ingin, wajah Islam di Indonesia yang beragam, perjalanan Islam di Indonesia yang sudah berjalan 1000 tahun mesti bisa tampak dan keluar dan itu bisa lewat fes- tival Istiqlal seperti ini," ujar Hilmar yang juga merupakan ketua panitia festival Istiqlal. Lebih lanjut, Hilmar menyebut, cita- cita besar keberlanjutan Festival Istiqlal ini adalah dengan menggelar Festival Is- tiqlal selama satu bulan penuh pada tahun 2018 mendatang. Selain itu, memperba- nyak ragam barang dan materi pameran sejarah kebudayaan dan peradaban Islam. Hilmar mengakui, pameran tersebut me- mang masih menjadi daya tarik terbesar dalam menarik pengunjung dalam festival Istiqlal. Festival Istiqlal ini pun diharapkan menjadi sumbu dari festival-festival serupa pertama, Sukarno, saat menghadiri pemancangan tiang pertama pemban- gunan Masjid Istiqlal pada 24 Agustus 1961, yang juga bertepatan pada peri- ngatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam pidatonya, Sukarno mengung- kapkan, Masjid Istiqlal akan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia di mata internasional. "Masjid istiqlal ini akan mencakar langit. Menaranya pun akan mencakar ke langit. Dibuat daripada material yang tahan ratusan hkan ribuan tahun. "Tiap-tiap kali engkau datang di hadapan Masjid istiqlal, kau akan berkata, 'Alhamdulillah aku adalah orang, putra Indonesia, dan Indonesia mempunyai masjid yang demikian ini yang menjadi kekaguman di seluruh dunia," ujar Soekarno dalam pidato pencanangan tiang pertama Masjid Is- tiqlal, yang dinukil dari Arsip Nasional. Statusnya sebagai masjid terbesar se-Asia Tenggara pun membuat Masjid Istiqlal banyak didatangi para pemim- pin-pemimpin negara lain saat ber- kunjung ke Indonesia. Termasuk kala Presiden AS, Barrack Obama, pada 2010, hingga Kanselir Jerman Angela Merkel pada 2012 silam menyempatk- an diri untuk mengunjungi Istiqlal. Sejarah pembangunan Masjid Istiqlal tentu tidak bisa dilepaskan dari sayembara yang dilakukan panitia pembangunan Masjid Istiqlal terkait desain dan bentuk masjid yang akan dibangun. Akhirnya, lewat sayembara tertutup, panitia yang diketuai lang- sung Sukarno menetapkan arsitek Ferderik Silaban. Ini pula yang men- jadikan Masjid Istiqlal sebagai simbol yang digelar di masjid-masjid bersejarah di Indonesia. Selain itu, pada masa men- datang, Festival Istiqlal bisa menjadi fes- tival berskala internasional. "Jadi, cita- cita kami, festival Istiqlal ini bukan hanya untuk Indonesia saja, melainkan peradab- an Islam di dunia dan yang paling penting bagaimana menggambarkan jejak Indo- nesia di dalam perjalanan panjang per- adaban Islam di dunia," kata Hilmar Antusiasme masyarakat terhadap pa- meran di Festival Istiqlal ini memang cu- kup besar. Pengunjung pun beragam, mulai masyarakat asal Jakarta yang kebetulan beribadah di Istiqlal hingga pengunjung yang berasal dari luar kota. Menurut Ke- pala Humas dan Bagian Protokoler Masjid Istiqlal, Abu Hurairah, untuk rata-rata pengunjung pameran memang fluktuatif. Namun, pengunjung paling banyak biasa terjadi pada akhir pekan, mulai Jumat hingga Ahad. "Kebetulan memang pas lagi ada acara tabligh akbar di Istiqlal. Ya pada saat pun- caknya bisa mencapai ribuan orang," kata Abu kepada Republika. Salah satu pengun- jung pameran Festival Istiqlal, Nella (29 tahun), mengaku terkesan dengan arsip-, arsip yang ditampilkan mengenai sejarah pembangunan Masjid Istiqlal. Lewat pa- meran ini, kata Nella, masyarakat luas jadi semakin mengetahui soal aspek keragaman yang ada di Istiqlal. Salah satunya adalah arsitek dari Masjid Istiqlal yang ternyata adalah seorang penganut agama Protestan, yaitu Frederik Silaban. "Mungkin selama ini belum banyak orang yang tahu soal ini," kata Nella saat ditemui di Masjid Istiqlal. TH Tidak hanya itu, Nella juga