Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Republika
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-01-06
Halaman: 04

Konten


2cm 4 JUMAT, 6 JANUARI 2017 7 RABIUL AKHIR 1438 H TUNTUNAN >> Harumnya Amal Saleh Achmad Syalaby Ichsan Amal saleh dianalogikan layaknya bunga yang tidak bisa menahan bau harumnya. M Jurnalis senior Republika yang dipanggil Allah SWT pulang pada Senin (2/1) shu- buh itu dikenang karena ke- mampuannya memberikan siraman rohani. Pernah pada satu sore, selepas Ashar, almar- hum mengajak jamaah belajar menghafal Alquran. "Idza waqaatil waqiah. Laysa liwaqá tiha kadzibah. Khaa fi dhaturrafiáh..." Tiga ayat pertama surah al-Waqiah itu disampaikan Kang Daman agar dihafal. Ja- maah lantas meniru, mengulang, hingga mampu menghafalnya. Semua dilakukan tak lebih dari lima menit. Dia berwasiat kepada jamaah untuk menghafal Alquran satu ayat dalam satu hari. Jika dilakukan istiqamah dan diulang- ulang, Alquran pun bisa dihafal. Tidak ketinggalan, maknanya juga harus direnungkan. Bukan hanya menyampaikan materi kultum, Kang Daman memiliki sederet amal semasa hidupnya. Di bidang kemasya- rakatan, almarhum aktif di Dewan Kemakmuran Masjid Riyadusshalihin, Parung, Bogor. Kang Daman juga terlibat men- dirikan institusi pendidikan Islam, yakni Yayasan Bina Ilmu. Di lingkungannya, Kang Daman dikenal sebagai guru ngaji bagi masyarakat setempat. Almarhum pun meninggalkan anak-anak saleh dan salehah yang kini masih belajar di pesantren. Kedekatan almarhum dengan ulama juga membuat ide-ide mereka mampu dijewantahkan lewat tulisan. Beberapa di antara- nya bahkan menjadi buku. Ustaz dan kiai tersebut juga kian dekat dengan umat berkat jasa Kang Daman. Rekam jejak amal orang- orang seperti Kang Daman masuk dalam kategori manusia yang selamat dari kerugian. Lewat amal saleh yang dikerjakan dan nasihat-nasihat yang diberikan. "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman yang mengerjakan amal saleh, nasihat-menasihati dengan kebenaran, serta nasihat- menasihati dalam kesabaran (QS al-Ashr [103]: 1-3). Di dalam tafsir Fi Dzilalil Quran, Said Quthb menjelaskan tentang apa itu amal saleh. Me- nurut Quthb, amal saleh me- rupakan buah alami bagi iman ushala Repub- lika menjadi saksi amal shaleh Damanhuri dari Zuhri. M uhammad Shahab atau lebih dikenal dengan nama Tuanku Imam Bonjol adalah seorang ulama, pemimpin, se- kaligus pejuang yang tercatat dalam sejarah kebangsaan Indonesia. Ia memiliki peran penting dalam melawan Belanda ketika Perang Padri yang terjadi pada 1803 hingga 1838. Imam Bonjol lahir di Bonjol, Pasaman, Su- matra Barat, pada 1772. la merupakan anak dari pasangan Bayanuddin dan Hamatun. Ayahnya adalah seorang alim ulama dari Sungai Rimbang, Suliki. Sebagai anak seorang anak alim ulama, Imam Bonjol tentu dididik dan dibesarkan dengan napas Islami. Sejak 1800 hingga 1802, Imam Bonjol menim- ba dan mendalami ilmu-ilmu agama Islam di Aceh. Usai menuntaskan masa pendidikannya, ia pun mendapat gelar Malin Basa, yakni gelar untuk tokoh yang dianggap besar atau mulia. Sebelum berperang melawan pasukan Hindia-Belanda, Imam Bonjol terlebih berseteru dengan kaum adat. Ketika itu, kaum Padri yang di dalamnya juga termasuk Imam Bonjol hendak membersihkan dan memurnikan