Tipe: Koran
Tanggal: 2006-01-30
Halaman: 24
Konten
4cm INDUSTRI Tarif Abonemen Telepon Diusulkan Naik 10,8 Persen Rata-rata tarif abonemen akan naik dari Rp 34.750 menjadi Rp 38.500 Sedangkan untuk pelanggan bis- nis akan dinaikkan sebesar 3,3-17,2 persen dan pelanggan jenis sosial naik 4-9,7 persen. ikan tarif lokal sebesar 28,21 persen, kenaikan tarif bulanan sebesar 24,9 persen, dan penurunan tarif SLJJ sebesar 10,6 persen. per bulan. Anggota Komisi Telekomunikasi Dewan Perwakilan Rakyat, Effendy Choirie, menyatakan akan menolak rebalancing tarif telepon jika ter- nyata memberatkan masyarakat. "Telekomunikasi itu merupakan ra- nah publik dan harus bisa dinikmati seluruh masyarakat," ujar Effendy kepada Tempo kemarin. JAKARTA PT Telekomunikasi Indo- nesia (Telkom) Tbk. mengusulkan kenaikan tarif langganan bulanan atau abonemen sebesar 10,8 persen. Dengan usul tersebut, rata-rata tarif abonemen akan naik dari Rp 34.750 menjadi Rp 38.500 per bulan. "Usulnya naik rata-rata sebe 10,8 persen atau Rp 3.750," kata ju- ru bicara Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Departemen Komunikasi dan Informatika, Gatot S. Dewa Broto, kepada Tempo akhir pekan lalu. Gatot menjelaskan, besaran usul kenaikan tarif bulanan bervariasi. Untuk rumah tangga, misalnya, akan dinaikkan sebesar 6,8-13,5 persen. "Misalnya ada yang naik dari Rp 32.600 menjadi Rp 37 ribu per bulan," paparnya. IKLAN Usul tersebut merupakan satu pa- ket usul rebalancing atau penye- suaian tarif pada 2006 dengan pola rebalancing sebesar 4,7 persen yang diajukan Telkom pada 27 Oktober 2005. Rebalancing tarif itu juga me- liputi usulan kenaikan tarif telepon lokal sebesar 30 persen dan penu- runan tarif sambungan langsung ja- rak jauh (SLJJ) sebesar 18,6 persen. Usul rebalancing ini diajukan Tel- kom mengingat masih adanya tarif bersubsidi, yakni pada tarif lokal dan tarif bulanan. Di samping itu, Telkom juga menagih belum terlak- sananya sisa kenaikan tarif sebesar 21,49 persen dari 45,49 persen yang disepakati pada 2002. Rahasia kemakmuran adalah kepuasan hati dan kebahagiaan (J. Donald Walters) 4333 Sebagai catatan, skema re- balancing ini telah dilakukan dua kali, yakni pada 2002 dan 2004. Pa- da 2002, rebalancing tarif sebesar 15 persen, sedangkan pada 2004 sebe- sar 9 persen, yang terdiri atas kena- Selamat Tahun Baru Imlek 2557 新年快乐 Martin TEMPOINTEMPO AWASI Ti KORAN TEMPO tempointeraktd KELOMPOK TEMPO MEDIA Menurut Effendy, dia ingin me- ngetahui sejauh mana orientasi Tel- kom terhadap rakyat melalui re- balancing tarif tersebut. Seharus- nya, kata día, Telkom memprioritas- kan penggunaan telepon agar bisa dinikmati masyarakat secara mera- ta. Karena itu, Komisi Telekomuni- kasi DPR segera menggelar rapat dengar pendapat umum bersama para pakar telekomunikasi untuk membahas masalah ini. "Rapat itu digelar sebelum rapat dengan Menteri Komunikasi dan In- formatika serta Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi," kata Ef- fendy. Dia sepakat bahwa semakin lama seharusnya tarif telepon sema- kin murah. "Jadi kebijakan lama atau baru, kalau memberatkan