Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Republika
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-03-03
Halaman: 35

Konten


engan suara yang Contohnya saja a, dan Subuh. Apa- perempuan ini ha- aranya, tidak ber- ersuara keras (jahr). lullah SAW inan dari Rasulullah wa akhirnya bisa me- keislamannya di te- masyarakat Yastrib u. Ini menjadi salah maan yang dimiliki aitu mendapat peng- ari sang suami karena Daud bin al-Husain dari Abu Sufyan, ia berkata bahwa Ummu Amil al-Asyhaliyah berkata. 'Sa- ya bersama Laila binti Al Khu- thaim dan Hawa binti Yazid bin as-Sakn bin Karz bin Za'wa da- tang menghadap baginda Rasu- lullah SAW. Sedangkan, kami pa- da saat itu mengenakan pakaian berbulu yang menyelimuti tubuh kami pada waktu antara Maghrib dan Isya. Lalu saya mengucapkan salam dan beliau meminta saya untuk menyebutkan keturunan saya. Maka saya menyebutkannya dan meminta teman saya melaku- kan hal yang sama. SAW. Hawa memang gai salah satu perem- alangan kaum Anshar uk Islam paling awal. saat itu Rasulullah a berada di Makkah, dengan risalah yang bi Muhammad SAW. buku Hubungan Pe- Rakyat dalam Pers- ah karya Yahya Ismail, ebuah cerita tentang an Hawa untuk berba- Rasulullah SAW. Pada awa datang bersama wanita dari kaum An- Ummu Amir al-Asyha- aila binti al-Khuthaim sulullah SAW untuk cara langsung kepada mengikuti ajaran Islam. yatkan dari Muham- mar, "Usamah bin Zaid eritakan kepadaku dari Aryani dari Rumah jahr dalam bacaan adalah mengeras- ukun shalat, tetapi ara lantang atau te- ud jahr di sini, yakni ar oleh jamaahnya. mua ulama sepakat at jahr maupun sha- intiqal atau takbir in perpindahan dari un selanjutnya dalam rbolehkan. Seandai- REPUBLIKA kan Bacaan Shalat? adalah makruh. Baik itu shalat sir ataupun shalat jahriyah. Jika imam ini mengeraskan bacaannya ternyata di sekitarnya banyak orang laki-laki maka orang laki-laki harus memberi isyarat untuk mempelankan. Menurut Ustazah Aini, bacaan sang imam perempuan bisa dilirihkan. kan, ujar dia, mak- etika terjadi perpin- at. JUMAT eberapa perbedaan ra ulama bagaimana at-ayat Alquran saat shalat jamaah jahri- stazah Aini, Mazhab apkan bahwa hukum mgeraskan suaranya Nick Ut California Daily Life/AP Akhirnya Rasulullah SAW bertanya, "Apa keperluan kalian datang kemari?" Kami menja- wab, "Ya Rasulullah, kami datang untuk memberikan baiat kepada Rasulullah atas agama Islam ka- rena sesungguhnya kami telah membenarkan dan bersaksi bah- wa yang sulullah bawa adalah kebenaran." Kemudian Rasulul- lah SAW menjawab, "Segala puji bagi Allah yang telah memberi- kan kalian petunjuk kepada Is- lam. Saya telah membaiat kalian semua.ed: a syalaby ichsan Mazhab Sementara, ulama dari Syafii menganjurkan agar imam pe- rempuan mengeraskan bacaan dalam shalatnya saat shalat jahriyah, bahkan ketika shalat sendirian. Namun, ini berlaku jika lingkungannya tidak ada lelaki yang bukan mahram. Jika terda- pat mahram di lingkungan ketika dia shalat, imam tersebut sebaiknya me- lirihkan bacaan shalatnya. Ustazah Aini pun menjelaskan, ula- ma dari Mazhab Zhahiri membolehkan perempuan men-jahr-kan shalat di tiga shalat jahriyah. Pendapat ini mengambil qiyas sebagaimana boleh- nya lelaki boleh mendengar suara pe- rempuan. Dengan catatan, suara pe- rempuan tidak didayu-dayukan dan di- manja-manjakan, sehingga timbul fit- nah dari pihak lelaki. Wallahualam. REPUBLIKA dialog JUMAT SILATURAHIM >> Kajian Tematik Majelis Taklim Al Adiyat Bekasi Waspadai Pintu-Pintu Dosa di Dunia Maya Reja Irfa Widodo Kemajuan teknologi komunikasi seperti pedang