Tipe: Koran
Tanggal: 2006-01-30
Halaman: 16
Konten
4cm INFO TEMPO DIPRODUKSI OLEH TIM INFO TEMPO Jangan Lagi Tumpang-Tindih Program pemberdayaan dan pengentasan masyarakat miskin depar- temen teknis sudah bagus. Masalah koordinasi masih menghadang. ajah perekonomian kita sa- at ini masih muram. Lihat saja. Laju pertumbuhan ekonomi cenderung stag- nan di posisi 5,5-6 persen. Suku bunga Sertifikat Bank Indone- sia meroket dari 7 persen menjadi 12,75 persen. Kondisi tersebut ma- sih ditambah dengan kenaikan harga bahan bakar minyak yang memicu lon- jakan harga hingga 100 persen. Selain itu, jumlah penganggur ter- buka yang sekitar 1,3 juta orang le- bih dalam setahun terakhir, pada ta- hun ini diperkirakan bakal meningkat akibat gelombang pemutusan hubung- an kerja. Ini masih ditambah lagi de- ngan dampak bencana alam yang da- tang susul-menyusul. Untuk menjawab tantangan yang muncul akibat memburuknya wajah perekonomian, lembaga-lembaga pe- merintah menggelontor berbagai prog- ram. Salah satu masalah krusial yang harus ditangani segera adalah kemis- kinan dan pengangguran. Upaya pengentasan masyarakat miskin dan pemberdayaan ekonomi masyarakat menengah-bawah serta Bachtiar Chamsyah Menteri Sosial pengadaan lapangan kerja baru, men- jadi program primadona berbagai lem- baga pemerintah, terutama departe- men teknis yang berada di bawah pa- yung Kementerian Koordinator Kese- jahteraan Rakyat. Bachtiar Chamsyah ketika dipercaya menjadi Menteri Sosial terjun langsung ke la- pangan. Pelan-pelan masa- Departemen Pekerjaan Umum, mi- salnya, akan mempercepat pengen- tasan masyarakat miskin lewat perba- ikan permukiman kumuh dan nela- yan serta infrastruktur pedesaan. De- partemen Kelautan dan Perikanan akan mengoptimalisasi ekonomi ma- syarakat pesisir, usaha kecil mene ngah (UKM), dan stasiun pengisian bahan bakar bagi nelayan. Tak keting- galan Departemen Sosial yang meng- gelar pemberdayaan ekonomi bagi fa- kir miskin, komunitas terpencil, dan korban bencana alam. Namun, banyak pengamat meng- khawatirkan masih sering terjadinya tumpang-tindih program dalam pe- laksanaan kebijakan pemerintah. Tum- pang-tindih tak hanya terjadi antarde- partemen, tapi juga antara pemerin- tah pusat dan pemerintah daerah. Yang jelas kentara, hampir semua lembaga pemerintah, departemen, dan dinas memiliki program pengem- bangan UKM. "Ini tidak perlu terjadi karena bisa menimbulkan inefisiensi anggaran," kata pengamat ekonomi Sri Adininingsih. Presiden Susilo Bambang Yudho- yono dalam pidatonya di Sidang Pa- ripurna DPR-RI Agustus lalu meng- akui masih adanya kelemahan koor- dinasi di antara para pelaku pemba- ngunan dan pengembangan wilayah dalam rangka meningkatkan daya sa- ing dan produk unggulan. Begitu pun Kementerian Koordina- si Kesejahteraan Rakyat dalam situs resminya juga mempermasalahkan ja- ringan kelembagaan antarinstansi pe- merintah yang masih belum kondusif melaksanakan agenda prioritas pem- bangunan, baik koordinasi vertikal maupun horizontal. Itu akibat dari ber- bagai kebijakan yang belum selaras, yang menyebabkan sikap aparat ma- sih saling tarik ulur, tumpang-tindih, simpang siur, bahkan bertentangan. Apalagi jika ini berkaitan dengan tugas, fungsi, dan kewenangan an- tarkelembagaan di pusat dan daerah, seperti antara