Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Republika
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-03-03
Halaman: 33

Konten


an erspektif Raisan Al Farisi/Republika dia mencoba mi kata dengan ngin tahu, dia ami kata demi wuz. Lalu, dia ahnya. Ternyata gkapan ketawa- mba yang tidak li hadapan besar- godaan dalam a petunjuk dan mm, tidak mungkin 1. analisis, kalimat ari al-'audz yang a arti: 1) Al-ilja' xe..., al-istijarah g kepada..., dan ti melekat, me- dul Him 94). keempat Islam. ng kelima ang yang awa oleh alah satu Derarti ia batalkan agi setiap dan tetap mi sangat r mereka ang dapat mereka. alaby ichsan n mbelajaran mencontek eserta didik bakat yang memperta pujian) dan dialog JUMAT Inya, cukup ura berlaku menghindari pujian. rlukan pen numbuhkan narus selalu ksi. Seperti -upaya yang am mendidik mmad SAW, an diteladani REPUBLIKA nempel. Dengan demikian, kata: A'udzubillahi berarti: Aku ber- lindung dengan rahmat dan pen- jagaan Allah. Dari sini dipahami ada sosok makhluk lemah dan membutuhkan bimbingan, petolong- an, dan perlindungan. Pada sisi lain, ada Sang Mahakuasa yang mampu memberikan petunjuk, pertolongan, dan perlindungan. Dari pengertian analis itu lahir makna dalam perspektif emotional heart, ternyata kita sebagai makhluk manusia rawan dari berbagai ke- keliruan dengan segala risikonya. Tiba-tiba kita mengingat rasa kasih sayang Allah terhadap kita dengan mengingat dua surah terakhir di dalam Alquran yang membimbing dan mengajari kita agar senantiasa berdoa dan menyerahkan diri ke- pada Allah Yang Mahakuasa, de- ngan membaca: A'udzu bi Rabb al- falq (Aku memohon perlindungan dari Tuhan falaq/alam semesta/ makrokosmos) dan A'udzubiRabb al-nas (Aku memohon perlindungan dari Tuhan manusia/mikrokosmos). Dari sini timbul kesadaran batin bahwa betapa Allah SWT betul- betul Maha Pengasih dan Maha Penyayang (ar-Rahman ar-Rahim). Dari kesadaran emotional heart, akan lahir kesadaran puncak, yaitu spiritual heart. Jika kesadaran ini digunakan membaca atau men dengarkan Alquran, "mata" dan "telinga" Tuhan yang digunakan untuk membaca dan mendengarkan ayat-ayat suci-Nya. Dengan demikian, kita bisa memperoleh makna paling tinggi Alquran. Rasa percaya diri dan tawakal di bawah lindungan Allah SWT akan terasa selalu bagi orang yang membaca Alquran dengan perspektif emotional heart. Hanya, sebagian orang masih merasa situasional dengan perasaan itu (spiritual state/hal) dan hanya sedikit yang sudah sampai ke suasana batin permanen (spiritual station/maqam). Bagaimana meng- aktifkan emotional heart dan ba- gaimana sampai kepada tingkat Hal spiritual station/maqam? ini merupakan tantangan kita ke depan. ■ AL-IMAM AL-MUJADDID SYAIKH AL-ISLAM MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB Syarah NAWAAQIDHUL ISLAM Mengenal dan Menjauhi 10 Perusak dan Pembatal Keislaman AK ARMEDIA Judul Penulis: Zulfikri Anas Penerbit Al-Mawardi Prima Press Cetakan Maret 2017 oleh setiap pengajar atau pendidik. la menilai, Nabi Muhammad SAW adalah mahaguru yang telah memberikan contoh dan teladan tentang bagaimana menghadapi a lembaga berbagai persoalan dalam kehidupan. Dan, semua reward dan persoalan tersebut kerap bertautan dengan pendidikan. an pendidik- adaran ten- nal, metode Dengan kata lain, kata Zulfikri, semua strategi yang berhubungan dengan tata cara mendidik yang bijak, efisien, dan efektif, sudah ada contohnya. Para pengajar atau pendidik pun tinggal merujuknya sebagai teladan. Dan, ia adalah Nabi Muhammad SAW Secara keseluruhan buku Zulfikri mengurai- kan belum optimal dan tepatnya metode pengajaran dalam dunia pendidikan. Dan, ia menilai, Islam serta keteladanan Nabi Muhammad SAW menawarkan alternatif atau solusi untuk mengatasi problem-problem tersebut. kamran dikarma ed: