Tipe: Koran
Tanggal: 2017-03-03
Halaman: 32
Konten
JUMAT, 3 MARET 2017 4 JUMADIL AKHIR 1438 H TASAWUF >> Prof Dr Nasaruddin Umar Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah lquran dapat diba- ca dalam berbagai perspektif. Bisa dibaca dalam pers- pektif inderawi, yaitu membaca A dengan hanya melibatkan ma- ta membaca huruf demi huruf Al- quran. Orang-orang pun sekarang bisa menikmati bacaan Alqurande- ngan hadirnya teknologi recorder suara-suara pembaca (Qari') dari berbagai jenis bacaan (qiraah). Walaupun pembacaan Alquran secara inderawi adalah lebih pa- sif, orang-orang bisa merasakan getaran vibrasi kesucian bahasa Alquran dengan membaca atau men- dengarnya, betapapun ia tidak me- mahami artinya. Alquran juga bisa dibaca dalam perspektif rasional- akademik, yaitu membaca dengan kritis, apa, bagaimana, di mana, untuk apa, dan kepada siapa, serta konteks ayat-ayat ini diturunkan. Sang pembaca kritis tidak akan lewatkan setiap ayat tanpa memahami makna filosofis dan logika yang terkadung di dalam ayat-ayat yang dibaca. Dari sini asal-usul kitab tafsir terwujud, yaitu mengabadikan pengalaman intelektual seseorang setelah mem- baca satu atau sekelompok ayat. Alquran juga dapat dibaca dalam perspektif emotional heart, yaitu membaca dengan melibatkan emosi pembacanya ketika membaca ayat- ayat tertentu di dalam Alquran. Ia terkadang meneteskan air mata ketika membaca sejumlah ayat yang mengisahkan pengalaman pahit yang harus ditempuh Nabi ketika menjalankan misinya. Ia juga tersugesti atau termotivasi ketika membaca ayat-ayat jihad, dimana ada kelompok yang tega mengkhianati sebuah keluhuran niat seorang hamba Tuhan. Alqur- Rehal Pemahaman tentang hal-hal yang apat membatalkan keislaman mengandung kepen- tingan yang serius agar seseorang benar-benar memahaminya. Dan agar jangan menjadi peng- anut Khawarij dan jangan menjadi Murji'ah. Hanya dengan mengikuti Ahlussunah wal Jamaah, orang-orang memadukan di antara nas-nas sebagai dasar bertindak, yaitu sebagaimana dinyatakan di dalam Alquran surah Ali Imran ayat 7, insya Allah ia akan selamat. Perusak dan Pembatal Keislaman 0 rang beribadah kepada Allah dengan hanya mendasarkan pada khouf (takut), itu berarti ia menjadi penganut Khawarij. Sedangkan, orang yang beribadah kepada Allah dengan hanya cinta saja, maka ia adalah seorang sufi. Orang yang beribadah kepada Allah dengan khouf, roja, cinta, keinginan, dan cemas, maka ia adalah seorang yang bertauhid Suni (Ahlussunah wal Jamaah). dan disyarah oleh asy-Syaikh Dr Shaloh bin Fauzan al-Fauzan ini mengupas 10 hal yang menjadi perusak dan pembatal keislaman. Inilah perkara agama yang jarang sekali diketahui oleh kaum Muslimin, padahal pembatal keislaman jauh lebih berat dibandingkan pembatal-pembatal ibadah dalam Islam. Kaum Ahlussunah wal Jamaah itu berpegang kepada ayat-ayat muhkamat dan ayat-ayat mutasyabihat. Mereka merujukkan yang mutasyabihat kepada yang muhkamat dan me- nafsirkan ayat-ayat mutasybihat melalui ayat-ayat muhkamat. Dengan demikian, mereka pun ter- bimbing ke arah kebenaran. ZULFIKRI ANAS Buku yang ditulis oleh al-Imam al-Mujaddid Syaikh al-Islam Muhammad bin Abdul Wahhab KURIKULUM UNTUK Membaca Ulang Alquran (15) Memahami Alquran dalam Berbagai Perspektif an juga bisa dibaca dalam pers- pektif spiritual heart, yaitu de- ngan menggunakan "mata Tuhan" di dalam membaca ayat atau men- dengarkan dengan menggunakan "telinga Tuhan" di dalam membaca dengarkan bacaan Alquran. Yang terakhir ini ialah bacaan paling tinggi nilainya karena si pembacanya mampu memahami seperti apa sesungguhnya yang dimaksud Tuhan dalam setiap bacaan Alquran itu. Bukan hanya melibatkan idera, otak atau pikiran, dan perasaannya ketika