Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Republika
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-01-06
Halaman: 40

Konten


2cm 12 JUMAT, 6 JANUARI 2017 7 RABIUL AKHIR 1438 H USWAH >> ANNA FARIDA Pelopor Ibu-Ibu Penulis dung, Jawa Barat. Dalam proses pembentukan Sekolah Perem- puan, dia dibantu oleh beberapa temannya di komunitas penulis. Sebelum mendirikan Sekolah Perempuan, Anna dan beberapa temannya di sebuah komunitas penulis sebenarnya memang telah menawarkan proyek penerbitan sebuah buku untuk kalangan ibu-ibu rumah tangga. Proses penawaran tersebut dilakukan di media sosial. Penawaran di media sosial tersebut bersambut baik. Cukup banyak yang tertarik dan ingin berpartisipasi dalam proyek tersebut. "Dari sini mulai terjaring ibu-ibu yang memiliki niat serius untuk menerbitkan sebuah buku," kata Anna. WELRY MRI Kamran Dikarma Menulis merupakan kegiatan yang cukup fleksibel sehingga cocok untuk ibu rumah tangga. enjaga kesi- M nambungan pendidikan kaum ibu rumah tang- dengan kegiatan menulis adalah misi dari Sekolah Perempuan. Seko- lah tersebut merupakan wujud ide Anna Farida yang memang menekuni dunia kepenulisan. Dengan Sekolah Perempuan, ia berharap dapat turut berperan dalam merealisasikan sebuah visi, yakni menerbitkan sejuta buku karya ibu-ibu rumah tangga. Sebagai penulis, Anna sudah berhasil memublikasikan puluhan buku dengan tema dan judul yang cukup beragam. Antara lain buku tentang parenting, cerita anak, pernikahan, dan lain-lain. Kendati kegiatannya cukup menyita waktu, dia tak serta-merta mengabaikan ke- wajibannya sebagai seorang Mus- limah, yakni mengurus keluarga dan berdedikasi sebagai ibu ru- mah tangga. Kondisi demikian menggugah sebuah gagasan da- lam dirinya. Ia menyadari, ka- langan ibu rumah tangga pasti memiliki potensi kreativitas yang dapat diasah. Salah satu potensinya sama seperti yang dilakukannya selama ini, yakni menulis. Anna menilai, cukup ba- nyak ibu rumah tangga yang me- nelantarkan ilmu dan penge- tahuannya hanya karena ingin mengabdi pada keluarga pasca- menikah. Padahal, ilmu dan pe- ngetahuan mereka sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk me- nambah wawasan masyarakat bila dituangkan ke dalam sebuah buku. Hal itulah yang membuat Anna terpikir mendirikan se- buah wadah pendidikan untuk kalangan ibu rumah tangga. Sesuai dengan kemampuan dan jaringan penulis yang diketahui- nya, ia mendambakan dapat menghadirkan tempat belajar menulis untuk para ibu rumah tangga. Menurut dia, menulis merupa- kan kegiatan yang cukup fleksibel sehingga cocok untuk ibu rumah tangga. Selain dapat dilakukan di mana pun, menulis juga menjadi metode belajar yang baik untuk para ibu. "Karena dengan me- nulis, mau tidak mau mereka juga mesti membaca, browsing- browsing, berkomunikasi dengan orang lain. Jadi, mereka akan terus membuka wawasan," ujar- nya kepada Republika, Senin (2/1). Pada 17 Agustus 2013 lalu, Anna mendirikan Sekolah Pe- rempuan, yang berlokasi di Jalan Muhammad Toha, Ban- Mereka yang berminat akhir- nya tergabung dalam Sekolah Perempuan. Banyaknya peminat dari berbagai daerah membuat Anna juga menyediakan kelas online atau virtual. Dengan demi- kian, jarak tidak menjadi kendala bagi para ibu rumah tangga yang memang sungguh-sungguh ingin menulis dan menerbitkan sebuah buku. Untuk angkatan pertama, Anna menyiapkan kuota untuk 40 peserta, mencakup peserta kelas tatap muka dan virtual. Ia memang sengaja membatasi jumlah peserta. "Selain karena mentornya terbatas, kalau terlalu banyak (peserta) juga tidak akan efektif (belajarnya)," kata dia. Bila masih banyak yang hen- dak mendaftar, mereka akan dialihkan ke angkatan beri- kutnya. Yakni sekitar dua hing- ga tiga bulan pascaangkatan se- . belumnya mendaftar. Hal ini karena dalam satu angkatan proses belajarnya menghabiskan waktu sekitar tiga bulan. Untuk proses pendidikan dan peng- ajaran, Anna memang me- nyiapkan kurikulum. Setidaknya ada delapan materi yang diberi- kan kepada para ibu rumah tang- ga tersebut. Materi pertama berkaitan de- ngan persiapan komitmen dan manajemen waktu untuk menulis. "Sebab, ibu rumah tangga ini kan aktivitasnya cukup tinggi, jadi kita kasih kiat-kiat bagaimana cara menyisipkan waktu untuk menulis di tengah-tengah kesi- bukan mereka," kata Anna. Komunitas IHH dan ACT Siapkan Gugatan Hukum Berikutnya terkait dengan proses penggalian ide. Anna dan para mentor lainnya selalu menganjurkan agar para ibu rumah tangga menulis sesuatu yang lekat dengan keseharian atau latar belakang mereka untuk mencari ide tulisan. Kemudian, adalah tentang cara membuat outline. Anna juga berbagi ten- tang tata cara melakukan riset agar tulisan mereka dapat di- pertanggung jawabkan. Materi selanjutnya tentang cara menulis kalimat dan para- graf yang baik. "Jadi, kita ulang mata pelajaran zaman SMP dulu, bagaimana sih cara membuat kalimat dan paragraf yang baik dan benar," ungkap Anna. Ada pula materi tentang bagaimana memanfaatkan dan mengelola iHH Biodata Nama TTL Alamat Surel : Anna Farida Kurniasari : Surakarta, 24 Desember 1975 : Babakan Sari, Kiaracondong, Bandung : annafaridaku@gmail.com Instagram/Twitter: @annafaridaku Website/blog : learnthenteach.wordpress.com (pendidikan) annafaridaku.wordpress.com (pribadi) Keahlian: Pengajar, penulis, penyunting, penerjemah Pendidikan formal: Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Bandung. Magister Manajemen Pendidikan Universitas Islam Nusantara. media sosial. "Kita tekankan bahwa media sosial ini bukan hanya wadah untuk sekadar curhat, tapi juga bisa jadi sarana belajar dan promosi karya mereka nantinya," kata Anna. Terakhir, Anna juga meng- ajarkan tentang proses penerbitan sebuah buku dari awal hingga akhir. Pada materi ini, Anna juga melampirkan tentang cara alternatif menerbitkan sebuah buku, seperti melalui ebook dan audio book. Dari setiap angkatan Dok ACT selalu ada ibu rumah tangga yang mampu menuntaskan naskah siap terbit. Sekolah Perempuan selalu mencari dan memilihkan penerbit bonafide untuk naskah-naskah mereka. Sebagian ada juga yang ingin karyanya diterbitkan dalam bentuk ebook. Setelah berselang sekitar tiga tahun, menurut Anna, sudah cu- kup banyak naskah para ibu rumah tangga di Sekolah Pe- rempuan yang akhirnya terbit dan dipasarkan. Jenis-jenis bukunya Insani Yardim Vakfi atau IHH, badan kema- nusiaan internasional berpusat di Turki menyatakan, tak akan berdiam diri atas ber- edarnya tuduhan pihaknya terlibat membantu teroris di Suriah. Sekretaris Jenderal IHH, Yavus Dede, kepada Aksi Cepat Tanggap (ACT) saat bertemu dalam pengukuhan kerja sama antarACT dengan IHH, di kantor IHH di Istanbul, Jumat (30/12) menjelaskan, pihaknya juga mendapatkan informasi serta terus memantau perkembangan lontaran isu-isu bernada tuduhan di Indonesia. Adanya tuduhan oknum tertentu di Indonesia yang beredar viral, IHH menyiapkan tim pengacara di Jakarta untuk menggugat pencemaran nama baik lembaganya. "Kalau dibiarkan, orang akan menganggapnya sebagai kebenaran. Harus diambil langkah hukum untuk menjaga nama baik kami," ujar dia