ajaran Islam yang cukup ba- nyak diselewengkan. Kala itu, kalangan ulama di Kerajaan Pagaruyung menghendaki Islam yang sesuai dengan ahlus sunnah wal jamaah dan berpegang teguh pada Alquran serta sunah-sunah Rasulullah SAW. . Suasana menjelang shalat jenazah almarhum Damanhuri Zuhri Dalam proses perundingan dengan kaum adat, tidak didapatkan sebuah kesepakatan yang dirasa adil untuk kedua belah pihak. Seiring de- ngan macetnya perundingan, kondisi pun kian bergejolak. Hingga akhirnya, kaum Padri di ba- wah pimpinan Tuanku Pasaman menyerang Pagaruyung pada 1815. Pertempuran pun pecah dan gerakan yang didorong oleh adanya hakikat iman yang mantap di dalam hati. Sesuai dengan QS al-Ashr yang dikutip di atas. Orang-orang beriman yang mengerjakan amal saleh. Iman, dikatakan Quthb, merupa- kan hakikat yang aktif dan di- namis. Apabila sudah mantap di dalam hati, dia akan berusaha merealisasikan diri di luar dalam bentuk amal saleh. Iman Islami ini tidak stag- nan atau mandek tanpa ber- gerak. Dia tidak mungkin hanya bersembunyi tanpa menam- pakkan diri dalam bentuk yang hidup di luar diri orang beriman. Apabila dia tidak bergerak de- ngan gerakan otomatis, iman itu palsu atau telah mati. Quthb menganalogikan ini layaknya bunga yang tidak bisa menahan bau harumnya. Penulis tetap rubrik hikmah Republika, Dr A Ilyas Ismail menjelaskan, amal saleh adalah alam (nature) manusia. Menurut fitrahnya, manusia suka pada kebaikan yang merupakan alam manusia. Lawannya, yakni kebu- rukan dengan sendirinya tidak bersifat manusiawi, dalam arti tidak berguna dan tidak sesuai dengan alam dan kemuliaan manusia. "Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya, adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi." Ensiklopedi Riwayat Tuanku Imam Bonjol Kamran Dikarma (QS Arra'd: 17). Amal saleh dikerjakan tidak untuk Tuhan, tetapi untuk ke- baikan manusia itu sendiri. Prees baik di dunia dan di akhirat. Orang yang sudah berbuat baik janganlah merasa sudah berbuat baik untuk Tuhan. Tak hanya itu, amal saleh juga disebut men- dorong terkabulnya doa. Prinsip ini didasarkan pada ayat berikut. "Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allahlah kemuliaan itu semuanya. Ke- Jika seseorang meninggal dunia, terputuslahamal- annya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh. di Koto Tangah, dekat Batu Sangkar. Pada Februari 1821, kaum adat yang tengah digempur menjalin kerja sama dengan Hindia- Belanda untuk membantunya melawan kaum Padri. Sebagai imbalannya, Hindia-Belanda mendapatkan hak akses dan penguasaan atas wilayah Darek (pedalaman Minangkabau). Salah satu tokoh yang menghadiri perjanjian dengan Hindia-Belanda kala itu adalah Sultan Tangkal Alam Bagagar, anggota keluarga dinasti Kerajaan Pagaruyung. Kendati disokong oleh kekuatan dan pasukan kolonial, dalam peperangan, kaum Padri tetap sulit ditaklukkan. Oleh karena itu, Hindia-Belanda, pada-Nyalah naik perkataan- perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya." (QS Fathir: 10). Keistimewaan amal saleh akan menjadikan manusia mulia di sisi Allah dan makhluknya. Ji- ka dia telah wafat, beberapa amal saleh yang sudah dikerjakan semasa hidup tetap akan dihitung sebagai pahala. "Jika seseorang meninggal