membaca Alquran, melainkan ia sudah mam- pu menghayati lebih mendalam makna sesungguhnya ayat demi ayat di dalam Alquran. Sebagai contoh, M KEHIDUPAN Kumpulan Tulisan effekti Tentang Pendidikan Karakter Menuju Revolusi Pendidikan WENTONG AMP Astution membaca taawuz (a'udzubillahi minas syauthanirrajim) sebelum membaca ayat. Para pembaca yang hanya melibatkan indera ha- nya akan membaca taawuz seba- gai formalitas dan kebiasaan sebelum membaca Alquran, di- anjurkan membaca taawwuz. Dia membacanya tanpa sesuatu apa pun makna yang dapat dipahami dari bacaan tersebut. Lain halnya kalau seseorang membaca dalam perspektif rasional-kritis, tentu ia akan bertanya: Apa sesungguhnya taawuz ini, ayat atau bukan? Apa ada hukumnya? Apa dalilnya? Ke- napa dan untuk apa ini dibaca setiap kali mau membaca ayat- ayat Alquran. Dengan terdorong Perusak dan pembatal keislaman pertama adalah syirik dalam beribadah kepada Allah. "Pembatal keislaman yang pertama dan meru- pakan paling berbahaya sekaligus yang paling berat tingkatnya adalah syirik dalam peribadatan kepada Allah." (Hlm 36). Hal yang kedua adalah bertawasul yang dilarang oleh agama. "Orang yang menjadikan perantara-perantara antara dirinya dengan Allah, dan ia berdoa kepada mereka dan memohon syafaat kepada mereka, bertawakkal kepada mereka, maka ia telah bersikap kufur menurut ijma." (Hlm 64). Dalam buku ini penulis menjelaskan, tidak semua tawasul itu dilarang dalam Islam. "Jadi tawasul terbagi ke dalam dua bagian, yaitu tawasul yang diperbolehkan dan tawasul yang dilarang." (Hlm 78) Perusak dan pembatal keislaman yang ketiga adalah meniadakan takfir. "Hal ketiga yang dapat membatalkan keislaman adalah orang yang tidak Judul Penulis Dalam bukunya ini, Zulfikri menyoroti perihal dinamika dan praktik pendidikan yang di dalamnya melibatkan tenaga didik dan peserta didik. Salah satunya adalah perihal kekeliruan dalam penerapan metode pengajaran yang akhirnya menyebabkan cita-cita dari penyelenggaraan pendidikan menjadi tidak tercapai. Dalam subbab pertama bukunya, misalnya, Zulfikri memaparkan mengapa di lembaga pen- didikan dewasa ini, budaya mencontek masih tumbuh subur. Menurutnya, hal ini terjadi karena penyeragaman metode pembelajaran. Dalam konteks ini, semua peserta didik dituntut untuk mampu menerima materi yang telah diajarkan. Sedangkan, potensi dan bakat tiap-tiap peserta didik kerap terabaikan. Akibatnya, peserta didik yang tidak memiliki kemampuan untuk rasa ingin tahu, dia mencoba memahami kata demi kata dengan terdorong rasa ingin tahu, dia mencoba memahami kata demi kata dalam taawwuz. Lalu, dia menemukan hikmahnya. Ternyata tawwuz adalah ungkapan ketawa- dhuan seorang hamba yang tidak memiliki apa-apa di hadapan besar- nya gelombang godaan dalam kehidupan. Tanpa petunjuk dan pertolongan Tuhan, tidak mungkin ada penyelamatan. Raisan Al Farisi/Republika Ia mulai menganalisis, kalimat a'udzu berasal dari al-'audz yang memiliki beberapa arti: 1) Al-ilja' berarti kembali ke..., al-istijarah berarti berlindung kepada..., dan al-iltishaq berarti melekat, me- : Syarah Nawaaqidhul Islam al-Imam al-Mujaddid Syaikh al-Islam Muhammad bin Abdul Wahhab Penerbit: Akbar Media Cetakan 1, Februari 2017 Tebal : xii + 275 hlm mengkafirkan orang-orang musyrik." (Hlm 94). Perusak dan pembatal keislaman yang keempat adalah merendahkan ajaran dan hukum Islam. Perusak dan pembatal keislaman yang kelima adalah membenci syariat Islam. "Orang yang membenci sesuatu dari risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW walaupun terhadap salah satu tindakan yang beliau lakukan, maka berarti ia telah melakukan kekafiran." (Hlm 142). Memahami hal-hal yang dapat membatalkan keislaman