a syalaby ichsan Kurikulum untuk Kehidupan REPUBLIKA dialog ZAKAT >> Lintar Satria R ini. HUVENE VARIA Wihdan Hidayat/Republika umah Sehat Baznas (RSB) mulai dibangun di Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah. RSB senilai Rp 4,5 miliar tersebut ditargetkan akan selesai akhir tahun TELONEN Cordofa Bebaskan Muslim NTT dari Buta Alquran orps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa), melalui program Amazing Muslimah, melakukan safari dakwah di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka membebaskan Muslimah Indonesia dari buta huruf Alquran. C Rumah Sehat Baznas akan Diresmikan Presiden Bupati Parimo Kol (Purn) Samsurizal di sela-sela peletakan batu pertama (ground breaking) RSB Sulteng di Desa Siniu, Parimo, Sulawesi Tengah mengatakan, RSB ini akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. "Mudah-mudahan RSB ini bisa diresmikan oleh Presiden RI Bapak Jokowi pada 29 September 2017," ujar Samsurizal, Jumat (24/2). Hadir dalam acara ini dihadiri anggota Baznas Nana Mintarti; Direktur Keuangan, SDM dan Umum Baznas Kiagus M Tohir; Kepala Biro Hukum, Sekretariat dan Organisasi Baznas Ahmad Hambali, Asisten Bidang Perekonomian Gubernur Sulteng Dr Randhika Rioeh, Ketua Baznas Provinsi Sulteng Prof Dahlia, serta sejumlah pengurus Baznas Kabupaten Parimo. Qommaria Rostanti Samsurizal menyatakan, terima kasih pada Baznas yang telah merespons keinginan masyarakat Parimo untuk memiliki fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai untuk masyarakat tak mampu. Dalam kesempatan yang sama Baznas juga meluncurkan program Zakat Community Development (ZCD), penyerahan bantuan perahu untuk nelayan Desa Siniu dan Pelawa Baru, pemberian beasiswa, bibit nilam, dan mobil untuk usaha keliling. K unjungan Raja Salman, Sang Pelayan Dua Tanah Haram, dan rombongan dari Negeri Gurun Pasir, Arab Saudi,ke Negeri Bawah Indonesia merupakan kunjungan Angin, bersejarah yang mendapat tempat khusus bagi umat Islam. Bagi masyarakat Betawi, negeri Arab Saudi seperti kampung halaman kedua, kampung dambaan, spesifiknya kota Makkah dan Madinah. Ini disebabkan religiositas orang Betawi yang tinggi: belum afdol rasanya beribadah bila belum pergi haji ke Tanah Suci. Dulu, ulama Betawi paling suka bolak balik ke Arab Saudi, ke Tanah Suci. Tujuannya bukan hanya untuk menunaikan ibadah haji saja, melainkan untuk belajar dan atau mengajar, juga ada yang sambil berniaga. Bahkan, ada ulama Betawi yang sampai bermukim dan wafat di sana. Seperti Syekh Junaid Al Betawi. Di dalam bukunya yang berjudul Mecca in the latter part of 19th Century, Snouck Hurgronje bercerita bahwa ketika dia ingin bertemu dengan Syekh Junaid ia ditolak oleh Syekh Junaid. Menurut Snouck Hurgronje, Kegiatan ini berlangsung selama 11 hari sejak Rabu (23/2) di tiga wilayah NTT, yaitu Labuan Bajo, Pulau Pura, dan Soe. Koordinator Dakwah Cordofa Imam Alfaruq mengatakan, akan membentuk forum halaqah quran (FHQ) untuk mewadahi peserta Amazing Muslimah yang tengah belajar membaca Alquran hingga bisa dan lancar. Pengajarnya yakni berasal dari masyarakat sekitar yang telah mengikuti Dauroh Muwajjih (pelatihan pengajar baca Alquran). Dalam dua hari pertama, telah terlaksana dua kali Dauroh Muwajjih di Labuan Bajo dengan jumlah peserta mencapai 26 orang dari berbagai lembaga dan profesi, seperti pengajar TPQ, guru pendidikan agama Islam di Madin, dai, atau daiyah lokal, dan lain-lain. Peserta berdatangan dari Manggarai, Manggarai Barat Selain itu, anggota Baznas Nana Mintarti menjelaskan, pembangunan RSB ini merupakan program unggulan yang dipadukan dengan program penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) Baznas.ed: a syalaby ichsan saat dia menyusup ke Makkah diketahui bahwa Syekh Junaid telah bermukim di