Tipe: Koran
Tanggal: 2017-03-03
Halaman: 30
Konten
JUMAT, 3 MARET 2017 4 JUMADIL AKHIR 1438 H MUHIBAH >> Pondok Nurul Yaqin Ringan-Ringan Cetak Ahli Tata Bahasa Arab Kamran Dikarma Para santri di Ponpes Nurul Yaqin dituntut bisa menerjemahkan kalimat- kalimat yang termaktub dalam kitab-kitab keagamaan klasik secara mandiri. ondok Pesantren (Ponpes) Nurul Yaqin Ringan- Ringan yang berlokasi di Pekan- Enam P dangan, Lingkung, Padang Pariaman, Sumatra Barat, memiliki visi mencetak santri-santri yang ahli dalam bidang qawaid lu- ghatul Arabiyah atau tata ba- hasa Arab. Kegiatan belajar mengajar para santri pun dido- minasi oleh ilmu nahwu sharaf. Pengurus sekaligus Kepala Wustha/Sanawiah Nurul Yaqin Muhammad Rais mengungkap- kan, Ponpes Nurul Yaqin telah beridiri sejak 1960. Adapun to- koh yang menggagas berdirinya ponpes ini adalah Syekh Ali Imran Hasan. Muhammad menerangkan, ketika awal berdiri, para santri di Ponpes Nurul Yaqin fokus meng- kaji kitab-kitab keilmuan Islam klasik yang berasal dari Timur Tengah. Kala itu, para santri masih berasal dari kaum lelaki saja. Menjelang 1985, Ponpes Nu- rul Yaqin baru menerima pendaf- taran santri perempuan. Bila sebelumnya Ponpes Nu- rul Yaqin hanya fokus dalam pengajaran ilmu keagamaan saja, lembaganya mulai mengadopsi pelajaran-pelajaran formal se- jak 2002. Ilmu umum seperti ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, matematika, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan pendidikan kewarganegaraan kini turut menjadi fokus belajar para santri. "Hal ini disebabkan peme- rintah waktu itu menerapkan kebijakan wajib belajar sembilan tahun. Maka, kita adopsi pela- jaran-pelajaran formal yang diwajibkan oleh pemerintah dalam rangka mendukung wajib belajar sembilan tahun," ujarnya kepada Republika, Ahad (19/2). Dalam sistem penyelengga- raan pendidikan, Ponpes Nurul Yaqin tidak mengadopsi sis- Kamran Dikarma ekolah Dasar Muhammadiyah (SDM) S 4 Pucang, yang berlokasi di Kertajaya, Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, adalah salah satu sekolah unggulan tingkat nasional. Pada tahun 2003, 2006, dan 2007, SDM 4 Pucang meraih penghargaan sebagai Sekolah Teladan Nasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama. Wakil Kepala Sekolah SDM 4 Pucang Muham- mad Syaikhul Islam mengatakan, sekolah tempatnya mengabdi saat ini didirikan pada Januari 1963 silam. Sejak didirikan, SDM 4 Pucang memang telah memiliki sebuah visi, yakni menjadi sekolah dasar unggul. Hal tersebut dilakukan dengan cara menyediakan pelayanan dan fasilitas pendidikan yang sebaik-baiknya dengan senantiasa mengikuti perkembangan zaman. Berkaitan dengan kualitas siswa, SDM 4 Pucang pun memiliki visi lainnya. Menurut Muhammad, SD ini bertekad untuk mencetak siswa yang unggul dalam iptek (ilmu pengetahuan dan teknologil dan imtak liman dan takwa). Oleh sebab itu, SDM 4 Pucang menerapkan sistem pendidikan yang komprehensif. Secara konsep, sistem pendidikan yang dijalankan di SDM 4 Pucang adalah "Totally Study School". "Dalam praktiknya, kami tidak hanya berorientasi pada transfer of knowledge, tapi juga mengutamakan transfer of value yang memebentuk karakter positif, seperti tertib, disiplin, kerja sama, simpati, solidaritas, religius, dan lain-lain," ujarnya kepada Republika, Ahad (26/2) DERAT Hari Santri SDM & Pucang juga mulai mengurangi dan se- cara perlahan berupaya menghilangkan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa. "Jadi, penyampaian dan penerimaan materi pelajaran kita usahakan dituntaskan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas," ujar Muhammad. Perihal pendidikan keagamaan, SDM 4 Pu- cang menerapkan empat tahap pembelajaran, yakni mempelajari, memahami, mengamalkan, tem pendidikan formal, berupa tsanawiah dan aliah, tetapi meng- acu pada sistem wustha dan ulya. Sebab, menurut Muhammad, ke- tika menggunakan sistem tsa- nawiah atau aliah, kadar materi atau ilmu agama yang diajarkan akan menyusut. "Dan, untuk