Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Republika
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-02-03
Halaman: 35

Konten


niyah ni sama Ummu ung dengan rjun ke per- reka adalah ra Muslimin memberikan ebut, Ummu Ummu Sala- halib, Ummu Mani, Ummu iyah, Ummu Hindun binti mir, Ummu maimah. uku Srikan- man Ghazzi, mbantu Sha- mpersiapkan lullah SAW. yah menyisir Shafiyah. Pe- ir dengan ke- limin. Tidak mendapatkan kup banyak. mi juga dibe- rta rampasan ng berwarna kain beludru ningan. Tidak mendapatkan ggangi oleh emasuki Kota erkata kepada kau tunggangi SAW telah kata Ummu ataan Ummu REPUBLIKA dialco JUMAT Salamah. Pada saat itu, Ummu Sinan me- mang tengah menunggangi unta Rasulullah. Pasca Perang Khaibar, panggilan untuk berjihad kembali datang, tepatnya pada Rajab 9 Hijriyah. Saat itu, kaum Muslimin tengah bersiap-siap menghadapi tentara Romawi di Perang Tabuk. Rasulullah SAW pun menyeru kepada kaum Muslimin untuk bisa mengeluarkan sedekah untuk membiayai peperangan. Kaum muslimin berlomba- lomba untuk menafkahkan hartanya dan bersedekah, tidak terkecuali Ummu Sinan. Tahta Aidilla/Republika Dia termasuk wanita yang memberikan harta yang cukup banyak guna kepen- tingan Perang Tabuk tersebut. Terkait kedermawanan dan semangat kaum Muslimin dalam memberikan sedekah tersebut, Ummu Sinan pernah berujar, "Aku menyaksikan kain terbentang di hadapan Rasulullah SAW di rumah Aisyah, Ummul Mukminin. Di atas kain tersebut terdapat gelang, gelang untuk bawah bahu, gelang kaki, anting-anting, cincin, dan para wanita pembantu yang dikirimkan untuk membantu para anggota pasukan mempersiapkan segala perlengkapannya. Selain menjadi saksi berbagai per- tempuran yang dihadapi kaum Muslimin, keutamaan lain yang dimiliki Ummu Sinan adalah meriwayatkan dan menghafalkan sejumlah hadis dari Rasulullah SAW. Putri Ummu Sinan, Tsabitah binti Hantalah al-Aslamiyah, juga sempat beberapa ka- li meriwayatkan hadis dari Ummu Sinan. Bahkan, Tsabitah dikenal sebagai salah satu perawi wanita yang tsiqah (terpercaya). Salah satu hadis yang cukup populer antara lain, dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW berkata kepada salah seorang wanita yang biasa dipanggil Ummu Sinan, "Apa yang menghalangimu untuk haji bersama kami?," Ummu Sinan menjawab, "Dua kolam milik bapaknya anak-anak (yaitu suaminya), sedang salah satu putranya sibuk mengurusi salah satu kolam dari dua kolam tersebut. Sedangkan putra yang lainnya sibuk mengurusi pengairan dari kebun kami." Rasulullah SAW kemudian berkata, "Kalau demikian, umrahlah di itu, Ustazah Air al-Maidah ayat 6 pun myatakan keharusan gian kepala. Wudhu abila kepala, rambut epala ikut terbasahi ngusap dengan air un jika yang diusap ng dan airnya tidak mbut atau sebagian bulan Ramadhan, karena umrah di bulan Ramadhan menandingi pahala haji," (HR Bukhari, Muslim, dan An-Nasa'i). ed: a syalaby ichsan wa tidak sah. Pada nbasahi kerudung mbasahi rambut, usap penghalangnya. erpendapat, tidak ada tan bagi wanita untuk melepaskan kerudung. ukkan jari-jari tangan elapak tangan yang engan air sebelumnya udung agar tersentuh mnya. Cara bisa dari alam, atau bisa juga kerudung atau dari an bawah kerudung. gan yang basah ini bisa ut sehingga rambut itu cara ini tentu sangat mususnya buat wanita berwudhu di tempat m tidak menemukan ang tertutup. u, penulis buku Shahih uhammad Al Utsaimin b, Bolehkah? usap ubun-ubunnya HR Bukhari) mengutip mazhab Imam Ahmad, yaitu pendapat yang mengatakan, wanita dibolehkan untuk mengusap kain penutup kepalanya jika kain tersebut menutupi hingga di bawah lehernya. Hal ini pun telah dilakukan oleh sebagian istri-istri