merupakan hal yang serius bagi setiap Muslim agar ia dapat menjaga dirinya dan tetap mempertahankan agamanya. Buku ini sangat penting dibaca oleh setiap Muslim agar mereka dapat mengenal dan menjauhi hal-hal yang dapat merusak dan membatalkan keislaman mereka. irwan kelana ed: a syalaby ichsan Kurikulum untuk Kehidupan K urikulum untuk Kehidupan adalah buku karya Zulfikri Anas, seorang peneliti dari lembaga Indonesia Bermutu. Selain aktif di lembaga tersebut, sejak 1991 hingga saat ini, ia juga aktif di Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kementerian Pendidikan. dan Kebudayaan. mengikuti dan menerima materi pembelajaran secara optimal akan terdorong untuk mencontek. Sebab, keunggulan dan kepandaian peserta didik memang bukan diukur dari potensi dan bakat yang dimilikinya, melainkan nilai. Di bagian lainnya, Zulfikri juga memperta- nyakan keefektifan metode reward (pujian) dan punishment (sanksi/hukuman) dalam pendidik- an. Ia mengatakan, hampir semua lembaga pendidikan menerapkan metode reward dan punishment guna menumbuhkan kesadaran ten- tang pentingnya kedisiplinan. Padahal, metode. tersebut tidak melulu berhasil. Misalnya, cukup banyak peserta didik yang berpura-pura berlaku atau bersikap baik hanya untuk menghindari hukuman atau sekadar mendapatkan pujian. Menurut Zulfikri, memang diperlukan pen- dekatan-pendekatan lain untuk menumbuhkan sikap atau perilaku disiplin. Tidak harus selalu mengandalkan hukuman atau sanksi. Seperti Islam yang lebih menekankan upaya-upaya yang bersifat lembut dan penuh kasih dalam mendidik. Zulfikri berpendapat, Nabi Muhammad SAW, merupakan figur yang patut ditiru dan diteladani JUMAT REPUBLIKA nempel. Dengan demikian, kata: A'udzubillahi berarti: Aku ber- lindung dengan rahmat dan pen- jagaan Allah. Dari sini dipahami ada sosok makhluk lemah dan membutuhkan bimbingan, petolong- an, dan perlindungan. Pada sisi lain, ada Sang Mahakuasa yang mampu memberikan petunjuk, pertolongan, dan perlindungan. Dari pengertian analis itu lahir makna dalam perspektif emotional heart, ternyata kita sebagai makhluk manusia rawan dari berbagai ke- keliruan dengan segala risikonya. Tiba-tiba kita mengingat rasa kasih sayang Allah terhadap kita dengan mengingat dua surah terakhir di dalam Alquran yang membimbing dan mengajari kita agar senantiasa berdoa dan menyerahkan diri ke- pada Allah Yang Mahakuasa, de- ngan membaca: A'udzu bi Rabb al- falq (Aku memohon perlindungan dari Tuhan falaq/alam semesta/ makrokosmos) dan A'udzubiRabb al-nas (Aku memohon perlindungan dari Tuhan manusia/mikrokosmos). Dari sini timbul kesadaran batin bahwa betapa Allah SWT betul- betul Maha Pengasih dan Maha Penyayang (ar-Rahman ar-Rahim). Dari kesadaran emotional heart, akan lahir kesadaran puncak, yaitu spiritual heart. Jika kesadaran ini digunakan membaca atau men dengarkan Alquran, "mata" dan "telinga" Tuhan yang digunakan untuk membaca dan mendengarkan ayat-ayat suci-Nya. Dengan demikian, kita bisa memperoleh makna paling tinggi Alquran. Rasa percaya diri dan tawakal di bawah lindungan Allah SWT akan terasa selalu bagi orang yang membaca Alquran dengan perspektif emotional heart. Hanya, sebagian orang masih merasa situasional dengan perasaan itu (spiritual state/hal) dan hanya sedikit yang sudah sampai ke suasana batin permanen (spiritual station/maqam). Bagaimana meng- aktifkan emotional heart dan ba- gaimana sampai kepada tingkat Hal spiritual station/maqam? ini merupakan tantangan kita ke depan. ■ AL-IMAM AL-MUJADDID SYAIKH AL-ISLAM MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB من واقع النار Syarah NAWAAQIDHUL ISLAM Mengenal dan Menjauhi 10 Perusak dan Pembatal Keislaman Sakh Doktor Shalih bin Tauzan al