para santri yang ingin mendalami kitab kuning, hal ini tentu sedikit mengganggu," ujar Muhammad. Dalam fokus pendidikan agama, Ponpes Nurul Yaqin memilih bidang qawaid lughatul Arabiyah atau tata bahasa Arab. Menurut Muhammad, bidang tersebut dipilih agar para santri tidak sekadar mengetahui mak- na kitab-kitab keagamaan kla- sik, tetapi juga memiliki ke- ahlian untuk mengkaji struktur bahasanya. Untuk mendalami bidang tata bahasa Arab, Muhammad mengatakan, ada dua kitab utama yang menjadi rujukan pembelajaran, yakni kitab nahwu dan saraf. "Dan, pembelajaran nahu saraf ini lebih mendominasi. Setiap hari dalam kegiatan be- Kegiatan belajar Pondok Quran Peserta didik sebagai teman belajar yang friendly dan no bullying, guru-guru kita jadikan sebagai sahabat untuk tumbuh kembang mereka. biasanya digelar pada Jumat dan Ahad di luar jam pelajaran sekolah. lajar mengajar kita juga adakan praktik-praktik untuk penerapan ilmu ini," ujarnya menerangkan. Muhammad mengatakan, dalam kegiatan belajar mengajar ilmu tata bahasa Arab, memang terdapat kendala yang kerap dihadapi, yakni penerjemahan. Para santri di Ponpes Nurul Yaqin dituntut bisa menerjemahkan kalimat-kalimat yang termaktub Sekolah Dasar Teladan Nasional Menjadi Sekolah Percontohan Internasional MIVIN dan mendakwahkan. Pelajaran tentang shalat, misalnya. Pada tahap awal, para siswa akan diberikan materi-materi terkait seperti gerakan dan doa-doa shalat. Pada tahap berikutnya, siswa akan diberi pemahaman tentang makna-makna spiritual di balik shalat. Kemudian, sebagai bagian dari Islam, para siswa dibimbing untuk mengamalkan ibadah tersebut. "Nah terakhir kita ajarkan mereka agar mendakwahkannya (salat) dengan mengingatkan keluarga, teman, dan orang-orang lain di sekelilingnya. Dengan demikian, anak- anak sudah dibina untuk melaksanakan dakwah amar makruf nahi mungkar sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya," kata Muhammad menerangkan. Di SDM & Pucang, diterapkan pula sistem pendidikan ramah anak. Ramah dalam konteks ini, menurut Muhammad, adalah membuat sekolah menjadi rumah kedua bagi siswa. "Jadi, peserta didik sebagai teman belajar yang friendly dan no bullying, guru-guru kita jadikan sebagai sahabat untuk tumbuh kembang mereka, dan kita juga memulai untuk menghapus sanksi fisik," kata dia. Dengan sistem demikian, ia yakin anak-anak akan lebih nyaman untuk belajar. Dampaknya, para murid lebih mudah untuk menerima dan dalam kitab-kitab keagamaan klasik secara mandiri. "Tapi, dalam prosesnya, terkadang terjemahan dari para santri ini masih ambigu. Untuk menangani hal ini, biasanya kita gelar jam pelajaran tambahan untuk para santri," kata Muham- mad." Khusus untuk kalangan san- tri yang telah belajar selama dua tahun, mereka diwajibkan untuk membaca, menerjemahkan, dan menjelaskan maksud dari kalimat atau ayat-ayat yang tertuang dalam kitab kuning. "Kalau di pesantren lain kan hal ini biasanya masih dilakukan oleh guru-guru. Tapi, di sini kita wajibkan mereka untuk membaca, menerjemahkan, dan menjelaskan sendiri. Guru hanya pembimbing saja, jadi santri tidak pasif," ujarnya. Pa M DO AS MU Metode pembelajaran demi- kian juga diterapkan di pelajaran- pelajaran lainnya, seperti ilmu tafsir dan fikih. Untuk ilmu tafsir, kata Muhammad, santri di Ponpes Nurul Yaqin biasa menggunakan kitab tafsir al-Jalalain. Ketika satu santri membaca kitab WARDS 205 mencerna setiap materi pelajaran dengan lebih optimal. Untuk menunjang minat dan bakat para siswa, SDM 4 Pucang menyediakan 31 jenis ekstrakurikuler. Antara lain bahasa, seni dan musik, olahraga, jurnalistik atau kegiatan menulis, klub sains dan matematika, dan lain- lain. REPUBLIKA dialog JUMAT Para siswa dibebaskan untuk memilih dua bidang kegiatan yang ingin ditekuninya. "Untuk kelas tiga sampai lima, salah satu ekstrakurikuler merupakan wajib dan yang lainnya pilihan (pribadi). Penentuan pilihan ekstrakurikuler yang bebas ini disesuaikan dengan keinginan murid atau orang tua