cukup ter- tarik dengan berbagai lukisan kaligrafi penghormatan atas perbedaan agama di Indonesia. Pasalnya, Frederik Sila- ban beragama Kristen Protestan. Namun, proses pembangunan Masjid Istiqlal ini memakan waktu yang begitu panjang. Paling tidak butuh waktu 17 tahun untuk merampungkan masjid dengan gaya arsitektur modern tersebut. Pembangunan Masjid Istiqlal pun melewati dua masa periode pe- merintahan, masa pemerintah Sukar- no dan Soeharto. Soeharto akhirnya meresmikan Masjid Istiqlal pada 22 Februari 1978. Bahkan, pembangunan Masjid Istiqlal sempat benar-benar terhenti pada dekade 1960-an. Hal ini tidak terlepas dari krisis politik yang sempat terjadi di Indonesia. Sejarawan Ridwan Saidi menye- butkan, pembangunan Masjid Istiqlal memang sempat terkendala lantaran banyaknya peristiwa-peristiwa, terma- suk peristiwa politik, seperti G30S PKI dan upaya Pemerintah untuk merebut kembali Irian Barat. Selain itu, ada pula faktor pendanaan yang terhenti dari pemerintah. "Ditambah pula keadaan ekonomi pada saat itu. Di samping juga, bisa dibilang anggaran pemerin- tah juga telah habis," kata Ridwan. Sejarah pun mencatat, kelanjutan pembangunan Masjid Istiqlal tidak ter- lepas dari keinginan sejumlah tokoh, ulama, dan pejabat negara, dan tokoh- tokoh dari Himpunan Seniman Buda- yawan Islam untuk kembali melanjut- kan pembangunan masjid tersebut. Alhasil, lewat prakarsa Menteri Agama saat itu, KH M Dahlan, sejumlah pihak mulai melakukan penggalangan dana untuk mewujudkan kembali pemban- Pa gunan Masjid Istiqlal. Hingga akhirnya, Masjid Istiqlal bisa berdiri kokoh dan menjadi kebanggan umat Islam di Indonesia. Namun, Masjid Istiqlal juga pernah menjadi sasaran aksi terorisme, tepat- nya pada 20 April 1999 sore. Sebuah bom meledak di area perkantoran, yang berada di lantai bawah Masjid Istiqlal. Berdasarkan cuplikan berita dari Harian Republika, akibat bom ter- sebut 70 ruangan mengalami keru- sakan dan 31 di antaranya rusak berat. Bom tersebut juga melukai tiga orang. Akibat bom tersebut, ruangan Ke- tua MUI yang saat itu dijabat KH Ali Yafie rusak parah. Sehari setelah keja- dian tersebut, Presiden RI ketiga BJ Habibie menyebut, aksi tersebut ada- lah bentuk pengacauan yang ingin REPUBLIKA dialog JUMAT FOR FOR BR Yasin Habibi/Republika sebagai materi pameran dalam Festival Istiqlal tersebut. Namun, warga Tanjung Barat, Jakarta Selatan, itu berharap, pada tahun mendatang, publikasi soal pameran Festival Istiqlal ini bisa lebih luas dan ma- sif. Nella pun mengetahui soal pameran Festival Istiqlal secara tidak sengaja dari media sosial dan akhirnya tertarik untuk datang. Selain itu, Nella juga menyaran- kan, festival-festival seperti ini bisa digelar lebih dari sekali dalam setahun. Tak hanya itu, Nella meminta adanya peningkatan perawatan dalam sarana-prasarana iba- dah, seperti karpet dan sebagainya. Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan di Keuskupan Agung Jakarta di Gereja Katedral Jakarta Romo Antonius Suryadi menjelaskan, memasuki usia ke-39 tahun, Masjid Istiqlal telah me- miliki perjalanan sejarah yang begitu panjang. Romo Suryadi menyarankan, agar pengelola Istiqlal bisa mengeluarkan sema- cam buku sejarah perkembangan Masjid Istiqlal dari masa ke masa dan proyeksinya pada masa mendatang. Tidak hanya itu, terkait upaya memum- puk kebersamaan dan persaudaraan seba- gai warga bangsa, Romo Suryadi menya- takan, Masjid Istiqlal bisa melakukan upa- ya konkret dalam membangun persauda- raan dan persamaan tersebut. Bahkan, ti- dak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan Gereja Katedral guna memu- puk kebersamaan dan persaudaraan seba- gai warga bangsa. "Semoga Istiqlal bisa menjadi pelopor untuk keragaman bangsa Indonesia ini. Untuk itu, Katedral sung- guh-sungguh