dalam keterangan pers kepada Republika. Yavus melanjutkan, langkah ini juga dilakukan karena Indonesia negara penting dan berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Menurut Yavus, pihaknya perlu menyampaikan hal itu kepada ACT yang menjadikan IHH mitra strategisnya. Senior Vice President ACT Syuhelmaidi Syukur menegaskan, ACT sudah lama menjalin kerja sama dengan IHH tak hanya dalam merespons krisis kemanusiaan Suriah. Terkait rencana IHH membawa ke ranah hukum fitnah atas dirinya, ACT siap memberi dukungan maksimal. "Kerja kemanusiaan ini, sudah cukup berat. Keterlaluan jika dipolitisasi, difitnah, dan diseret ke isu terorisme. Tak ada kata lain, harus dilawan dengan hukum. Kita tak boleh membiarkan ke- kuatan anti-kemanusiaan memfitnah pegiat kemanusiaan seenaknya," kata Syuhelmaidi. Apalagi, menurut Syuhel, ACT serius berperan REPUBLIKA JUMAT Dok Pri antara lain buku parenting, cerita anak, tutorial atau panduan, resep, novel, dan lain-lain. Tidak sedikit karya-karya yang kandas ketika dalam proses penggarapan. Sebagian peserta memilih menuangkan gagasannya dalam menulis di media seperti blog dan berbagai varian media sosial. Anna mengaku tidak ter- lalu mempersoalkan hal tersebut. "Karena terbit itu sebenarnya bukan tujuan, sebab yang paling utama adalah proses belajar yang mereka lewati. Mereka me- ngalahkan diri sendiri dengan menyempatkan menulis di tengah kesibukan mereka," kata Anna. Hingga saat ini, Sekolah Perempuan telah memiliki 16 angkatan. Adapun total alumni Sekolah Perempuan, berjumlah sekitar 170 orang. Termasuk ibu rumah tangga Indonesia yang tinggal di luar negeri. Ke depan, Anna berharap Sekolah Perempuan dapat menghasilkan sejuta buku karya para ibu ru- mah tangga. "Kata sejuta di sini menunjukkan bahwa ka- mi memang sangat ingin mener- bitkan banyak buku dari para perempuan atau ibu rumah tang- ga," ujar dia.ed: a syalaby ichsan optimal menolong warga Suriah korban konflik yang menjadi pengungsi terutama di wilayah Turki dengan membuka cabang di Turki. "Ini juga meneguhkan peran ACT di ranah global," ujar Syuhel. Demi memperkuat kiprahnya untuk para peng- ungsi Suriah di Turki, ACT sebagai lembaga resmi yang taat azas dan mengusung nama baik bangsa, tak pernah mengabaikan upaya berkoordinasi dengan perwakilan pemerintah Indonesia di mana pun, termasuk di Turki. Syuhel juga menegaskan, negara yang hingga saat ini membuka diri menolong umat manusia yang dilanda krisis di berbagai belahan dunia adalah Turki. Turki banyak berbuat untuk kemanusiaan, hal yang tak banyak dilakukan negara lain. "Dan, IHH sebagai badan kemanusiaan di Turki, gamblang menunjukkan peran itu. Semoga kita sadar untuk tidak membiarkan fitnah merajalela," kata dia. Jelang penghabisan tahun 2016, Tim SOS Suriah XI, Jumat (30/12), melakukan kunjungan ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Istanbul. Konsuler RI, Abdul Hakim menerima Tim SOS Suriah XI untuk mengoordinasikan kerja ACT dengan perwakilan pemerintah RI di Turki itu. "Kami ikut senang atas kehadiran ACT dengan kerja kemanusiaan yang luar biasa. Kami turut mendoakan semoga semua program kemanusiaan ACT sukses. Kerja sama ACT dengan IHH sudah tepat karena mereka salah satu NGO yang terpercaya sampai saat ini dan memiliki hubungan baik dengan pemerintah," ujar Abdul Hakim. Rencana pembukaan kantor cabang di Turki pun direspons positif pihak Konsulat RI "Kami sangat senang, semoga ini bisa membawa kebaikan juga untuk Indonesia," kata Abdul Hakim. ed: a syalaby ichsan 4cm Color Rendition Chart