para sahabat. Yang jelas, jika membuka penutup kepala itu menyulitkan karena udara yang amat dingin atau sulit untuk membukanya kemudian harus memasangnya lagi, maka mepermudah dalam hal semacam ini dibolehkan. Jika tidak, yang lebih utama adalah membuka penutup kepala itu untuk mengusap rambutnya secara langsung. Sebagian ulama dari mazhab Hambali memang membolehkan wanita mengusap bagian atas keru- dungnya. Pendapat ini didukung oleh Ibnu Taimiyyah. Dalilnya adalah, bahwasanya istri Rasulullah SAW, Ummu Salamah radhiyallahu 'anha dulu pernah berwudhu dengan tetap memakai kerudungnya. Sebagai istri Rasulullah, apakah Ummu Salamah akan melakukannya (mengusap ke- rudung) tanpa izin dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam? (Majmu' Fatawa Ibni Taimiyyah, 21/186, Asy Syamilah). Apabila mengusap kerudung ketika berwudhu tidak diperbolehkan, tentu- nya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam akan melarang Ummu Salamah melakukannya. Wallahualam. ed: a syalaby ichsan dialog JUMAT SILATURAHIM >> REPUBLIKA KAJIAN MASJID ASSAKINAH Keteladanan Rasul dalam Mendidik MONES Kamran Dikarma Kisah Ibnu Abbas dan cara Rasulullah SAW menaungi dan mendidiknya dapat dijadikan contoh untuk para orang tua atau pengajar. ajelis Taklim Masjid M Assakinah menggelar kajian rutin di Masjid Assakinah, Jalan TB Sima- Jakarta tupang, Kebagusan, Selatan, Kamis (26/1). Pada kajian tersebut, pengurus majelis taklim membahas tema tentang riwayat Abdullah Ibnu Abbas dan keteladanan Rasulullah SAW dalam mendidik. Untuk membahas tema terkait, Majelis Taklim Masjid Assakinah mengundang seorang narasumber, yakni Ustaz Azwar. Adapun ka- jian tersebut dilaksanakan se- Reja Irfa Widodo alam khazanah keilmuan fikih ibadah, Kitab Umdatul Ahkam D karya Imam Abdul Ghani al Maqdisi kerap menjadi salah satu ki- tab rujukan utama. Kitab ini berisi hadis-hadis sahih yang berisi tentang permasalahan-permasalahan fikih. Kitab ini pun disusun secara sistematis, mulai dari bab niat, bersuci, shalat, zakat, puasa, haji, dan warisan. Penjelasan soal isi kitab ini pun menjadi bahan kajian rutin Masjid Nurul Amal yang bertempat di Jalan AUP Raya No 1A, RT03/06, Kompleks Bank Indonesia (BI), Pasar Minggu, Jakarta Selatan, awal pekan ini. Pada pekan ini, pemateri dalam kajian rutin tersebut adalah Ustaz Abu Yahya Badrusallam. usai menunaikan shalat Zuhur berjamaah. Ustaz mengatakan, Abdullah Ibnu Abbas atau dike- nal pula dengan nama Ibnu Abbas adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang dikenal karena kedalaman ilmunya da- lam bidang tafsir Alquran. Tak sedikit pula hadis sahih yang telah diriwayatkannya. Terutama yang diungkapkan Aisyah, istri Rasulullah SAW. Dalam penjelasan kali ini, Ustaz Badrusallam melanjutkan pembahas- an mengenai hadis-hadis yang ada di Kitab Umdatul Ahkam, terutama daril bab taharah (bersuci). Hadis kedua di Kitab Umadatul Ahkam berisi tentang shalat yang tidak akan diterima Allah. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Allah tidak akan menerima shalat salah satu di antara kalian apabila ia dalam keadaan berhadas, hingga kalian berwudhu." (HR Bukhari, No135, 6954). Dari hadis ini, kata Ustaz Badru- sallam, pengertian tidak diterima oleh Allah artinya tidak sah apabila orang tersebut berhadas. Syarat tidak diterimanya shalat apabila dia ber- hadas. Pemahaman sebaliknya, tutur Ustaz Badrusallam, adalah apabila dia tidak berhadas, maka akan diterima. "Sehingga, dari sini dapat diambil faedah, bersuci itu merupakan syarat sah shalat. Maka, selama dia belum berwudhu, tidak sah shalatnya," ujar dia. Dalam fikih, hadas terbagi men- Ustaz Azwar