rak- yat, harus ditolak," paparnya. INDRIANI DYAH | WAHYUDIN FAHMI Usul Kenaikan Tarif Abonemen untuk Rumah Tangga Jenis tarif Gol Tarif 1 Gol Tarif 2 Gol Tarif 3 Gol Tarif 4 Gol Tarif 5 JAKARTA PT Telekomuni- kasi Indonesia Tbk. (Tel- kom) batal mempercepat pembayaran utang Reke- ning Dana Investasi (RDI) sebesar Rp 1 triliun. "Sudah ada keputusan dari Departemen Keuang- an, ternyata pembayaran utang tak perlu diperce- pat," kata Direktur Utama Telkom Arwin Rasyid di Ja- karta akhir pekan lalu. Ka- rena itu, pihaknya batal membayar Rp 1 triliun dari total pinjaman RDI sebesar US$ 400 juta (Rp 4 triliun). Namun, Arwin mengaku tidak tahu alasan pemerin- tah membatalkannya. "Ta- nya saja ke Departemen Keuangan, mungkin kebi- jakan itu bagian dari renca- na mereka," kata mantan Wakil Direktur Utama BNI itu. KORAN TEMPO A24 SENIN, 30 JANUARI 2006 Kapan utang akan diba- yar, Arwin menyerahkan sepenuhnya kepada peme- rintah. "Terserah Menteri Keuangan. Kalau diminta, kami siap," ujar dia. Sebelumnya, seusai Ra- pat Umum Pemegang Sa- ham Luar Biasa Telkom 22 Desember 2005, Arwin me- negaskan segera mengem- balikan utang RDI Rp 1 tri- liun. Sebagai langkah awal, Telkom segera mengirim- Naik Lama Baru (Rp) (Rp) (%) 32.600 37.000 13,5 28.700 32.000 11,5 28.700 32.000 11,5 20.600 22.000 6,8 Telkom Batal Bayar Utang Rp 1 Triliun 20.600 22.000 6,8 SUMBER: PT TELKOM kan surat kepada pemerin- tah (Departemen Keuangan dan Kementerian BUMN) untuk meminta persetujuan utang yang akan dibayar- kan, yaitu utang denomina- si yen atau dolar AS. Saat itu, Direktur Ke- uangan Telkom Rinaldy Firmansyah mengatakan, total utang RDI Telkom mencapai sekitar US$ 400 juta, yang terdiri atas deno- minasi yen dan dolar AS. Utang tersebut akan jatuh tempo bervariasi antara 10- 15 tahun. Dengan pelunas- an Rp 1 triliun, masih tersi- sa US$ 300 juta. Sedangkan untuk me- ningkatkan mutu pelayan- an Grup Telkom, pekan lalu Telkom dan Telkomsel membuka layanan bersama di plasa Telkom dan Gra- PARI. Artinya, pelanggan Telkomsel yang sebelumnya hanya dapat beraktivitas di pelayanan di GraPARI se- karang bisa dilayani di pla- sa Telkom. Kondisi yang sama juga didapat pelanggan Telkom. Saat ini, pelanggan Grup Telkom di seluruh Indone- sia mencapai 37 juta pe- langgan, yang terdiri atas 24 juta pelanggan Telkom- sel dan 13 juta pelanggan Telkom.● SAM CAHYADI kilas Kuala Namu Dibangun 2006 JAKARTA - Menteri Perhubung- an Hatta Rajasa menyatakan, peletakan batu pertama (ground breaking) bandar udara interna- sional Kuala Namu, Sumatera Utara, akan dilaksanakan tahun ini. Peletakan batu pertama itu akan dilakukan bertepatan de- ngan satu tahun jatuhnya Pesa wat Mandala dengan nomor pe nerbangan RIM PK-091, yakni 5 September 2006. PT Angkasa Pura Il sebagai pelaksana tender Kuala Namu, menurut Hatta, telah menyata- kan kesanggupannya untuk me- letakkan batu pertama awal September. Saat ini proses ma- sih tahap pengajuan izin kepa- da Menteri Koordinator Pereko- nomian dan Menteri Negara Ba- dan Usaha Milik Negara untuk memulai pelaksanaan tender. Selanjutnya Angkasa Pura akan