bermata dua. K emajuan dalam teknologi komunikasi, termasuk dalam kemajuan inter- net atau dunia maya, di- anggap sebagai pedang bermata dua. Di satu sisi, kemajuan teknologi komunikasi dapat memudahkan orang untuk bisa saling berinteraksi dan berkomunikasi walaupun terpisah jarak dan tidak perlu memakan waktu yang lama. Di sisi yang lain, kemajuan teknologi juga memiliki dampak negatif. Terutama dalam kehi- dupan agama seorang individu. Untuk itu, seorang Muslim diharapkan bisa mewaspadai perbuatan atau perilaku di dunia maya yang justru membuat kita terjerumus kepada kemaksiatan dan dosa. Adanya pintu-pintu dosa di dunia maya ini dibahas dalam kajian tematik yang digelar oleh Majelis Taklim (MT) Al Adiyat di Masjid kompleks Islamic Centre Bekasi, Jalan Jenderal Ahmad Yani, No.27, Marga Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, akhir pekan lalu. Dalam kajian bertema 'Mewaspadai Pintu-Pintu Dosa di Dunia Maya' terse- but, pemateri yang hadir adalah Ustaz Ali Musri Semjan Putra. Dai lulusan Uni- versitas Islam Madinah, Arab Saudi, itu memulai paparannya dengan kondisi tek- nologi komunikasi saat ini. Menurut dia, kemajuan teknologi komunikasi seperti pedang bermata dua. Satu sisi dapat memberikan kebaikan dan memudahkan komunikasi manusia, sedangkan di satu sisi kemajuan teknologi komunikasi juga memiliki bahaya yang cukup luar biasa. Terlebih jika kita tidak mewaspadai terhadap bahaya-bahaya tersebut. "Jadi, tergantung dari orang yang memegang pe- dang atau alat itu. Jadi, kita harus mem- pergunakan alat atau handphone atau smartphone itu benar dan pada tempatnya. Jangan malah menjadi alat untuk mem- provokasi, memfitnah, dan bukan menjadi alat untuk menambah dosa," ujar Ustaz Ali Musri. Lebih lanjut, Ustaz Ali Musri menjelas- kan, kemaksiatan di dunia maya atau in- ternet bahkan, tidak mengenal waktu dan tempat. Di mana saja, asal ada sinyal dan paket internet, orang bisa mengakses internet dan tidak tertutup kemungkinan berbuat maksiat. Karena itu, kata Ustaz Ali Musri, perlu ada rambu-rambu yang kita tetapkan sendiri dalam mengunakan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi tersebut. Rambu-rambu yang dibuat oleh peng- gunanya harus berdasarkan ilmu dan iman. Sehingga, penggunanya tidak terjerumus dalam kemaksiatan dan membuka pintu- pintu dosa. Menurut Ustaz Ali Musri, ada Kamran Dikarma M ajelis Taklim Al Sidra Al Hidayah meng- gelar kajian rutin akhir pekan di Masjid Al-Hidayah, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (18/2). Kajian yang dilaksanakan bakda Ashar hingga menjelang Maghrib tersebut mengusung tema perihal amar makruf nahi mungkar yang harus dilakukan setiap Muslim. Untuk membahas tema tersebut, Majelis Tak- lim Al-Hidayah mengundang Ustaz Aan Chandra Tahalib sebagai narasumber. Seusai jamaah menunaikan shalat sunah Rawatib, kajian pun dimulai. Ustaz Aan menjelaskan, setiap manusia, terlebih lagi Muslim, patut untuk mengajak dan menunjukkan jalan kebaikan kepada orang- orang di sekelilingnya. Menurut dia, orang yang menunjukkan jalan kebaikan tersebut tidak hanya mendapat pahala untuk perbuatannya, tetapi juga limpahan pahala dari orang yang diajaknya menuju kebaikan. Hal ini telah disabdakan Rasulullah SAW. Da- lam sebuah hadis, Rasul pernah menjelaskan, barang siapa yang menunjukkan kebaikan, dia akan mendapatkan pahala dari orang yang me- ngerjakan kebaikan tersebut tanpa mengurangi bobot pahalanya. Menurut Ustaz Aan, hadis ter- sebut adalah hadis yang sangat agung. "Dan hadis ini juga menjadi salah satu fondasi untuk kita