mengisahkan, Ibnu Abbas lahir di tahun ke- tiga sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Ibnu Abbas merupakan putra dari Abbas bin Abdul Mutthalib, yang notabene merupakan paman Rasulullah SAW. Menurut Ustaz Azwar, sedari kecil Ibnu Abbas memang telah mendapat pendidikan dari Rasulullah SAW. "Ibnu Abbas selalu meniru dan meneladani apa yang dilakukan Rasulullah SAW pada masa itu," tuturnya. Pada suatu ketika, ketika Rasulullah SAW hendak menu- naikan shalat malam atau Tahajud, ucap Ustaz Azwar, Ibnu Abbas yang masih berusia kanak- 200 jadi dua. Hadas kecil dan hadas besar. Hadas kecil seperti buang air besar dan kecil dan keluar angin dari dubur, menyebabkan seseorang wajib berwudhu. Sementara, hadas besar, seperti haid, junub, dan nifas, mewajibkan seseorang untuk mandi. Selain itu, faedah yang dapat diambil dari hadis tersebut adalah jika sese- orang sudah berwudhu untuk shalat, kemudian datang waktu shalat beri- kutnya dan dia tetap berada dalam keadaan suci maka tidak wajib baginya untuk wudhu lagi. Namun, Ustaz Badrusallam meng- ingatkan, wudhu di sini adalah wudhu kanak segera mengikutinya. Dia bahkan sempat memberikan wadhu (air untuk berwudhu) kepada Rasulullah SAW. 20 Melihat hal tersebut, lanjut dia, Rasulullah SAW kemudian segera memanjatkan doa untuk- nya kepada Allah SWT. "Seperti diriwayatkan Muslim dan Bu- khari, (Rasulullah berdoa) beri- lah dia (Ibnu Abbas) pemahaman yang dalam tentang agama dan ajarkanlah dia ilmu tafsir," ung- kap Ustaz Azwar Terkait peristiwa ini, ada pelajaran yang patut dipetik oleh umat. Khususnya pada ka- langan orang tua yang telah me- miliki anak. "Bahwa ketika kita mendoakan anak kita, doakanlah sesuatu yang besar untuknya, layaknya yang dilakukan Ra- sulullah SAW. Usia Ibnu Abbas masih kanak-kanak, tapi doa Ra- sul seolah-olah dia adalah orang dewasa," ujar Ustaz Azwar. Pada momen lainnya, Ustaz Azwar menerangkan, Rasulullah juga pernah memberikan nasihat untuk Ibnu Abbas yang masih berusia kanak-kanak. Dalam JUMAT, 3 FEBRUARI 2017 6 JUMADIL AWAL 1438 H Kajian Rutin Bulanan Masjid Nurul Amal Mengkaji Fikih Ibadah yang sudah terpenuhi semua rukun- rukunnya. Semua anggota badan yang diwajibkan terkena wudhu, tutur Ustaz Badrusallam, harus terkena air wudhu. Wudhu ini harus sempurna dan sesuai dengan rukun wudhu yang ada. "Jadi, hati-hati jangan sampai kita shalat da- lam keadaan tidak berwudhu," katanya. Kemudian, Ustaz Badrusallam pun melanjutkan penjelasan dengan membacakan hadis ketiga dari Kitab Umdatul Ahkam. Dari Abdullah bin Amr Al Ash dan Abu Hurairah dan Aisyah, Rasulullah SAW bersabda, "Celakalah tumit-tumit dari api nera- ka." (HR Bukhari No 60 dan Muslim Kamran Dikarma/Republika nasihat tersebut, Rasulullah Allah mengatakan, jagalah SWT, maka engkau akan men- dapatkan-Nya menjagamu. Mengingat usia Ibnu Abbas yang masih kanak-kanak, nasi- hat Rasulullah SAW tersebut dinilai istimewa. "Selain da- ri kata-katanya yang tidak menggunakan bahasa kanak- kanak, nasihat tersebut juga menjadi bukti bahwa Ibnu Abbas ketika usianya masih dini telah diajarkan tauhid oleh Rasulullah SAW," ucapnya. Tak hanya itu, kata Ustaz Azwar, dalam kelanjutan nasi- hatnya, Rasulullah SAW menga- takan kepada Ibnu Abbas, bila dia memerlukan dan membutuhkan bantuan, mintalah kepada Allah SWT. "Rasul tidak menyuruhnya meminta bantuan kepada manu- sia, tapi langsung kepada Allah. Dari sini bisa kita pahami bahwa sejak kecil Ibnu Abbas juga sudah dididik untuk tawakal oleh Rasul," ujar Ustaz Azwar. Doa dan nasihat Rasulullah SAW kepada Ibnu Abbas, pada akhirnya terwujud. Ia menjadi Reja Irfa Widodo/Republika 11 No 241). Selain itu, hadis