dunia, terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh" (HR Muslim no 1631). Di dalam riwayat lain, Ra- sulullah SAW bersabda, "Se- sungguhnya di antara amal ke- baikan yang mendatangkan pahala setelah orang yang me- lakukannya wafat ialah ilmu yang disebarluaskannya, anak sa- leh yang ditinggalkannya, mus- haf (kitab-kitab keagamaan) yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah yang dibangunnya untuk pengi- napan orang yang sedang da- lam perjalanan. Sungai yang di- alirkannya untuk kepentingan orang banyak, dan harta yang disedekahkannya. (HR Ibnu Majah). "" Amat banyak contoh diwaris- kan para pendahulu kaum Mus- limin yang berstatus amalan tak terputus. Hotel Utsman bin Affan di Madinah, misalnya. Hotel Maman Sudiaman/Republika melalui Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch mengajak pemimpin kaum Padri yang kala itu telah diamanahkan kepada Imam Bonjol untuk berdamai. Tanda dari perjanjian damai tersebut adalah dengan menerbitkan maklumat Perjanjian Masang pada 1824. Namun, pemerintah Hindia-Belanda memang tidak sungguh-sungguh memiliki iktikad baik dan ingin berdamai dengan kaum Padri. Hindia- Belanda melanggar kesepakatan damai yang telah mereka buat dengan kaum Padri dengan menyerang Nagari Pandai Sikek. Pada 1833 kondisi peperangan pun berubah. Kaum adat akhirnya bergabung dan bahu mem- REPUBLIKA JUMAT Wihdan Hidayat/ Republika dengan 15 lantai ini merupakan hasil pengembangan wakaf Say- yidina Utsman terhadap kebun kurma yang berawal dari wakaf terhadap sebuah sumur milik orang Yahudi. Pada zaman Tur- ki Utsmani, kebun kurma itu berhasil dikelola dengan baik. Hasilnya pun dibagi menjadi dua. Setengah untuk kemaslahatan umat, setengah lagi disimpan sebagai tabungan. Kini, tabungan yang sudah berusia lebih dari seribu tahun ini dikelola Kementerian Wa- kaf Arab Saudi. Dengan dana wakaf dari tabungan itu, peme- rintah membeli lahan di daerah markaziah, kawasan di sekitar Madinah. Daerah ini yang se- karang dijadikan tempat pem- bangunan Hotel Utsman bin Affan. Ilmuwan-ilmuwan jenius Muslim abad pertengahan me- rupakan contoh lain. Mereka menemukan begitu banyak teori yang sampai kini masih dipakai manusia. Kembali lagi ke almarhum Kang Daman, meski tak ada teori yang disumbangkan oleh alumnus Pondok Modern Gontor itu, kebermanfaatan yang disampaikan almarhum kepada umat sungguh terasa. Mungkin tidak ada tepuk tangan saat dia hidup. Namun, semua ilmu yang disampaikan Kang Daman, semoga dinilai Allah SWT sebagai amal yang tidak terputus.■ bahu dengan kaum Padri melawan pasukan kolonial. Bersatunya kaum adat dan Padri ini dimulai dengan adanya kompromi yang dikenal dengan nama Plakat Puncak Pato di Tabek Patah. Dari sana lahirlah sebuah konsenus adat basandi syarak, yakni adat berdasarkan agama. Bergabungnya kaum adat dan kaum Padri tentu semakin menyulitkan pasukan Hindia- Belanda. Kendati sempat melakukan penyerangan bertubi-tubi dan mengepung benteng kaum padri di Bonjol pada Maret hingga Agustus 1837, hal tersebut tak mampu menundukkan perlawanan kaum Padri. Hindia-Belanda bahkan tiga kali mengganti komandan perangnya untuk menaklukkan benteng kaum Padri tersebut. Sadar bahwa taktik dan strategi perangnya kalah oleh kaum Padri, pemerintah Hindia- Belanda pun mengambil jalan pintas. Pada 1837 mereka mengundang Imam Bonjol sebagai pemimpin kaum Padri ke Palupuh untuk kembali merundingkan perdamaian. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Hindia- Belanda memanfaatkan momen perundingan untuk menjerat Imam Bonjol. Sesampainya di Palupuh, Imam Bonjol ditangkap. Tak hanya di- tangkap, pemimpin kaum Padri itu pun diasingkan ke Cianjur, Jawa Barat. Perjalanan pengasingan Imam Bonjol tak berhenti di sana. Dia sempat dibuang ke Ambon. Pengasingannya terhenti di Lotak, Minahasa, dekat Manado, Sulawesi Selatan. Di tempat pengasingannya yang terakhir itu Imam Bonjol menghembuskan napas terakhirnya pada 8 November 1864. Sosok Imam Bonjol memang sangat patut menjadi seorang pemimpin yang dimuliakan. la tidak hanya berjuang memurnikan ajaran dan nilai-nilai Islam, tapi ia pun rela mempertaruhkan hidupnya untuk melawan pemerintah kolonial Hindia-Belanda.ed: a syalaby ichsan REPUBLIKA dialog JUMAT FATWA >> Color Rendition Chart Menye Agama Achmad Syalaby Ichsan Orang tua wajib menjaga akidah anak. uluhan ribu pela- jar Muslim berse- kolah di sekolah Katolik Inggris Raya. Hal ini ter- tera dalam sensus P tahunan sekolah Katolik menge- nai data populasi pelajar yang memeluk agama non-Katolik. Dari 850 ribu pelajar, sepertiga- nya bukan pemeluk Katolik. Se- persepuluh dari total populasi merupakan pelajar Muslim. Dikutip dari laman BBC, Desember 2016, besarnya jumlah pelajar non-Katolik di sekolah Katolik dinilai merupakan dam- pak dari perubahan demografi lo- kal dan terjadinya migrasi. Ter- lihat dari adanya penurunan jumlah keluarga Katolik di Negeri Ratu Elizabeth. Finnuala Neils, kepala Se- kolah Akademi Saint Patrick Chatolic Voluntary di Sheffield, Inggris, mengklaim bahwa pelajar Muslim diperbolehkan libur da- ri sekolah untuk merayakan aca- ra keagamaan seperti Idul Fitri. Meski demikian, Neils meng- ungkapkan, banyak di antara keluarga Muslim menginginkan anaknya berpartisipasi dalam perayaan keagamaan di sekolah. Di Indonesia, belum ada da- ta resmi mengenai berapa jum- lah pelajar Muslim yang sekolah di institusi pendidikan non-Islam. Meski demikian, tidak dapat dimungkiri masih banyak pelajar Muslim ada di sekolah non-Islam. Sebagai contoh yang terjadi di Kabupaten Banjarnegara. Dilansir dari laman resmi Kemenag, Kan- tor Wilayah Kemenag Banjar- negara menemukan ada 18 siswa Muslim dari dua sekolah dasar Kristen di kabupaten itu. Dari hasil wawancara de- ngan pihak sekolah, tidak terse- lenggaranya mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) karena sekolah tersebut berbasis kelas Kristen dan milik yayasan. Sementara itu, sekolah lain ber- alasan hanya melayani siswa Kristen dan tidak tersedia guru PAI. Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Sumarna pun berharap, pelajar non-Kristen memperoleh pendidikan agama sesuai dengan agama dan keya- kinan masing-masing meski se- kolah itu diselenggarakan ya- yasan. Dalam ajaran Islam, pendidikan akidah bagi anak merupakan kewajiban. Allah SWT memberikan contoh dalam surah Luqman, bagaimana mengajarkan anak tentang tau- hid. "Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anak- nya, di waktu ia memberi pe- lajaran kepadanya: 'Hai Halalan Thayyiban Muslim Food Ban Sediakan Ma