Tipe: Koran
Tanggal: 2006-01-30
Halaman: 19
Konten
mara Bersama i Kela- Jeruk, nenara mimpin pelaksana dan penasi- hat kontraktor PT Sinar En- terprise, Kusprianto. roboh. as dan Meski masa depan menara dalam urusan kedua, bagi pengamat kebijakan publik dan perkotaan dari Fakultas Il- mu Sosial Ilmu Politik Univer- sitas Indonesia Andrinof A. Chaniago, tetap harus dikede- pankan. "Ini menunjukkan ti- dak adanya standardisasi pem- bangunan menara," kata An- drinof kepada Tempo. confir- Dia melihat berbagai mena- pem- ra ataupun papan reklame enara, berdiri semrawut di tiap pen- meng- juru kota. Robohnya menata yang TV7 menunjukkan tidak terla- emba- lu diperhatikannya dampak asiun buruk pembangunan menara m di- dan papan reklame. TV7 salah Seharusnya, Andrinof me- nambahkan, faktor keaman- an menjadi pertimbangan umah utama. Setiap pembangunan varga harus melihat kemungkinan pera- terburuk pada masyarakat se- "ka- kitar. o Pa- timpa. an itu an res- en TV7 menara ri 315 an itu batal- "Standardisasi itu harus melihat tinggi menara dan ja- rak keramaian dengan pendu- duk," ujar Andrinof. Jadi, "Faktor keamanan lingkung- an harus jelas standardisasi- nya," kata Andrinof. Ke depan, dia berharap pe- Kalau merintah daerah jangan terla- baru lu mementingkan faktor eko- salah nomi dari pembangunan me- nara atau reklame. "Jangan berburu pajak saja yang dipi- kirkan." nurut enye- cara- -Me- i un- daru- KORAN TEMPO A18 SENIN, 30 JANUARI 2006 Mo- mem- n, ki- Sebenarnya, sebelum badai a dan menghantam dan merobohkan sang- menara TV7, pemerintah DKI ahli Jakarta telah melihat kon- Hen- struksi bangunan menara TV7 an pe- belum memenuhi metodologi perhitungan bangunan dan je- nis penggunaan bahan ba- ngunan. 55 (TEMPO) Buktinya, pada 22 Novem- ber 2005 Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan DKI Jakarta telah mengeluarkan surat perintah penghentian pembangunan. Lantas dike- luarkan surat segel pada 26 November 2005 dan surat pe- rintah bongkar pada 6 Desem- ber 2005. Namun, belum sempat di- bongkar, menara roboh lebih dulu. Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengakui keco- longan dengan berdirinya me- nara TV7. Pasalnya, sebelum keluar izin membangun, mena- ra tersebut dengan gagahnya berdiri di wilayah penduduk. "Ini bagian dari kelemahan pe- merintah daerah. Izin belum keluar, tapi bangunan sudah berdiri," kata Fauzi. Memang, Fauzi menambah- kan, izin dari gubernur telah dikantongi TV7 atas rekomen- dasi Departemen Perhubung- an Udara dan Dinas Perhu- bungan. Selain itu, ada kabar 4cm warga sekitar menerima pem- bangunan menara. Namun, kata dia, tidak serta-merta pembangunan bisa dikerja- kan, lantaran harus ada reko- mendasi dari tim penasihat ar- sitektur kota dan tim penasi- hat konstruksi bangunan. Nah, dari dua tim ini TV7 belum memilikinya. Berda- sarkan penjelasan tim, Fauzi mengatakan, tidak keluarnya persetujuan karena luas pe- rencanaan daerah sangat ke- cil dan langsung berbatasan dengan permukiman pendu- duk. Untuk itu, Fauzi berjanji seluruh bangunan megas uk- tur, seperti menara yang 1. en- julang tinggi, akan dikaji ulang. "Belajar dari peng- alaman, kami tidak akan memberikan izin prinsip jika tidak ada persetujuan warga," kata Fauzi. Bahkan, sebelum menara TV7 roboh, pemerintah DKI Jakarta telah mulai mewujud- kan mimpinya pada 16 Janua- ri 2006 dengan mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 1 Tahun 2006 tentang Pemba- ngunan dan Penataan Menara Telekomunikasi. Peraturan gubernur untuk menertibkan pelaksanaan pembangunan menara telekomunikasi. Pertimbangannya, menara