serupa juga diriwayatkan oleh Muslim. Dari Abdullah bin Amr bin Al Ash berkata, "Kami pernah kembali bersama Rasulullah SAW dari Makkah menuju Madinah. Hingga sampai di air di tengah jalan, sebagian orang ter- gesa-gesa untuk shalat Ashar, lalu mereka berwudhu dalam keadaan terburu-buru. Kami pun sampai pada mereka dan melihat air tidak me- nyentuh tumit mereka. Rasulullah SAW bersabda, 'Celakalah tumit-tumit dari api neraka. Sempurnakanlah wudhu kalian," (HR Muslim No 241). Dari hadis ini, tutur Ustaz Badru- Rasul tidak menyuruhnya meminta bantuan kepada manusia, tapi langsung kepada Allah. sahabat yang memiliki ilmu dan wawasan yang cukup luas, terutama dalam bidang taf- sir, sebagaimana yang telah di- doakan oleh Rasulullah SAW ketika Ibnu Abbas membawakan dan memberinya air untuk ber- wudhu. Ustaz Azwat menilai, kisah Ibnu Abbas dan cara Rasulullah SAW menaungi dan mendidiknya dapat dijadikan contoh untuk para orang tua atau pengajar. Bahwa ketika memberikan nasi- hat kepada anak-anak, mi- salnya, tidak melulu harus menggunakan kata-kata atau kalimat yang bersifat kekanak- kanakan. Dengan demikian, sisi mental dan akhlak anak akan lebih mudah terbentuk. Kemudian, lanjutnya, jangan ragu pula untuk mengajarkan anak tentang tauhid sedari dini. "Contohlah bagaimana Rasul mengajarkan Ibnu Abbas terkait hal ini (tauhid) ketika usianya masih kanak-kanak. Dan lihat bagaimana (hasilnya) ketika Ibnu Abbas tumbuh dewasa," ucap Ustaz Azwar. Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Assakinah, Asep di kajian mengungkapkan, masjidnya memang rutin di- adakan. "Selain hari Kamis, kita juga gelar kajian setiap Se- nin dengan waktu yang sama (dengan Kamis)," tuturnya. mem- Adapun tujuan kajian, lan- untuk jutnya, adalah beri pemahaman tentang Islam kepada jamaah Masjid Assakinah. "Jadi kita belajar Alquran, hadis, berdasarkan pemahaman Rasul dan para sahabatnya," kata Asep. ed: a syalaby ichsan sallam, dapat diambil faedah, umat Muslim wajib bersungguh-sungguh mencuci anggota wudhu. Jangan sampai anggota wudhu tidak terkena air wudhu. "Maka dari itu, kalau ada, misalnya, anggota wudhu kita tertutup cat. Maka, kata para ulama, cat itu wajib dihilangkan," kata dia. Selain itu, dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW juga memberikan pe- ringatan anggota wudhu yang tidak terkena air wudhu maka akan men- dapatkan balasan azab dan siksa neraka. Dari hadis ini juga menun- jukkan adanya kewajiban untuk membasuh kaki secara keseluruhan hingga tumit pada saat berwudhu. Ustaz Badrusallam menambahkan, faedah yang diambil dari hadis ini adalah seorang alim tidak diperkenan- kan membiarkan muridnya melakukan kesalahan. Dalam hal ini, Rasulullah SAW langsung menegur para sahabat saat melakukan kesalahan dan tidak menyempurnakan wudhu mereka. Pembahasan Kitab Umdatul Ah- kam ini memang tidak digelar dalam sekali kajian, melainkan terus digelar secara rutin setiap bulan, tepatnya pada Rabu pertama tiap bulan. Selain itu, kajian ini juga terbuka untuk umum dan tidak perlu mendaftar ataupun registrasi peserta terlebih dahulu. Kajian ini pun merupakan bentuk kerja sama antara Majelis Taklim As Sunnah Indonesia dengan DKM Masjid Nurul Amal. Akbar, warga Tanjung Barat, Ja- karta Selatan, mengaku baru kali ini menghadiri kajian tersebut. Menurut- nya, penting bagi Muslim untuk bisa mengerti dan paham soal hukum- hukum, terutama yang mengatur ibadah. "Alhamdulillah, tadi dapat beberapa ilmu baru soal hal-hal yang membatalkan wudhu dan kewajiban bagi kita untuk menyempurnakan wu- dhu," katanya kepada Republika di akhir kajian tersebut.ed: a syalaby ichsan 4cm Color Rendition Chart