Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Republika
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-02-03
Halaman: 27

Konten


Tuhan Rakhmawaty Lalang/Republika m. Beberapa kali, Yani erap berdebat dengan ang memang Muslim, alah-masalah agama. an Yani terhadap Islam ulai sejak 2010. atu hal yang menarik ani adalah praktik po- dilakukan Rasulullah saat itu, dia hanya ta- lam yang melegalkan dekat dengan teroris lisme. Begitu mendapat Yani akhirnya menge- an atau maksud dan lullah SAW memperistri rempuan, termasuk saat ri seorang janda. itu, Yani mengaku ter- an kewajiban menge- b bagi Muslimah. Yani at menanyakan hal ini ng pacar. "Waktu itu apatkan penjelasan dan vat sebungkus permen. ng tetap kita layani. pat bulan, paling cepat Setelah empat pekan, sa ikrar syahadat. Jadi, adin atau PMKUA ini mping," ujar salah satu f dari Masjid Al Azhar, pada Republika. i, kata Fahmi, sudah 008 silam. Sebenarnya, REPUBLIKA dialog JUMAT Pacar saya bilang, 'Kamu mau makan permen yang udah kebuka atau yang masih ketutup?' Terus saya jawab, 'Yang masih tertutup dong, Akhirnya sama kayak Islam yang mewajibkan perempuan menggunakan hijab. Habis dari situ, saya bilang, 'O iya benar juga," kata Yani ketika dihubungi Republika. Setelah melalui berbagai dis- kusi, akhirnya Yani memutuskan mengucapkan kalimat syahadat pada 2013 silam. Proses ini pun terbilang cukup cepat. Yani da tang ke Masjid Sunda Kelapa dan mengutarakan niatnya untuk masuk Islam. Tidak lama kemudian, Yani difasilitasi untuk masuk Islam dan dipandu untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Yani mengungkapkan, saat ini dia merasa lebih nyaman dalam beribadah. Jika pada agama sebe- lumnya, Yani mengaku merasa cu- kup malas pergi beribadah, walau hanya dilakukan seminggu sekali. Tapi saat memeluk Islam dengan kewajiban beribadah lima kali dalam sehari, Yani justru merasa bersemangat. "Dan itu malah bikin tambah rindu, tambah kangen. Gimana sih, rasanya kayak kalau mau ketemu sama orang yang disenangi atau dicintai," katanya. mbaga Muqtadin juga Al Azhar. Hal ini agar para mualaf kan pendampingan. tersebut merasa lebih nyaman dan entoring, paling satu tidak sungkan. Hubungan para mualaf orang. Ataupun kalau dengan mentor pun terkadang terjalin sudah dijalankan sejak lewat pengajian atau Muqtadin Al Azhar, yang kan oleh Ustazah Irena ram ini pun masih jalan itu, dalam menjalankan dak jarang para mentor an mualaf di luar Masjid Dalam berperilaku, Yani juga menuturkan bisa lebih menjaga lisannya. Pun dengan sikap untuk menghormati orang lain dan orang tua. Yani merasa, saat ini dirinya menjadi pribadi yang jauh lebih baik ketimbang yang dulu. Dalam mempelajari Islam, Yani mengaku mendapatkan banyak bantuan dari teman-temannya, rekan sekerja, dan teman dekat- nya. Tidak hanya itu, Yani juga banyak belajar dari buku-buku agama Islam. Namun, Yani meng- akui, dirinya memang masih belum lancar dan masih terbata- bata dalam membaca Alquran. Untuk mendalami ilmu-ilmu agama, Yani mengungkapkan, saat ini dia mengikuti sejumlah program dari Mualaf Center Indonesia (MCI). Terutama soal kajian-kaji- an mengenai sunah. Padahal, sebe- lumnya Yani mengaku tidak meng- ikuti forum atau komunitas mualaf tertentu. Ternyata enak kok dan saya nyaman aja," ujar Yani. Yani pun berharap, umat Islam saat ini tidak mudah terprovokasi oleh kabar-kabar yang kerap menyinggung umat Islam. Selain itu, Yani berharap, umat Islam bisa tetap solid dan menjaga satu sama lain. "Saling menjaga saja satu sama lain. Solidaritas dari umat Islam untuk terus dijaga," tutur dia.ed: a syalaby ichsan Dok Pri dengan sangat baik dan terus dipantau. "Kadang sampai ada yang menikah dan minta ditemenin untuk dilamarin, dan meminta mengisi khutbah nikah mereka," kata dia. Fahmi pun menambahkan, sebe- narnya yang terpenting dalam pembinaan mualaf adalah dapat mem- berikan kedalaman serta kualitas terkait pemahaman mereka terhadap Islam. Hal terpenting, kata Fahmi, adalah menunjukkan jalan kepada mereka untuk bisa