menyurati perusahaan-perusa- haan yang berminat melakukan penawaran. "Kami optimistis proses ten- der selesai tahun ini. Bahkan, ji- ka peletakan batu pertama pada September, tahun ini juga Kuala Namu akan dibangun dan akan selesai dalam waktu tiga tahun," ujar Hatta akhir pekan lalu. Kuala Namu akan mengganti- kan Bandar Udara Polonia, Me- dan, yang berada di permukim- an padat. KHAIRUNNISA Pemerintah Jadi Mediator Telkom-Mobile-8 JAKARTA - Pemerintah akan menjadi mediator jika tidak ada penyelesaian dalam negosiasi antara PT Telekomunikasi Indo- nesia Tbk. dan PT Mobile-8 Te- lecom. "Kami beri tenggat hingga enam bulan ke depan sejak peraturan menteri tentang pe- nataan pita frekuensi 2,1 GHz untuk layanan 3G ditandata- ngani pada 13 Januari 2006," kata juru bicara Direktorat Jen- deral Pos dan Telekomunikasi Departemen Komunikasi dan Informatika, Gatot S. Dewa Bro- to, akhir pekan lalu. Seperti diketahui, Telkom pa- da 25 Januari menghentikan ne- gosiasi dengan Mobile-8 Tele- com karena tidak tercapai kese- pakatan di antara kedua perusa haan. Telkom bernegosiasi de- ngan Mobile-8 untuk mengguna kan frekuensi milik perusahaan itu karena pemerintah mewajib- kan TelkomFlexi pindah frekuen- si dari 1.900 MHz ke 800 MHz. Gatot menambahkan, sean- dainya setelah dilakukan media- si masih tetap tidak menghasil- kan kesepakatan, Telkom masih akan diberi waktu hingga 31 Desember 2007. WAHYUDIN FAHMI INTERNASIONAL Hamas Tolak Akui Is milu 25 Januari dan, karena itu, dia tidak terkejut. "Saya tidak berambisi menjadi perdana menteri," ujarnya saat ditanyai soal posisi Intelijen Israel dinilai gagal memperkirakan kemenangan Hamas. LONDON - Pemimpin Hamas, Mahmud az-Zahar, menegas- kan bahwa pihaknya tidak akan mengakui Israel, tapi mengisyaratkan kemungkin- mi setelah Presiden Amerika itu," katanya dalam wawan yang dia inginkan dalam pe- merintahan mendatang. Kelihatannya Hamas akan menghadapi kesulitan ekono- cara khusus dengan Th an mencapai gencatan senjata. "Kami tidak akan mengakui Israel," katanya dalam wa- wancara khusus yang dimuat di surat kabar Inggris The Sunday Telegraph.kemarin. Zahar juga menyerukan kepada masyarakat interna- sional agar mengakui Hamas sebagai pemerintah yang sah. Kemenangan Hamas sangat mengejutkan sejumlah pi- hak, terutama Israel, musuh bebuyutannya. Negara Yahu- di itu menganggap kepemim- pinan Hamas akan mening- katkan konflik dan memati- kan proses perdamaian. Zahar mengajak dunia in- ternasional tidak takut kepa- da kelompok perlawanan yang didirikan Syekh Ahmad Yassin pada 1987 itu. "Mata- mata dan pencurilah yang ha- rus takut kepada kami," kata Zahar merujuk kepada Israel. Zahar menambahkan, dia sudah memperkirakan Ha- mas akan menang dalam pe- Serikat George Walker Bush menyatakan akan menghen- tikan bantuan ekonomi bagi Palestina sebesar US$ 400 ju- ta (Rp 3,8 triliun) per tahun. "Jika mereka tidak (mau mengakui Israel), kami tidak mau berurusan dengan me- reka. Paket bantuan tidak akan mengalir," ujar Bush dalam wawancara khusus dengan televisi CBS News. Dia juga meminta Presiden Mahmud Abbas tetap pada