atau bisa juga rekomendasi guru," kata Muhammad menjelaskan. Dengan sistem pendidikan tersebut, SDM 4 Pucang kerap menorehkan prestasi akademik yang gemilang. "Misalnya, sejak 2007, siswa SDM 4 Pucang selalu menjadi juara umum olimpiade sekolah-sekolah Muhammadiyah tingkat nasio- al-Jalalain, santri lain akan membuka dan membandingkan kitab tafsir lainnya, seperti kitab tafsir al-Marawi, misalnya. Hal ini dilakukan agar pemahaman tafsir santri lebih komprehensif. Untuk menambah muatan ilmu keagamaan, Ponpes Nurul Yaqin juga memiliki program Pondok Quran. Program terse- but merupakan program yang diusung dan dinaungi oleh pe- merintah kabupaten Padang Pariaman dalam rangka mencetak santri yang fasih Alquran dan siap berkompetisi dalam ajang MTQ. Baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional. Dok Ponpes Nurul Yagin Pelaksanaan program Pon- dok Quran ini, menurut Muham- mad, masih dilaksanakan di lingkungan pondok, tapi tidak mengambil jam pelajaran seko- lah. "Jadi, kegiatan belajar Pondok Quran biasanya digelar pada Jumat dan Ahad di luar jam pelajaran sekolah. Santri juga selalu antusias mengikuti program ini," ujar Muhammad. ed: a syalaby ichsan BINAA M 0.000 UMUM Dok SOM nal," kata Muhammad, Prestasi kelembagaan pun tak luput dari SDM 4 Pucang. Muhammad mengatakan, telah cukup banyak prestasi lembaga yang telah diraih sekolahnya. Antara lain Sekolah Teladan Nasional versi Kemendikbud dan Depag pada 2003, 2006, dan 2007. The Outstanding School Majelis Dik- dasmen Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur sejak 2011. SDM 4 Pucang juga pernah menyabet prestasi The Most Creative and Inno- vative Elementary School pada 2014 dan The Best Inspiring Elementary School pada 2016. Oleh sebab itu, Muhammad mengatakan, SDM- 4 Pucang selalu kedatangan tamu studi banding dan pemagangan, minimal dua kali dalam se- pekan. Menurut dia, SDM 4 Pucang memang telah layak untuk dikategorikan sebagai sekolah percontohan. Tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga internasional. ed: a syalaby ichsan JUMAT KOMUNITAS >> REPUBLIKA SHAF PUTRA SD S Irwan Kelana THELIKEJ Urd Rohis SM Ajak Si Irwan Kelana R Color Rendition Chart SBBI Gelar Sy HUT ke-44 Bo ohis SMA Labschool, Rawamangun, Jakar- ta Timur, mengajak Ti para siswa berwakaf Alquran dan perleng- kapan shalat (mukena, sajadah, Se tu ri ekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) menggelar syukuran hari i ulang tahun (HUT) ke-44 Bosowa Group. Acara yang diada- kan di Masjid Al-Ikhlas, Kampus Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, Jumat (24/2) sore, itu diikuti oleh pengurus Yayasan Bosowa Bi- na Insani [YBBI) serta seluruh guru dan supporting SBBI, mulai jenjang KB-TK, SD, SMP dan SMA. "SBBI yang berada di bawah naungan Yayasan Bosowa atau Bo- sowa Foundation adalah bagian dari Bosowa Goup. Karena itu, sudah se- pantasnya Sekolah Bosowa Bina In- sani menggelar acara syukuran HUT ke-44 Bosowa Group yang ja- tuh pada Februari 2017. Ini meru- pakan wujud syukur kepada Allah SWT," kata Direktur Penddikan Se- kolah Bosowa Bina Insani (SBBI) da ku m m di II nya," ujar mantan Baznas itu. KH Didin lalu me Ahqaf ayat 15, yang perintahkan kepada paya berbuat baik kep ibu bapaknya, ibu dungnya dengan sus melahirkannya denga (pula). Mengandungm nyapihnya adalah 30 apabila dia telah dew nya sampai 40 tahun Tuhanku, tunjukila mensyukuri nikmat telah Engkau berikan. kepada ibu bapakku di dapat berbuat amal ya Engkau ridhai; berilah padaku dengan (mema kepada anak cucuku nya aku bertaubat ke dan sesungguhnya a orang-orang yang be Berdasarkan aya rah al-Ahqaf ayat 15 t Kiai Didin, ada enam kur. Pertama, semak pada Allah, makin ban memohon kepada A kata Kiai Didin, berbua orang tua. Baik oram Sudirman. Acara syukuran itu diisi dengan tausiyah oleh Prof Dr KH Didin Hafi- dhuddin MS. "Kalimat syukur sa- ngat strategis nilainya. Kalimat syu- kur merupakan kekuatan yang tidak bisa sembarang orang melakukan- 4cm