mendalami ajaran- ajaran Islam. "Yang terpenting adalah kedalaman pemahaman dia terhadap ketuhanan. Sebenarnya dakwah itu interaksi, paling tidak mereka mau interaksi dan nyaman dengan Islam," ujar Fahmi.ed: a syalaby ichsan REPUBLIKA JUMAT LAPORAN UTAMA >> 'Teman Pendamping' Itu Bernama Lembaga Zakat 14-11-14 Kamran Dikarma Dana zakat sudah sepatutnya dialokasikan untuk para mualaf. embina dan membim- bing mualaf telah menjadi salah satu program yang diusung oleh sejumlah lembaga amil zakat, infak, dan sedekah di Indonesia. Hal ini mereka wujudkan dengan mendirikan pusat-pu- sat mualaf guna dimanfaatkan sebagai sarana belajar. Dengan demikian, para mualaf diharapkan mampu mendalami nilai dan syariat Islam, kemudian mem- praktikkannya dalam kehidupan sehari- hari. Rumah Zakat adalah salah satu lem- baga amil zakat yang memiliki program khusus untuk mualaf. Menurut CEO Rumah Zakat Nur Efendi, program khusus mualaf ini telah dirintis sejak 2014 lalu. Ketika itu, Rumah Zakat mendirikan Mualaf Center Rumah Zakat (MCRZ), yang lokasinya berada di Yogyakarta dan Palu, Sulawesi Tengah. Menurut Nur, didirikannya MC- RZ memang dimaksudkan untuk meng- hadirkan sarana belajar bagi para mualaf. Ia menilai, dana zakat yang te- lah dihimpun Rumah Zakat, sudah sepa- tutnya dialokasikan sebagian untuk kepentingan mualaf. "Kalau kita mengacu pada (surah) at-Taubah tentang distribusi (zakat), itu kan salah satunya ada bagian dari mualaf," ujarnya kepada Republika, Senin (30/1). Merujuk pada dalil itu, Nur mene- rangkan, Rumah Zakat berupaya menyi- sihkan dana zakat yang dihimpunnya SAKARAT RASULALLAR emir SAHABAT RASULULLAH Selami Lebih Dalam, Jadikan Panutan di Kehidupan Nyata Mengenal kisah dan perjuangan para sahabat Rasulullah SAW, mengingatkan kita bagaimana berkepribadian yang baik menurut ajaran Rasulullah SAW. ENSIKLOPEDIA SAHABAT RASULULLAH SAW Kode buku: 8082040060 Harga: Rp 85.000 سور باد امرکری ترب موال الاب guna mengakomodasi kebutuhan mualaf, yakni dengan mendirikan MCRZ. Dia berpendapat, memang belum banyak lembaga amil zakat yang memberi per- hatian terhadap hal ini. PESANTREN PEMBINAAN MUALLAF YAYASAN ANNABA' CENTER Nur menjelaskan, MCRZ memiliki dua fokus utama dalam kegiatannya, yakni melakukan pendampingan dan pembinaan kepada mualaf. "Pendampingan ini perlu supaya mereka (setelah memeluk Islam) tidak berpindah agama lagi. Setelah di- dampingi, baru kita bina," ujarnya. Proses pembinaan kepada mualaf di MCRZ mencakup dua aspek utama. Yakni aspek spiritual atau akidah dan aspek ekonomi. Pada aspek akidah, pa- ra mualaf di MCRZ dibimbing untuk mengetahui berbagai hal tentang Islam. "Jadi, kita ajarkan tentang (tata cara) shalat, kemudian shalatnya diarahkan untuk ke masjid, membaca Alquran. Initinya segala hal tentang akidah," ujar Nur menjelaskan. Sementara, pembinaan ekonomi dila- kukan untuk menjadikan para mualaf mandiri. Menurut Nur, tak sedikit mualaf di MCRZ yang harus tersisih karena tidak diakui lagi oleh keluarganya seusai memeluk Islam. "Di pembinaan ini kita gali potensi (keterampilan) yang ada (pada mualaf). Atau barang kali ada di antara mereka yang sudah memiliki usa- ha, itu akan kita sokong usahanya, baik secara modal ataupun pelatihan supaya usahanya semakin mandiri," kata Nur. Untuk mengikuti pembinaan-pem- binaan tersebut, sebagian mualaf me- mutuskan untuk menetap di MCRZ. Kemudian, sebagian lainnya biasanya datang rutin setiap pekan. Nur menilai, keberadaan Mualaf Center memang dibutuhkan oleh kalangan mualaf. Sebab, berdasarkan data yang tercatat di MCRZ, setiap tahunnya selalu ada peningkatan jumlah mualaf. "Seperti 2016 lalu (mualaf Dahsyatnya Metode Al-Khoziny binaan MCRZ) meningkat sekitar 300 orang secara keseluruhan," ujarnya. Sama seperti Rumah Zakat, Dompet Dhuafa juga memiliki program khusus untuk kalangan mualaf. Program tersebut diwujudkan dengan mendirikan Wisma Mualaf pada 2008 di daerah Bintaro, Tangerang Selatan. Dalam prosesnya, Wisma Mualaf ini dikelola oleh Yayasan Sabilul Muhtadin bekerja sama