Makkah selama 60 (enam puluh) tahun, tepatnya sejak tahun 1834. la membawa istri dan keempat putra-putrinya saat ia berusia antara 35-40 tahun. Ketika Hurgronje berada di Makkah, usia Syekh Junaid mendekati 90 tahun. Namun demikian, di usia yang sudah lanjut tersebut, ulama Makkah masih meminta beliau memimpin zikir dan membaca doa penutup dalam setiap pertemuan ulama. Syekh Junaid memilki empat Dok RZ JUMAT, 3 MARET 2017 4 JUMADIL AKHIR 1438 H Sernaru, Waemata, BTN, Werang, Golo Bilas, Pulau Messah, Pulau Missih, serta dari Labuan Bajo. Para peserta FHQ inil berkumpul di Mushalla Darussalam BTN Flores. "Kami berharap Dauroh Muwajih kali ini dapat memberi manfaat, energi, semangat kepada para muwajjih untuk membumikan Alquran dan melangitkan manusia. Tentunya untuk mengajar Alquran perlu adanya SDM guru atau muwajjih yang paham betul ilmu-ilmu Alquran," kata Koordinator Dakwah Nasional Cordofa Lukman Nul Hakim, semalam. Menurut Alwi Shahab, salah seorang murid Syekh Junaid yang menjadi ulama terkemuka, yaitu Syekh Nawawi Al-Bantani Al-Jawi, sangat dekat dengan gurunya. Karena itu, setiap haul Syekh Nawawi, selalu dibacakan Fatihah untuk arwah Syekh Junaid. Syekh Junaid juga sangat dihormati di Tanah Hijaz. Pada 1925, ketika Syarif Ali (putra Syarif Husin) ditaklukkan oleh Ibnu Saud, kata Buya Hamka, di antara syarat penyerahannya adalah, "Agar keluarga Syekh Junaid tetap dihormati setingkat dengan keluarga Raja Ibnu Saud. Persyaratan yang diajukan Syarif Ali ini diterima oleh Ibnu Saud." (Buya Hamka dalam 'Diskusi Perkembangan Islam di Jakarta, pada 27-30 Mei 1987). Dalam acara Dauroh Muwajjih ini, peserta turut antusias memperhatikan pemaparan materi yang disampaikan oleh Ustaz Imam Alfaruq mengenai makharijul huruf, dengan bersama-sama melafazkan huruf demi huruf hijaiyah dan dikeluarkan berdasarkan haq huruf tersebut. Karena itu, hingga sekarang keturunan Syekh Junaid ada yang menjadi pengusaha hotel dan pedagang. Mereka bukan berdagang di Pasar Seng, Makkah, tapi di toko-toko. Konon, sebutan 'Siti Rohmah.... Siti Rohmah.... yang dilontarkan oleh para pedagang di Makkah dan Madinah untuk para haji perempuan disebabkan istri Syekh Junaid Al-Betawi bernama Siti Rohmah. Hingga kini Amazing Muslimah yang merupakan aktivitas dakwah Cordofa telah terselenggara di sekitar Jabodetabek, Mentawai, Semarang, Ponorogo, Lembata, Kupang, Timor Leste, Sangihe, Manado, Jeneponto, Padang, dan Nusa Tenggara Timur, dengan jumlah pemetik manfaat mencapai 8.000 jiwa.ed: a syalaby ichsan R umah Zakat memanfaatkan dana zakat, infak, sedekah dari para donatur untuk membangun 1.000 desa berdaya yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Sampai akhir 2016, sebanyak 800 desa berdaya telah berdiri di 129 kota dan kabupaten di Indonesia. Tahun 2017 ini tambahan 280 desa berdaya ditargetkan akan terbangun sebagai wilayah implementasi program pemberdayaan. Desa Berdaya adalah program Rumah Zakat berupa intervensi kepada masyarakat di sebuah wilayah melalui program-program pemberdayaan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan sesuai dengan potensinya masing- masing. RZ Tambah 280 Desa Berdaya Dwi Murdaningsih BAZNAS Badan Amil Zakat Nasional Islam Ibu Kota Kisah Ulama Betawi Jebolan Arab Saudi orang anak. Dua laki-laki, yaitu As'ad dan Said; dua perempuan. Seorang putrinya dinikahkan dengan Imam Mujtaba, asal Bukit Duri, Kampung Melayu, Jakarta dan yang seorang lagi dinikahkan dengan Abdurrahman Al-Mishri. Dari perkawinan putrinya dengan Abdurrahman Al-Mishri lahir seorang perempuan, Aminah, yang kemudian dinikahkan dengan Aqil bin Yahya yang melahirkan Usman bin Yahya. Usman bin Yahya kemudian menjadi mitra Snouck Hurgronje. Walau penguasa Negeri Gurun Pasir telah beralih ke Ibnu Saud dan