posisinya untuk melanjut- kan proses perundingan. Di Damaskus, Suriah, pe- mimpin tertinggi Hamas, Khalid Mishaal, menegaskan bahwa pihaknya menolak seruan Barat untuk melucuti senjata. "Selama kami masih dijajah, perlawanan adalah hak kami," katanya kepada para wartawan, Sabtu lalu. Dia menambahkan, Hamas siap membentuk angkatan bersenjata dengan mema- sukkan kelompok Hamas. Wemenangan Hamas sangat me- ngejutkan, terutama bagi Isra- Color Rendition Chart musuh bebuyutannya. "Kami tidak bisa berunding dengan organisasi teroris yang tidak mengakui Israel," kata Ketua Komite Hubungan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset (parlemen Israel) Yuval Steinitz saat dihubungi Tempo melalui telepon selulernya Jumat pekan lalu. Peranan komite yang diketuai Steinitz ini sangat vital karena me- reka membahas masalah hubungan luar negeri, angkatan bersenjata, dan keamanan Israel. Politikus dari Partai Likud ini lahir di Israel pada 10 April 1958. Pria yang telah me- nikah dan punya tiga anak ini juga berprofesi sebagai pengajar filsafat. Berikut ini penuturannya kepada Faisal Assegaf dari Tempo. Meski begitu, kandidat nomor satu Hamas, Ismail Haniya, mengatakan bahwa partainya tak akan memba- talkan sejumlah kesepakat- an yang sudah dicapai Oto- ritas Palestina selama kepe- mimpinan Fatah. "Kita ha- rus menyadari kenyataa Yuval Steinitz, KETUA KOMITE LUAR NEGERI KNESSET: Kami Tidak Harus Membun ATAP GEDUNG nyinari tempat runt tan, yang menewask Menurut Anda, kenapa Hamas bisa menang? Saya tidak mau menganalisisnya. Tapi saya pikir mereka (Palestina) telah melanggar perjanjian Oslo 1993 dan komitmen Otoritas Pales- tina dengan mengizinkan organisasi teroris mengikuti pemilu. Mereka tidak peduli terhadap nilai-nilai de- mokrasi. Tidak hanya di Israel, di Amerika Serikat, Indonesia, dan Je- pang, organisasi teror atau milisi bersenjata tidak bisa ikut dalam pemilu. Melihat perkembangan di Pales- tina, apakah pemilu di Israel perlu dipercepat? Tidak. Tidak ada hubungannya. Israel merupakan negara demokrasi yang maju dan stabil. Apa komentar Anda soal keme- nangan Hamas? Dengan kemenangan Hamas, ber- arti perdamaian sudah mati? Sejak bertahun-tahun lalu, kami telah memutuskan untuk berkoek- sistensi. Bangsa Palestina, Arab, dan Yahudi hidup berdampingan secara damai. Ini merupakan kepu- tusan seluruh rakyat Israel. Peme- rintah Palestina yang baru saja ter- masalah besar bagi proses perdamai- pilih adalah sebuah organisasi teror an dan keberadaan Palestina dan Is- yang dapat menghalangi tujuan itu. rael secara damai (koeksistensi). Mereka akan mengambil jalan Saya pikir itu merupakan bencana besar, tidak hanya bagi Israel, tapi juga bagi Palestina dan seluruh du- nia. Suatu masalah besar jika se- buah organisasi teroris bisa memim- pin pemerintah. Ini juga menjadi 2cm membasm hudi. Sav untuk pr Apaka bunuh pa Saya k bunuh pa sudah ter menjaga dari seran Apaka kepada d menerap Saya ti menerapk masyarak memperti an bagi pe Dengan muncul p Saya pi rang, tapi rangan tem ningkat. Sejak e tan Palest untuk me Gaza akar Saya kim melakukan