dengan Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa), yang notabene merupakan sayap atau jejaring dakwah milik Dompet Dhuafa. Manajer Cordofa Fauzi Qasim me- ngatakan, sesuai dengan namanya, salah satu fokus program dari Wisma Mualaf adalah melakukan pembinaan terhadap mualaf, khususnya dalam hal akidah. Selain itu, Wisma Mualaf juga didirikan dengan maksud menyediakan tempat bernaung bagi para mualaf yang terpaksa harus tersisih dari keluarganya setelah memeluk Islam. Judul buku lainnya: PESANTREN PESANTREN BEOPENGAN INDONESIA Dalam pembinaan akidah, sama se- perti MCRZ, para mualaf yang berada di Wisma Mualaf diajarkan dan dibimbing untuk mengetahui berbagai hal tentang Islam. Mulai tata cara ibadah, hingga amalan-amalan sunah.Tak hanya mem- bina, Wisma Mualaf juga menjalin kerja sama dengan beberapa pihak atau mitra untuk memberi pekerjaan pada para mualaf. "Karena ada di antara mereka yang terpaksa harus berpisah dengan ke- luarganya setelah memeluk Islam. Oleh karena itu, kita berupaya untuk memberi pekerjaan kepada mereka agar mereka memiliki penghasilan. Jadi, pagi mereka bekerja, sore sampai malam mereka ikut pembinaan," kata Fauzi. JUMAT, 3 FEBRUARI 2017 6 JUMADIL AWAL 1438 H Ia mengatakan, mualaf yang berada di Wisma Mualaf rata-rata merupakan rekomendasi dari berbagai majelis taklim, pesantren, ataupun masjid-masjid. "Jadi, mereka rekomendasikan ke kita, kalau Emir Books Muhammad Deffa/Antara 21. RAHASIA SHALAT KHUSYUK 2009 val emli IMAM SYAFI'I FUNDS @EmirBooks 2164 V bámmsdoM emil EMIR merupakan imprint dari Penerbit Erlangga untuk produk-produk Buku Islam berkualitas yang sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadis Rasulullah SAW. emircon Zikir Menyembuhkan Kanker Pendampingan ini perlu supaya mereka (setelah memeluk Islam) tidak berpindah agama lagi. Setelah didampingi, baru kita bina. kita perlu syahadatkan, kita syahadatkan, untuk selanjutnya dibina di sini," ujar Fauzi. Kendati berbentuk wisma, Fauzi menerangkan, tidak semua mualaf ting- gal atau menetap di Wisma Mualaf untuk mengikuti pembinaan. Sebagian menetap dan sebagian lainnya datang rutin pada waktu yang telah ditentukan atau dijad- walkan. Rasulullah Kohd Tag He Rangga Putra Setiawan adalah salah satu mualaf binaan Wisma Mualaf. Ia mengaku, mengetahui Wisma Mualaf ke- tika hendak membayar zakat di salah satu gerai Dompet Dhuafa di Jakarta. Rangga mengaku, baru memeluk Islam pada Ju- li 2016 lalu. Salah satu alasan yang men- dorongnya menjadi seorang Muslim adalah karena ia merasa bahwa Islam adalah agama yang paling logis. Selain itu, dia juga selalu merasa tersentuh keti- ka mendengar ayat-ayat Alquran. Sebagai seorang mualaf, Rangga mengaku, memang cukup membutuhkan berbagai ilmu yang berkaitan dengan Islam. "Makanya, saya sering mengikuti kajian rutin di Masjid Al Azhar Kebayoran untuk menambah pengetahuan tentang Islam," kata dia. Setelah disarankan untuk mendatangi Wisma Mualaf, Rangga mulai berkenalan dengan Ustaz Irfan. Dia adalah orang yang membina dan mengajarkannya ber- bagai hal tentang Islam. Pembinaan itu berlangsung sejak September hingga De- sember 2016 lalu. Tak hanya dibina, Rang- ga mengaku, cukup banyak berdiskusi dengan Ustaz Irfan. "Jadi, misalnya setelah saya ikut kajian, kemudian ada hal yang tidak saya mengerti dan tidak dapat kesempatan bertanya, saya akan tanyakan hal itu pada Ustaz Irfan," ujarnya. Selain seputar akidah dan tata cara melaksanakan ibadah wajid serta sunah, Rangga juga selalu menanyakan hal-hal lainnya kepada pembinanya itu. Seperti tentang sejarah Islam, hingga persoalan ekonomi syariah. "Karena saya ingin ta- hu banyak tentang Islam," ujar Rangga. Ia mengaku, cukup terbantu dengan adanya figur pembimbing dari Wisma Mualaf. Rangga merasa, selain dibina, ia juga memiliki teman diskusi untuk memperbincangkan pelbagai hal yang berkaitan dengan Islam. ed: a syalaby ichsan @EmirBooks 3 emir Cakrawala Islam KISAH DARI BILIK PESANTREN Dapatkan di Toko Buku Kesayangan Anda! 4cm Color Rendition Chart