keturunannya sampai saat ini dengan mazhab fikih yang berbeda dengan mazhab fikih yang dianut oleh mayoritas orang Betawi, yaitu Mazhab Syafi'i, bagi sebagian orang Betawi Arab Saudi masih menjadi tujuan favorit untuk menuntut ilmu agama. ZAKAT "Pada tahun 2016, Rumah Zakat mendapat kepercayaan dari para donatur untuk menge- lola ZIS dan dana kemanusiaan sebesar Rp 225 miliar dengan jumlah penerima manfaat program mencapai lebih dari 1,4 juta orang," ujar CEO Rumah Zakat Nur Efendi. Oleh Rakhmad Zailani Kiki Kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan Jakarta Islamic Centre Tujuan dari dibetuknya Desa Berdaya adalah untuk menciptakan perbaikan secara terukur ber- dasarkan permasalahan masyarakat yang terjadi di suatu wilayah. Dibutuhkan sinergi dari berbagai elemen masyarakat agar program Desa Berdaya bisa memberikan manfaat berkelanjutan. Sujud Tilawah "Rumah Zakat bekerja sama dengan komu- nitas dan aparat pemerintahan di setiap wilayah Desa Berdaya. Tujuannya agar pemberdayaan masyarakat dengan partisipasi aktif warga bisa terwujud lebih cepat dan berkesinambungan," kata Efendi.ed: a syalaby ichsan Tidak sedikit putra Betawi yang menjadi ulama terkemuka saat ini yang merupakan lulusan dari Negeri Arab Saudi. Seperti Syekh KH Mohammad Muhadjirin Amsar Ad-Dary, ulama kelahiran Kampung Baru, sebuah daerah di pinggir kota Jakarta, pada tanggal 10 November 1924. Menurut penuturan putranya, Ustaz Muhammad A'iz, Nama Ad-Dary diambil dari nama tempat mukimnya di Makkah. Syekh KH Mohammad Muhadjirin Amsar Ad Dary adalah pendiri Pondok Pesantren Annida Al Islamy, Bekasi dan ulama yang produktif menulis. Karya tulisnya banyak, mencakup berbagai bidang disiplin ilmu ke- Islaman dengan bahasa Arab dengan jumlah keseluruhan lebih dari 38 karya tulis. Dok BAZNAS Karya tulisnya yang menjadi masterpiece adalah Mishbaah Adz-Dzulaamsyarah Buluugh al-Maraam sebanyak 8 Juz (kitab fiqih). Dalam menuntut ilmu, Syekh KH Mohammad Muhadjirin Amsar Ad-Dary belajar kepada banyak, guru. Di antaranya: Guru Asmat (Kampung Baru, Cakung), H Mukhoyyar, Mu'allim, H Ahmad, Muallim KH Hasbialloh (pendiri Yayasan Al- Wathoniyah), mualim H Anwar, H Hasan Murtaha, Syekh Muhammad Tohir, Ahmad bin Muhammad muriddari Syekh Mansyur Al-Falaky, KH Sholeh 9 JAKARTA ISLAMIC CENTRE Ma'mun (Banten), Syeikh Abdul Majid, dan Assayyid Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan formalnya di Daarul Ulum Ad-Diniyah, Makkah Al- Mukaromah, Arab Saudi dari tahun 1949 sampa dengan tahun 1955. Selama di Makkah, ia juga mengikuti pendidikan di Masjidil Haram dan setiap musim panas di Masjid Nabawi. Ulama Betawi lainnya yang merupakan lulusan dari Negeri Arab Saudi dan masih terus berkiprah sampai saat ini adalah Ketua Umum MUI Provinsi DKI Jakarta, KH A. Syarifuddin Abdul Ghani, MA. Dia adalah murid dari Syekh KH Mohammad Muhadjirin Amsar Ad- Dary. Setelah lulus dari Madrasah Aliyah An-Nida Al- Islamy, Bekasi, 1975-1978, KH A. Syarifuddin Abdul Ghani, MA kemudian melanjutkan pendidkan S1 di Islamic University Madinah jurusan Hadis tahun 1978-1982. Setelah lulus S1, dia melanjutkan S2 di universitas yang sama dari tahun 1982 sampai tahun 1985. KH Ahmad Syarifudin Abdul Ghani mempunyai karya tulis yang berjudul "Al Badru Munir Fi Takhriji Ahadist Syarhil Kabir". Kitab ini terdiri atas 28 juz yang setiap juznya dikarang oleh satu orang. KH Ahmad Syarifudin Abdul Ghani mengarang di juz 4 yang terdiri atas 458 halaman. Kitab ini dijadikan kenangan- kenangan oleh mahasiswa S2 Universitas Madinah Jurusan Hadis angkatan 1982. Dalam kitab ini menjelaskan, hadis sahih yang berkaitan dengan taharah (bersucil mazhab Imam Syafi'i. Kitab tersebut diterbitkan oleh percetakan Daarul Ashima Riyadh Saudi Arabia tahun 2009, Color Rendition Chart 4cm