telekomunikasi sebagai bagian dari kelengkapan jaringan te- lekomunikasi sangat diperlu- kan dalam penyelenggaraan telekomunikasi guna mening- katkan keandalan cakupan (coverage) frekuensi telekomu- nikasi. Untuk menyinergikan anta- ra ketersediaan ruang kota dan kebutuhan menara teleko- munikasi perlu menyeimbang- kan jumlah menara telekomu- nikasi yang ada dengan mem- beri prioritas dan mengarah- kan pada penggunaan/penge- lolaan menara bersama, "Se- hingga dapat dicapai efektivi- tas dan efisiensi dalam peng- gunaan dan pemanfaatan ru- ang." Persoalannya, pembangun- an berbagai menara masih semrawut. Itu sebabnya dalam Bab III Pasal 7 menegaskan, dalam upaya meminimalkan jumlah menara telekomunika- si, para operator yang hendak membangun diharuskan me- nyiapkan konstruksi menara telekomunikasi yang meme- nuhi syarat untuk dijadikan menara telekomunikasi bersa- ma. Tampaknya, robohnya me- nara TV7 menjadi tonggak dan pelajaran amat berharga bagi semua pihak, betapa memba- ngun menara tidak main-ma- in. Sekaligus menggerakkan nurani untuk mempercepat pembangunan menara bersa- ma. MUCHAMAD NAFI | BADRIAH KORAN BISNIS MET TEMPO SENIN, 30 JANUARI 2006 ARSA DAKARTA W in 55 19 RAMAYANA TETAP DILIRIK Saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. dan PT Barito Paci- fic Timber Tbk. diperkirakan ma- sih akan dibeli investor kendati telah dikeluarkan dari LQ-45. -A21 Mandiri: Tawaran Sampoerna Merugikan Masalah mundurnya Putera Sampoerna sudah sampai ke istana presiden. JAKARTA PT Bank Mandiri Tbk. menyatakan tawaran yang diaju- kan Sampoerna untuk mengambil alih PT Kiani Kertas tidak melin- dungi Bank Mandiri sebagai pef- usahaan dan kreditor. Dalam kesepakatan pembelian dan penjualan utang (conditional debt sale and purchase agreement disebutkan, Bank Mandiri hanya bertindak sebagai agen dan setiap pengambilan sikap serta tindakan harus dengan pertimbangan Sam- poerna. Menurut Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Ekoputro Adijayan- to, kewajiban Sampoerna memba- yar utang baru terjadi jika akuisisi sudah dilakukan. "Padahal sampai sekarang tidak diketahui kapan (akuisisi) dilakukan," ujar Eko- putro dalam siaran pers yang dite- rima Tempo akhir pekan lalu. Kesepakatan tersebut akan mengakibatkan Bank Mandiri ke- hilangan hak-hak sebagai kreditor tanpa dapat kontraprestasi. "Rasio kredit seret (non performing loan) Bank Mandi- ri ju- LUSTRASE GAUS SURAHMAN (TEMPO) ga tidak turun," katanya. Sampoerna juga menginginkan semua bunga dan penerimaan, pa- da saat tanda tangan, diperuntuk kan Sampoerna. Bila Bank Mandiri menerima dana, dianggap sebagai agen Sampoerna. "Padahal Bank Mandiri belum menerima sepeser pun dana yang dijanjikan Sam- poerna," ujarnya. Pernyataan keseriusan Sampoer- na mengambil alih Kiani senilai US$ 300 juta pada 6 Desember 2005, kata Ekoputro, dana itu bu- kan merupakan tanda keseriusan. "Sampoerna mengatakan, penem- patan dana itu bukan merupakan komitmen akuisisi dan pembelian utang yang akan dilakukan," kata- nya. "Saat ini, dana US$ 300 juta itu telah dikembalikan kepada pi- hak Sampoerna." Dalam surat tersebut juga tertulis tidak mewajibkan Sampoerna me- nandatangani perjanjian seandai- nya tidak ada kesepakatan atau alasan lain. Bank Mandiri, kata Ekoputro, meminta revisi kesepakatan pem- belian dan penjualan utang ini ka- rena berbagai klausul dianggap ti- dak melindungi kepentingan Bank Mandiri sebagai perusahaan atau- pun kreditor. Namun, pada 16 Ja- nuari, Danareksa da- tang-tanpa Sam poerna-dan me- nyatakan bahwa su- rat revisi Bank Man- diri