beramar makruf nahi mungkar," ujarnya men- jelaskan. F Begitu pun sebaliknya. Ustaz Aan berpendapat, ketika seseorang mengajak orang lain pada kebu- rukan atau perbuatan dosa, orang tersebut akan mendapatkan dosa ganda. "Dosa dari ajakannya pada keburukan dan dosa dari orang yang melaku- beberapa dosa-dosa yang kerap terjadi di dunia maya. Pertama, soal pemalsuan iden- titas saat membuat sebuah akun di media sosial. Hal ini termasuk dosa karena berdusta dan tidak jujur. "Banyak mengganggap hal ini sepele, tapi ini sudah termasuk dosa karena ada perbuatan berdusta, tidak jujur dan menyebarkan kebohongan. Selama akun itu masih aktif, dosanya bisa mengalir terus," ujar Ustaz Ali Musri. Selain itu, ada pula dosa dari melihat hal-hal yang ram di internet, erti aurat lawan jenis. Hal ini akan berdampak pada kerusakan akhlak dan mengarah pergaulan bebas serta hubungan sesama jenis. Pun dengan adanya chatting dengan lawan jenis yang bukan mahram. Pasalnya, hal ini dikhawatirkan dapat membawa orang ke perselingkuhan. Tidak hanya itu, ada pula prostitusi via online. "Ini jelas merupakan dosa. Seperti yang tertera dalam firman Allah SWT di Surah al-Isra soal larangan mendekati zina," kata Ustaz Ali Musri. Kemudian Ustaz Ali Musri menyebut- kan, salah satu pintu dosa yang paling besar di dunia maya adalah mem-posting berita-berita atau cerita bohong. Ustaz Ali Musri bahkan menjelaskan, Allah SWT berfirman tentang hukuman terhadap orang yang menyebarkan perbuatan-perbuatan keji, seperti yang tertera dalam Surah an-Nur ayat 19. Dalam ayat tersebut, orang yang menginginkan berita tentang kemungkaran tersebar di kalangan orang beriman dengan tujuan untuk merusak keimanan kaum Muslimin maka orang itu akan menerima azab yang sangat pedih di dunia dan akhirat. Ustaz Ali Musri menambahkan, mela- kukan adu domba dan provokasi di dunia maya juga termasuk pintu dosa yang ada Xabeee JUMAT, 3 MARET 2017 4 JUMADIL AKHIR 1438 H Silaturahim Kajian Majelis Taklim Al Sidra Al Hidayah Beramar Makruf Nahi Mungkar Kamran Dikarma/Republika Tidak akan masuk surga orang yang melakukan adu domba. Contoh kasus lainnya, pada era digital dan menjamurnya media sosial seperti sekarang ini, di dunia maya. Terlebih, adu domba ini di- lakukan oleh oknum-oknum tertentu yang ditujukan kepada umat Islam, antarormas Islam, antara pemerintah dan rakyat. Terkait hal ini, kata Ustaz Ali Musri, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang melakukan adu domba." Tidak hanya itu, Ustaz Ali Musri juga mengingatkan jamaah untuk tidak meng- gunjing dan menyebarkan aib orang lain di media sosial ataupun grup-grup chatting. "Padahal, seorang Muslim disuruh untuk menutup aib orang lain. Rasulullah SAW bersabda, barang siapa yang menutup aib orang lain, Allah SWT akan menutup aib- nya di hari kiamat." ujar Ustaz Ali Musri. Dalam menggunakan dan memanfaat- kan kemajuan teknologi komunikasi, Umat Islam, sebaiknya meninggalkan kemu- baziran dan tidak menghabiskan waktu secara sia-sia. Untuk itu, dia pun mengajak jamaah untuk kembali introspeksi diri dan merenungkan kembali fungsi dari alat- alat komunikasi tersebut. "Apakah kita ESTETIC kan perbuatan dosa tersebut," ujar dia. selalu ada orang yang menyebarkan informasi Dia mencontohkan, ketika ada seseorang tentang kajian di masjid-masjid di berbagai yang mengajarkan orang lain mengaji dengan baik dan benar, pahala orang mengaji itu akan ju- ga didapatkan pengajaknya. "Maka selama yang diajarkannya tetap mengaji, selama itu pula orang yang mengajarkannya akan mendapatkan pahala, katanya