Kementerian Koordina- T anak telantar, penyandang cacat, lanjut usia, dan seba- gainya. Kedua, kelompok ma- syarakat yang diharapkan menjadi potensi dan sumber kesejahteraan sosial, seper- ti karang taruna, organisasi sosial, dan sebagainya. elantarnya pengungsi lah pengungsi dan dampak korban konflik etnis di krisis mulai dapat diatasi. "Al- Kalimantan beberapa hamdulillah, sejak itu citra tahun lalu menjadi pe-. Departemen Sosial kembali lajaran berharga bagi ki- terangkat dan diakui peran- ta. Pemerintah kala itu "meli- nya," ungkap Bachtiar. De- kuidasi" Departemen Sosial. ngan visi "Kesejahteraan So- Lembaga yang bertanggung ja- sial dari dan untuk Semua", wab atas nasib para pengung- Departemen Sosial terus me- si menjadi tidak jelas, Peng-ngembangkan terobosan dan ungsi pun telantar. Persoalan partisipasi aktif masyarakat. lain yang tak kalah seriusnya Persoalan sosial kini sema- terus menumpuk. Kemiskin- kin rumit. Departemen Sosi- an akibat krisis ekonomi sejak al telah mengarahkan prog- 1997 belum optimal teratasi. ram dan kegiatan yang ter- padu dan terarah dalam dua kelompok. Pertama, penyan- dang masalah kesejahteraan Tak lupa penguatan fungsi so- sosial, seperti fakir miskin, sial masyarakat rentan, se- Tahun ini Departemen So- sial memprioritaskan penang- gulangan kemiskinan dan ke- senjangan, penangulangan bencana alam dan sosial, pemberdayaan masyarakat di perbatasan, kesejahteraan so- sial berwawasan gender, dan penguatan organisasi sosial. tor Bidang Kesejahteraan Rakyat de- ngan berbagai instasi teknis dan pe- merintah daerah. KORAN TEMPO SENIN, 30 JANUARI 2006 Penyebab masalah ini antara lain, belum adanya kesadaran aparat bah- wa kerja dan hasil keseluruhan prog- ram pemberdayaan rakyat mempunyai ketergantungan dan saling terkait de- ngan hasil-hasil pembangunan lain- nya. Di samping itu, masih ada sikap pejabat yang ingin menonjol sendiri, instansi yang ingin menunjukkan ke- akuan, atau menampilkan sektornya. Akibatnya, dewasa ini banyak wila- yah strategis yang belum dapat me- ngembangkan dirinya secara optimal. Lemahnya koordinasi mengakibatkan keterbatasan sarana dan prasarana serta informasi pasar dan teknologi perti penyandang cacat, lan- jut usia, dan anak telantar. Teguh pada Visi dan Dedikasi Seiring dengan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Bantuan Langsung Tunai ke- pada rumah tangga miskin se- untuk mengembangkan produk-pro- duk unggulannya. A16 Berkenaan dengan hal ini, Menteri Dalam Negeri Muhammad Ma'ruf da- lam suatu keser tan menyatakan, pengawasan terhadap aparat yang di- laksanakan aparat pengawas intern pe merintahan belum dapat mengawasi se- luruh program pemerintah, pemerintah daerah, dan urusan pemerintahan lain- nya. HENDRA SUHARA (TEMPO) "Berdasarkan data dan fakta yang ada, ternyata inspektorat jenderal de- partemen hanya mampu mengawasi dana dekonsentrasi dan dana tugas perbantuan yang tersebar di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota tidak le- bih 75 persen dari total anggaran," kata Ma'ruf. Danis Purwono Serangkaian langkah terobosan telah dilakukan Departemen Sosial. Minimnya anggaran tidak menyurutkan dedikasi jajarannya. bagai kompensasi atas pengu- rangan subsidi bahan bakar minyak, Menteri Sosial seba- gai Kuasa Pengguna