mengharapkan kerja sama tersebut," katanya kepada Republika. ed: a syalaby ichsan Agung Supriyanto Republika menciptakan konflik antaretnis dan an- taragama. Sayangnya, kasus ini dide- ponering oleh pihak berwajib. Tidak hanya itu, Masjid Istiqlal juga menjadi saksi dari soliditas umat Islam dalam mengawal kasus penistaan agama. Masjid Istiqlal menjadi titik berkumpul dari aksi Bela Islam 411 hingga 211. Setidaknya, ratusan ribu Muslim dari berbagai tempat dan wila- yah di seluruh Indonesia tumpah ruah di Masjid Istiqlal. Sebelum akhirnya bergerak ke Monas dan Bundaran HI. Masjid Istiqlal akhirnya bukan ha- nya menjadi kebanggan umat Muslim, melainkan juga menjadi tempat awal perjuangan umat Islam. "Itu sah-sah saja karena masjid adalah tempat per- juangan. Istiqlal itu merupakan masjid perjuangan.ed: a syalaby ichsan REPUBLIKA JUMAT Kamran Dikarma LAPORAN UTAMA >> Bersih-Be S Istiqlal mengapresiasi para relawan yang berani membersihkan menara masjid. ejumlah orang tampak bergelantungan de- ngan tali-tali kar- mantel. Bak pasukan laba-laba, mereka memanjat menara Masjid Istiqlal yang memiliki total ketinggian 66,66 meter. Disertai rintik gerimis, sejumlah relawan itu merayap di tubuh sisi menara yang akan dibersihkan. Mereka meng- gunakan perlengkapan dan pakaian khusus, seperti wearpack, helm, tali karmantel dan carabiner. Aksi bersih-bersih Istiqlal itu dilakukan menjelang peringatan hari jadi Masjid Istiqlal yang ke-39 pada 22 Februari lalu. Sekelompok pegiat pencinta alam membersihkan Istiqlal pada 11 hingga 21 Februari. Bagian- bagian masjid yang sulit dijangkau, seperti menara serta atapnya menjadi tujuan utama proyek pembersihan sukarela ini. Setyo Ramadi adalah penggagas kegiatan Bersih-bersih Istiqlal. Ia merupakan alumnus sekaligus mantan mahasiswa pencinta alam Universitas Indonesia pada tahun 1984. Setyo mengatakan, ide kegiatan bersih-bersih Istiqlal pada awalnya ia sampaikan di sebuah acara yang digelar Direktorat Jenderal Kebu- dayaan Kemendikbud. Ketika itu, ia menawarkan diri untuk mem- bersihkan Masjid Istiqlal tanpa me minta bayaran apa pun atau sukarela. Tawaran tersebut disambut dengan baik. Wawancara Color Rendition Chart Bisa ceritakan sejarah singkat Istiqlal? Siap Produksi Il asjid Istiqlal baru saja merayakan mil 39. Sebagai masjid negara, Istiqlal dih memberikan kontribusi penting untuk Tidak hanya di Indonesia, tapi juga un Istiqlal itu dibangun dengan sebuah komitmen bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia itu harus diwujudkan dalam sebuah simbol yang monumental. Salah satu simbol monumental itu adalah Masjid Istiqlal. Disebut Istiqlal karena secara bahasa artinya kemerdekaan. Sebagai masjid kemerdekaan makanya disebut Masjid Istiqlal. Kendat menunggu Masjid Ist Sebelumny negara lain. Imam Besar Masjdi Istiqlal KH Nasaruddin U memang memiliki visi menjadikan Istiqlal sebaga Islam modern. "Sekarang ini kita mencoba memb Muslim di luar tanah Arab dan Timur Tengah sert dari timur sini, yaitu Istiqlal," tuturnya kepada wan Kamran Dikarma, Selasa (28/2). Berikut petikan mantan wakil menteri agama itu. Masjid Istiqlal itu dibangun meng- ingat jasa umat Islam yang begitu bsar dalam mencapai kemerdekaan di re- publik ini. Selain itu, pemikir sekaligus pejuang yang terlibat dalam perumusan pihak yar bersihan pengelola perkenank Istiqlal me bersih-bers dan badan kepada Re Setelah menghubu yang nota. pencinta Ia mengak kan undan sasi-organ bergabung "Jadi, aw individuny konsep-ko para ulam Istiqlal itu oleh presi Kemud bangunan, mewacana di sekitar dengan al Abang. Di pedagang, Tapi, kala sekarang kata beliau Tapi, B untuk mem Selami Kisahnya. Sangat Menyentuh dan KISAH DARI BILIK PESANTREN 4cm em 15 KISAH DARI BILIK PESANTREN Kode buku: 808-204-010-0 Harga: Rp 62.000