Fauzan AKPARMEDIA Judul : Kurikulum untuk Kehidupan Penulis: Zulfikri Anas Penerbit: Al-Mawardi Prima Press Cetakan: Maret 2017 oleh setiap pengajar atau pendidik. la menilai, Nabi Muhammad SAW adalah mahaguru yang telah memberikan contoh dan teladan tentang bagaimana menghadapi berbagai persoalan dalam kehidupan. Dan, semua persoalan tersebut kerap bertautan dengan pendidikan. Dengan kata lain, kata Zulfikri, semua strategi yang berhubungan dengan tata cara mendidik yang bijak, efisien, dan efektif, sudah ada contohnya. Para pengajar atau pendidik pun tinggal merujuknya sebagai teladan. Dan, ia adalah Nabi Muhammad SAW. Secara keseluruhan buku Zulfikri mengurai- kan belum optimal dan tepatnya metode pengajaran dalam dunia pendidikan. Dan, ia menilai, Islam serta keteladanan Nabi Muhammad SAW menawarkan alternatif atau solusi untuk mengatasi problem-problem tersebut. kamran dikarma ed: a syalaby ichsan REPUBLIKA dialog ZAKAT >> R Rumah Sehat Lintar Satria Color Rendition Chart ini. MAJHEN PLAAT umah Sehat Baznas (RSB) mulai dibangun di Tengah. RSB senilai Rp 4,5 miliar tersebut di Bupati Parimo Kol (Purn) Samsurizal di (ground breaking) RSB Sulteng di Desa Siniu, Parimo, ini akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. "Muda oleh Presiden RI Bapak Jokowi pada 29 September 20 Hadir dalam acara ini dihadiri anggota Baznas SDM dan Umum Baznas Kiagus M Tohir; Kepala Biro Baznas Ahmad Hambali, Asisten Bidang Perekonomi Rioeh, Ketua Baznas Provinsi Sulteng Prof Dahlia, Kabupaten Parimo. MOVING PNÍ JANARIA Samsurizal menyatakan, terima kasih pada Bazna masyarakat Parimo untuk memiliki fasilitas pelayana masyarakat tak mampu. Dalam kesempatan yang program Zakat Community Development (ZCD), pr nelayan Desa Siniu dan Pelawa Baru, pemberian bea usaha keliling. Wihda Selain itu, anggota Baznas Nana Mintarti men merupakan program unggulan yang dipadukan denga infak, dan sedekah (ZIS) Baznas.ed: a syalaby ichsan Islam Ibu Kota Kisah Ula K unjungan Raja Salman, Sang Pelayan Dua Tanah Haram, dan rombongan dari Negeri Gurun Pasir, Arab Saudi,ke Negeri Bawah Angin, Indonesia merupakan kunjungan bersejarah yang mendapat tempat khusus bagi umat Islam. Bagi masyarakat Betawi, negeri Arab Saudi seperti kampung halaman kedua, kampung dambaan, spesifiknya kota Makkah dan Madinah. Ini disebabkan religiositas orang Betawi yang tinggi: belum afdol rasanya beribadah bila belum pergi haji ke Tanah Suci. Dulu, ulama Betawi paling suka bolak balik ke Arab Saudi, ke Tanah Suci. Tujuannya bukan hanya untuk menunaikan ibadah haji saja, melainkan untuk belajar dan atau mengajar, juga ada yang sambil berniaga. Bahkan, ada ulama Betawi yang sampai bermukim dan wafat di sana. Seperti Syekh Junaid Al Betawi. Di dalam bukunya yang berjudul Mecca in the latter part of 19th Century. Snouck Hurgronje bercerita bahwa ketika dia ingin bertemu dengan Syekh Junaid ia ditolak oleh Syekh Junaid. Menurut Snouck Hurgronje, saat dia menyusup ke Makkah diketahui bahwa Syekh Junaid telah bermukim di Makkah selama 60 (enam puluh) tahun, tepatnya sejak tahun 1834. la membawa istri dan keempat putra-putrinya saat ia berusia antara 35-40 tahun. Ketika Hurgronje berada di Makkah, usia Syekh Junaid mendekati 90 tahun. Namun demikian, di usia yang sudah lanjut tersebut, ulama Makkah masih meminta beliau memimpin zikir dan membaca doa penutup dalam setiap pertemuan ulama. Syekh Junaid memilki empat 4cm orang a dua pe dengan Melayu, dengan. putrinya seorang dinikahk Usman menjadi Men Syekh yaitu Sy dekat de Syekh M arwah S dihorma Ali (putra kata Buy adalah, dihorma Saud, P diterima 'Diskusi 27-30 Me Kare Junaid a pedagan- Seng, Ma 'Siti Rohr oleh para para haj Junaid All