Anggar- an bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. dan PT Pos Indonesia melak- sanakan penyaluran dana sub- sidi tersebut, dengan sumber data dari Badan Pusat Statis- tik. Mekanisme dan pola ban- tuan ini terus dievaluasi agar lebih optimal. Departemen Sosial mela- kukan pemberdayaan reguler bagi fakir miskin, komunitas adat terpencil, keluarga mis- kin, serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial. Ada juga program pelayanan dan reha- bilitasi sosial, yaitu perlindung- an anak telantar, rehabilitasi penyandang cacat dan tuna so- sial, serta pelayanan lansia te- lantar. "Kami memberi bantu- an modal usaha bagi kelom- pok usaha bersama dengan melibatkan masyarakat lang- sung," kata Bachtiar. Program kah dan tindakan cepat terobosan lainnya adalah Adop-mengurus pengungsi dilaku- si Desa Miskin, penggemukan kan, dari koordinasi dengan sapi, serta pemberdayaan fa- negara donatur, lembaga kir miskin di daerah pesisir dan swadaya masyarakat dalam eks kerusuhan. dan luar negeri, evakuasi pengungsi, pengerahan per- sonel penanggulangan ben- cana, hingga membentuk dan mengkoordinasi tim dis- tribusi makanan. Kerja keras Departemen Sosial terlihat saat bencana tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias. Lang- IKLAN Di tengah minimnya ang- garan, dedikasi Departemen Sosial telah teruji. Anggaran tahun 2005 hanya Rp 2,021 triliun dan tahun ini hanya Rp 2,255 triliun, sangat kecil di- banding APBN, sekitar Rp 400 triliun. Departemen So- sial dituntut kreatif mengga- li dana, melalui undian ber- hadiah, misalnya. Namun, ka- ta Bachtiar, pihaknya juga se- lektif. "Jika bermuatan judi, tidak saya loloskan. Bahkan, kalau sudah berjalan, saya minta dihentikan," katanya. Mengenai transparansi, Bachtiar siap diaudit. "Su- dah ada beberapa lapis au- dit, dari inspektur jenderal, BPKP, dan BPK. Bahkan sa- ya menyewa konsultan inde- penden," ujarnya. Memang berat tugas Departemen So- sial, tapi semua dilakukan dengan berpegang pada visi serta keteguhan dedikasi. INFORIAL METRO Kondisi Jumadi Ma Pemeriksaan Sampurno menunggu kepastian penyebab ledakan. dan CT go kan untu tidak eks yang bera takan Negara, Jakarta. Insiden ini aseton, al juga membuat 26 orang lainnya ter- luka ringan. Polisi menduga ledakan disebab- kan oleh bocornya dua saluran pipa gas. Penyelidikan masih berlang- sung untuk mendapatkan penyebab yang pasti. Sudah 12 orang diperik- sa, termasuk kepala laboratorium, pemimpin di ruangan yang menjadi sumber ledakan. ta dia, da Ledaka JAKARTA Korban akibat ledakan di ruang laboratorium Badan Peng- awas Obat dan Makanan yang terja- di pada Kamis lalu sudah diperbo- lehkan pulang. Tinggal Jumadi, 37 tahun, yang masih terbaring kritis di ruang perawatan intensif Rumah Sakit Husni Thamrin. Jalan menuju ruang perawatan petugas kebersihan Badan POM itu mulai dijaga. "Kondisinya kritis, ti- dak boleh dilihat dulu," ujar seo- rang petugas pengamanan kemarin. Jumadi merupakan satu dari enan orang yang harus dirawat aki- bat ledakan di laboratorium Badan POM yang berada di Jalan Perce- ngar sam Jumad menderit tar 60 pe luka bak ri dan ka nannya Warga Kepada wartawan, Sampurno pat ope mengungkapkan, di dalam ruang la- ngangka boratorium yang meledak itu terda- kanya n pat bahan kimia