merupakan counter offer yang ti- dak dapat diterima secara komersial. Ka- rena itu, Sampoerna memutuskan untuk menghentikan diskusi lebih lanjut dengan Bank Mandiri terkait dengan Kiani. Saat itu, Bank Mandi- AJUKAN PINJAMAN Pemerintah mengajukan pin- jaman ke Jepang sebesar US$ 1 miliar pada 2006 un- tuk mendanai proyek jangka panjang. - A22 SALF ri berusaha meminta kepastian apa- kah kesepakatan tidak dapat dite- ruskan. Sampoerna pada 17 Januari menjawab, Please be informed that PT Sampoerna Strategic considers this matter closed. Surat tersebut juga menyatakan, "Selamat untuk Bank Mandiri, semoga menemukan investor yang cocok untuk transaksi Kiani," kata Ekoputro. Berdasarkan surat tersebut, me- nurut dia, Bank Mandiri melihat Sampoerna telah membatalkan transaksi Kiani. Bank Mandiri ke- mudian memberitahukan kepada Badan Pengawas Pasar Modal bah- wa Sampoerna telah mengundur- kan diri. Putera Sampoerna sebelumnya mengungkapkan, proses negosiasi antara dia, Bank Mandiri, dan Pra- bowo selaku pemilik Kiani tidak berjalan mulus. Namun, mantan ra- ja rokok ini masih mau membuka kemungkinan untuk melanjutkan proses negosiasi pembelian saham dan utang Kiani Kertas dengan Bank Mandiri dan Prabowo Subi- anto. "Saya belum menarik diri da- ri transaksi ini. Yang saya lakukan adalah menghentikan negosiasi," kata dia pekan lalu. Peluang Putera membeli Kiani sebenarnya terbuka lebar. Pasal- nya, investor yang lain, seperti Deutsche Bank, sudah mengundur- kan diri dan Bank Mandiri telah menolak United Fiber karena pro- posal yang disampaikan tidak me- narik. Karena itu, mundurnya Pu- tera cukup mengejutkan. Kabarnya, masalah ini sudah sampai ke istana presiden dan wa- kil presiden. Namun, Tempo belum berhasil mendapat konfirmasi dari istana presiden dan wakil presiden soal ini. Ketika dihubungi, telepon seluler Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi diterima oleh ajudannya. ASTRI WAHYUNI INFLASI KURANG 1 PERSEN Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kenaikan tarif dasar listrik hanya akan menaikkan inflasi bulanan tidak lebih dari 1 persen. - A22 Kwik Kian Gie Giliran Diramal BURSA Dow Jones Nasdaq S&P 500 THSG LQ-45 JII KURS RUPIAH US$ JPY EURO Sin$ EMAS (per gram) 9.325 9.365 9.405 9.445 9.485 9.525 S sebagai ekonom dan mantan pengusa ha, Kwik Kian Gie fasih memprediksi perkembangan ekonomi Indonesia. Pendapatnya sering dikutip berbagai media massa. Tapi bagaimana jadinya kalau giliran Menteri Perencanaan Pembangunan Nasio- nal/Kepala Bappenas Kabinet Gotong-Ro- yong periode 2001-2004 ini yang diramal? Dalam sebuah diskusi tentang Pelu- ang Bisnis Indonesia 2006 di Jakarta pekan lalu, pakar feng shui, Kang Hong Kian, meramalkan keberuntungan Kwik tahun ini bakal jelek. Nilai keberun- tungan pria bershio Anjing itu berada pada posisi rendah, hanya bertengger di angka dua. Kang Hong juga berpesan agar Kwik berhati-hati menjaga kesehatan di tahun anjing ini, terutama kese- hatan di daerah lambung dan tulang. Mendengar ramalan itu, pria kelahir- an Juwana, Jawa Tengah, 11 Janua ri 1935, itu hanya bisa mesem-me- sem saja. Giliran diramal, Kwik tak setangkas seperti ketika berde- bat dalam berbagai diskusi. parameter KURS RUPIAH SEPEKAN 9.425 9.375 201 231 24/1 25/1 26/1 27/1 Posisi 10.907,21 2.304,23 1.283,72 1.229,709 271,046 214,746 Jual 9.450 82,00 11.550 5.825 169.500 1.235 1.227 1219 1211 1203 1.195 A A 1.222,888 A19 jeda IHSG SEPEKAN Perubahan 97,74 21,23 9,89 3,056 1,043 0,715 SUTARTO Beli 9.350 79,50 11.325 5.725 166.000 1.229,709 201 23/1 24/1 25/1 26/1 27/1 2cm Color Rendition Chart