menerangkan. daerah. Menurut Ustaz Aan, perbuatan yang tampaknya sangat sederhana itu pun dapat men- datangkan pahala. "Boleh jadi dia tidak sempat datang ke kajian yang diinformasikannya. Tapi, dia akan mendapat pahala dari orang yang menerima info tersebut, kemudian datang ke kajian yang dimaksud," ujar Ustaz Aan Selain itu, di media sosial juga selalu ada 1:1 Reja irfa Widodo/Republika sudah menggunakan alat tersebut sudah semestinya, atau kita justru malah merusak diri sendiri, merusak agama kita," ujar Ustaz Ali Musri. Kajian tematik ini merupakan kajian yang digelar oleh Majelis Taklim Al Adiyat. Menurut pimpinan Majelis Taklim Al Adiyat, Solihin, kajian tematik ini sudah berjalan sekitar setahun lebih. Biasanya, tempat pelaksanaan kajian memang dila- kukan di Masjid Islamic Center Bekasi. Namun, dalam beberapa kesempatan, MT Al Adiyat juga pernah mengelar Kajian tematik di Masjir Islamic Center Jakarta, Kramat Tunggak, Jakarta Utara. Solihin pun mengungkapkan, memang sengaja memilih tema mewaspadai pintu- pintu dosa di dunia maya lantaran melihat kondisi yang ada di masyarakat saat ini, yang sangat dipengaruhi oleh media sosial dan dunia maya. Bahkan, kondisi ini juga terjadi di umat Islam. Karena itu, kajian ini diharapkan menjadi sarana untuk saling mengingatkan terkait penggunaan medsos dan dunia maya. "Kalau tidak diingatkan, sisi meru- saknya akan lebih besar dibandingkan sisi positifnya. Jadi, kajian ini merupakan upaya kami untuk saling mengingatkan, supaya hati-hati dalam penggunaan medsos dan dunia maya tersebut," kata Solihin kepada Republika. Selama ini, tema yang disajikan dalam kajian-kajian tematik memang kerap ber- sentuhan dengan akhlak, budi pekerti, masalah-masalah keluarga, dan kondisi- kondisi yang terjadi di masyarakat saat ini. Selain kajian tematik, MT Al Adiyat juga menyelenggarakan kajian rutin yang digelar setiap Kamis malam. ed: a syalaby ichsan orang yang menyebarluaskan berbagai tausiyah. Ketika tausiyah tersebut mampu mendatangkan hidayah kepada orang yang membacanya dan mendorongnya untuk semakin dekat kepada Allah SWT, yang menyebarkannya akan mendapatkan pahala pula. "Dan selama orang itu hidup, kita akan tetap mendapatkan pahala," kata Ustaz Aan. Oleh sebab itu, ia menyarankan agar jamaah majelis yang hadir tidak menunda-nunda ke- sempatan untuk melakukan amar makruf nahi mungkar. Sebab, walaupun yang dilakukannya cukup sederhana, seperti menyebarkan tausiah dan info kajian di media sosial, di hadapan Allah SWT perbuatan tersebut tentu memiliki nilai tersendiri. Ketua Panitia Kajian Majelis Taklim Al Sidra Al-Hidayah Deny Kurniawan mengatakan, kajian di Masjid Al-Hidayah digelar hampir setiap hari, kecuali pada Jumat. Untuk penyelenggaraan kaji- an-kajian tersebut, majelisnya juga bekerja sama dengan majelis taklim lain. "Jadi, di sini juga ada majelis taklim teman-teman yang bekerja di Pertamina. Kita biasa berkolaborasi dengan mereka dalam menyelenggarakan kajian di sini," katanya. Perihal tema kajian, menurut Deny, biasanya diserahkan kepada pemateri atau narasumber yang diundang. "Namun, pada momen-momen tertentu, kita biasanya request tema kepada ustaz yang datang. Misalnya, ketika polemik surah al- Maidah ayat 51 beberapa waktu lalu, kita minta diterangkan perihal ayat tersebut," ujar Deny. la mengatakan, kajian rutin di Masjid Al-Hi- dayah memang memiliki beberapa tujuan. Adapun yang paling utama, lanjutnya, adalah melestarikan ilmu-ilmu sunah serta menambah keilmuan Islam jamaah.ed: a syalaby ichsan Color Rendition Chart 4cm