berupa alkohol, tapi tida Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya juga berencana me- minta keterangan Kepala Badan POM Sampurno. "Setelah bahan- bahan peledakan diketahui," kata Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Firman Gani. Penggemar Judi Pindah Lokasi JAKARTA Penggemar judi di Jakarta diduga melampiaskan hobinya ke luar negeri, seperti Genting Island dan Makau, setelah polisi menu- tup sejumlah lokasi perjudian atas perintah Ke- pala Kepolisian RI. Hal ini terungkap dari evaluasi Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya yang disam- paikan Kepala Unit II Kejahatan dan Tindak Kekerasan Komisaris Andry Wibowo akhir minggu kemarin. Menurut dia, para pekerja yang terlibat da- lam kegiatan perjudian juga sudah beralih ke sektor lain. Terutama pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian. "Rata-rata memang low education." Andry, yang sejak tiga hari lalu menjabat Ke- pala Satuan Reserse Kepolisian Resor Jakarta Utara, yakin semua lokasi perjudian untuk bis- nis masih tutup. Ada satu atau dua pengusaha judi yang mencoba buka setelah tutup, lalu di- gerebek polisi lagi. "Kalau salah satunya buka, yang lain mem- protes dan melapor kepada kami," ujarnya. Perjudian yang dikategorikan bisnis adalah yang menggunakan mesin, ada pegawainya, serta dikunjungi banyak penjudi. Menurut ca- tatan kepolisian, di wilayah Jakarta, ada dela- pan yang besar, misalnya Lokasari di Jakarta Pusat, Kelapa Gading di Jakarta Utara, dan Cengkareng di Jakarta Barat. Andry mengungkapkan, sejak pemberantas- an judi digelar tahun lalu, pihaknya telah me- ngirimkan sekitar 100 berkas kasusnya ke ke- jaksaan. Dari kasus itu telah disita 2.000-3.000 mesin jenis mickey mouse dan sebagian kecil mesin kasino. Walau begitu, dia menyadari bahwa perjudi- an belum berhenti sama sekali. Masih ada yang skalanya kecil di kampung-kampung. Namun, kata dia, sejak keluar instruksi Ke- pala Kepolisian RI yang dikirim ke kepolisian daerah, telah tercipta efek jera pada pelaku per- judian. Karena itulah para pelakunya bermain judi di luar negeri dan karyawannya pindah kerja. Color Rendition Chart Khusus untuk preman yang sebelumnya men- jadi beking perjudian, polisi merasa risau juga dengan keberadaan mereka. Bisa jadi mereka lari ke kegiatan kriminal. Hasil pemantauannya, itu sudah terbukti. "Namun, jumlahnya tidak terlalu signifikan," ujarnya. ●RAMIDI bagian k POM (ge ra saksi BARONGSAI. Beberap kungfu air layaknya cerita Taman Impian Jaya Ancol, baru Imlek ini dimasukkan Berdagang ambali, lelaki berkulit cok sesekali menyiramkan air H dapannya. Sejak 1985, Hambali koni hal itu: berjualan ikan bar lang Imlek. "Dari 1985 saya jua ujar Hambali, Sabtu lalu. Belasan pedagang bandeng se kan lalu memang meramaikan. Belong, Jakarta Barat. Puncak dagang terjadi pada Sabtu lalu, lang Imlek yang jatuh kemarin. dagang menggelar meja dagang Raya Rawa Belong ataupun Jala (jalan menuju Pasar Bunga Raw 2cm Sasman, pedagang lain, menga yang dijualnya dibeli dari Pasar L dengan harga Rp 25 ribu per kilog menjualnya Rp 30 ribu per kilogr lau satuan, ya dijual Rp 50 ribuar man, yang sehari-hari bekerja seb Mereka memang pedagang ba an di sana, yang khusus berjuala Imlek. Bagi sebagian masyaraka bandeng sesuatu yang mesti ada
